Bab. 5

5.9K 428 18
                                    

Untuk pertama kalinya, Xia Ling merasa ingin sekali menguburkan diri kedalam tanah jika bisa. Bagaimana tidak? Dia baru saja dikerjai oleh seorang pria yang diyakini adalah Liu Bei, tokoh sejarah terkemuka pada zaman dahulu.

"Apa itu lucu?", Xia Ling mendengus kesal. Sementara Liu Bei menghentikan tawanya yang hampir memenuhi seluruh sudut ruangan,

"Menurutmu?", Tanyanya balik dengan kepala yang dimiringkan dan sebuah senyuman tergores diwajahnya.

Lagi, Xia Ling mendengus kemudian membalikkan badannya memunggungi Liu Bei yang masih setia menatapnya dengan wajah tersenyum. "Keluarlah, Tuan Liu. Aku ingin tidur..", Ujarnya datar dan tegas meminta pria itu agar mau keluar dari kamar tempat dimana dia dirawat saat ini.

Liu Bei mengangguk meski yakin wanita itu tidak bisa melihatnya, beranjak bangun dari atas tepian ranjang dimana Xia Ling terbaring saat ini dengan punggung yang memunggunginya. "Baiklah, Istirahat yang cukup akan membantumu pulih dengan cepat. Aku akan keluar, Nona Xia. Istirahatlah dengan tenang..", Ujarnya sedikit membungkuk bersamaan dengan kedua matanya yang terpejam sebentar demi memberi sedikit rasa hormat pada wanita itu.

Apanya, dikira aku sudah mati apa?

Xia Ling kembali mendengus, memaki dan mengatai Liu Bei dalam hatinya yang ternyata masih berdiri tepat disamping  ranjangnya.

Xia Ling merasa gelisah karna meskipun dia tidak berbalik dan melihat wajah Liu Bei, tapi dia merasa seperti sedang diperhatikan. 'Paling tidak pakailah selimutnya dengan benar, Nona Xia..', Pria itu berbisik sambil menarik selimut yang tidak menutupi tubuh Xia Ling dengan benar dan membenarkannya dengan menutupi sebagian punggung wanita itu.

Deg..deg..deg..

'Aa-- Apa ini? Kenapa jantungku berdetak cepat begini..-'

Sementara itu ketika Liu Bei sampai didepan pintu ruangannya,

"Bagaimana? Apa pembunuh itu telah mengaku?", Liu Bei berjalan memasuki ruangannya dimana rekan-rekannya telah berkumpul menunggu kedatangannya.

Baik, Zhang Fei, Guan Yu, Zhuge Liang dan Zhao Zilong sama sekali tidak bergeming. Semuanya masih terlihat merasa bersalah karna mencurigai Xia Ling sebagai mata-mata meskipun sebenarnya tidak sepenuhnya salah karna waspada adalah hal yang wajar. 

"Hm, Aku bertanya pada kalian dan tidak ada yang mau menjawabku?", Liu Bei berujar bertanya lagi dengan nada yang sedikit rendah namun cukup untuk membuat semua orang merinding. 

"Yang Mulia, Jangan marah. Kami hanya merasa bersalah saja atas tuduhan tidak berdasar kami sebelumnya pada Nona Xia..", Zilong berujar mencoba menenangkan Liu Bei yang tengah dirundung kekesalan berjangka sejak dari hari kemarin-kemarin. Guan Yu dan Zhang Fei sama-sama diam dan tak bergeming. Zhuge Liang hanya mengipas-ngipaskan kipas unik miliknya.

Liu Bei tertawa sinis, "Sudah tau salah?", Tanyanya tidak kalah sinis dan semakin menekan perasaan bersalah mereka pada Xia Ling karna sudah menuduhnya sebagai mata-mata sebelum ini.

"Sudahlah, Lupakan saja. Nona Xia juga telah memaafkan kalian..", Liu Bei kembali berujar dan mencoba untuk mengakhiri rasa bersalah yang semakin menjadi setiap harinya. Apalagi semenjak Xia Ling mendapatkan luka dari serangan mata-mata yang sesungguhnya yang mencoba menyerang Liu Bei sebelum ini.

***

"Apa Nona Xia telah bangun?", Liu Bei bertanya kala keesokkan paginya telah tiba. Pria itu tengah duduk di ruang kerjanya sambil ditemani para rekan setianya, Guan Yu, Zhang Fei, Zhuge Liang dan juga Zilong. Tidak lupa juga ditemani teh berkualitas tinggi yang dibawanya pulang dari desa kecil di dekat perbatasan,

[COMPLETE] Liu Bei's WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang