Part Nine

4 1 0
                                    

Pembunuh!!!”

“Pergi kamu, aku gak mau temenan sama seorang pembunuh!”

“Apakah itu anak yang telah menyebabkan gadis itu meninggal?”

“ Astaga aku tidak percaya keliahatannya saja dia gadis yang polos dan baik tapi ternyata dia mampu membunuh padahal umurnya masih sangat belia”,” iyaa benar”

“tidakk, tidakk aku bukan pembunuh!”

“mama , papa tolong aku mereka bilang bahwa aku teah membunuh. Aku tidak pernah membunuh siapapun. Katakan pada mereka.” Ucap seorang anak perempuan sambil menangis.

“ Tiiiddaakkk..”

Aku bangun dengan nafas terengah-engah dan keringat yang sudah membajiri tubuh ku . aku baru saja mendapat mimpi buruk, mimpi yang sangat amat buruk. Aku tidak tau apa yang telah aku mimpikan dan apa hubungannya denganku namun aku merasa bahwa aku itu sangat nyata.

Saat ini masih pukul 3 pagi.

Aku merasa tenggorokanku sangat  kering, dan sialnya air minum di atas nakas sudah habis dengan langkah gontai aku keluar dari kamar dan memutuskan untuk ke dapur mengambil air minum.

Setelah sampai di daur aku langsung mengambil air dingin yang berada di dalam kulkas karena aku merasa sangat  gerah. Setelah meminum abis segelas berisi air, aku memutuskan untuk kembali ke kamar namun langkah ku terhenti saat melihat cahaya dari luar.

 Aku memberanikan diri untuk melirik keluar dari jendela dekat pintu utama, dan ternyata ada sebuah mobil jenis sedan kurasa mobil itu berhenti tepat di depan pagar rumahku. Aku tak ambil pusing tentang hal itu, mungkin saja orang sedang menepi sebentar. Sudahlah lebih baik aku kembali tidur saja.

***

Karena kejadian tadi pagi aku bangun jadi sedikit terlambat tapi untung saja aku tidak terlambat masuk sekolah lagi. saat ini aku sedang berada di dalam kelas hari ini kabarnya guru-guru sedang ada rapat mendadak jadi ya kalian bisa membayangkan bagaimana suasana kelas saat ini.

Dan ternyata rapat guru-guru memerlukan waktu yang cukup banyak kurasa buktinya sekarang kami sudah di perbolehkan pulang padahal ini masih tengah hari. Beberapa anak-anak langsung merencanakan hal-hal yang ingin mereka lakukan sehabis pulang sekolah seperti pergi ke cafe atau ke mall untuk nongkrong atau megahbiskan waktu untuk berpacaran, melihat hal itu membuatku merasakan medikit miris.

"miaa”

Aku merasa seseorang memanggiku, dan ternyata itu adlah Carra.

“ ohh haii carra” balasku saat ku tau siapa yang telah memanggilku.

“ kamu pulang bareng siapa?” tanyanya

“ hmm sendiri, aku biasa naik bus umum” ucapku

“ kalau begitu bareng aku saja kebetulan aku sendirian dan aku membawa mobil, yuk?” katanya sedikit membujuk

“ tapi memangnya rumah kita searah?”

“ sudahlahh tidak papa lagi pula sekalian aku tau rumah kamu supaya kalo aku mau main gampang kan hehe.”

“  baiklah.” Ucapku sambil tersenyum ramah.

Selama di mobil kami membicarakan banyak hal. mulai kejadian yang dia alami di sekolah hari ini dan perasaanya yang seketika menjadi sorotan karena dipandang anak baru. Ya menurutku dia orang cukup komunikatif . aku hanya mendengkarnya bercerita dan sesekali menanggapi pertanyaannya, dan saat di rasa sudah tidak ada lagi yang ingin diceritakan kami terdiam beberapa saat sampai aku mengatakan yang sedari tadi ingin aku tanyakan.

“hmm carra apa kau tidak malu berteman denganku?” aku melihatnya mengerutkan alisnya yang sepertinya tampak tak menegerti dengan kata-kataku.” Ma.. maksudku kau kenapa ingin berteman denganku? Kau tau kan bahwa aku ini gadis nerd yang sama sekali tidak menarik bahkan semua orang terang-terangan membullyku.” Kataku dengan kepala menunduk

“ heii.. heii katakan padaku apa alasan kenapa aku tidak boleh berteman denganmu? Jujur saja ak sangat menyukai mu hohoo i meant sebagai kawan aku masih normal kawan.” Ucapnya di selingi candaan. “ aku senang berteman dengan orang-orang yang tulus berteman tidak seperti mereka yang ingin berteman karena ketenaran atau ingin memanfaatkan ku saja, ya kau tau lah maksudku.” Lanjutnya

Aku terharu mendengar jawabannya. Baru kali ini merasakan seseorang yang mau berteman denganku lagi. aku hanya tersenyum menanggapi kata-katanya karena aku sendiri bingung untuk mengatakan apa  padananya.

Setelah itu kami langsung merubah topik pembicaraan ke arah yang lebih menyenangkan. Tidak terasa bahwa sekarang kami sudah tiba di depan rumahku. Segara aku turun dan tak lupa berterima kasih padanya sudah mengantarkanku.

“hmm Miaa tunggu.” Sahut carra dari dalam mobil aku kemabali mensejajarkan badanku untuk melihatnya di dalam mobil.

“ Miaa.. jangan takut dan berhati-hatilah kau mungkin merasa bahwa ini sangat tidak adil padamu tapi ketahuilah masih banyak orang peduli tentengmu.” Katanyaa dengan wajah yang tersenyum sendu

“ maksud mu carra? Aku tidak mengerti.” Kataku

“ sudahlah lupakan sana masuk. Aku harus segera pulang. Byeee.” Ucapnya dan lansung melajukan mobilnya.

Aku berdiri mematung mengingat kata-katanya sungguh aku sama sekali tidak mengerti apa maksud dari kata-katanya itu seperti ada suatu hal yang di sembunyikan.

°¿°

Next 👉

Unexpected MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang