#100 In Fantasy (8 Maret 2018)
[Bukan Novel Terjemahan]
Liu Bei adalah keturunan dari Liu Sheng, Raja Jing di Zhongshan yang merupakan anak dari Kaisar Jing dari Han. Dihitung-hitung, ia masih paman dari Kaisar Xian dari Han yang memerintah waktu it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BGM : Obsession - Chinese Ancient Music
"Apakah informasi-mu dapat dipercaya?", Pria gagah yang memakai jirah perang yang menyeramkan itu adalah Lu Bu, dialah yang barusan bertanya.
Pria muda dengan pakaian yang tidak asing, mirip dengan yang dipakai para pekerja di dalam kediaman Liu Bei. "Menjawab anda, Tuan. Saya dapat menjamin dengan jiwa dan raga saya, jika saya berbohong. Maka saya akan mati mengenaskan!", Jawab pria muda itu. Dia adalah seorang pekerja kecil di kediaman Liu Bei, berada di tempat musuh dan berbicara layaknya atasan dan bawahan di wilayah musuh sudah bisa dipastikan, pria muda ini adalah pengkhianat!
Lu Bu tertawa keras, "Siapa yang menyangka, Liu Bei yang terkenal berkarisma ternyata karna seorang wanita yang tidak jelas asal usulnya bisa berlaku sedemikian rupa?", Ujarnya tidak percaya sekaligus dengan nada mengejek dan juga merendahkan.
"Benar, Tuan. Liu Bei itu, ternyata juga bisa takluk dibawah kaki seorang wanita. Benar adanya perkataan orang-orang, laki-laki memiliki tiga ambisi, yakni Harta, Tahta, dan Wanita. Bahkan Liu Bei-pun tidak terlepas dari ketiga ambisi itu. Tidak seperti Tuan Lu Bu, tidak mempedulikan cinta dan hanya berambisi akan tahta dan harta. Benar bukan, Tuan?", Pria muda itu berujar. Namun siapa menyangka, Lu Bu justru memberinya tendangan dan menginjak perutnya.
Dengan tatapan tajam dan menyeramkan, Lu Bu berkata dengan angkuh, "Kau pikir siapa dirimu, berani mengatai diriku hm? Sepertinya kau sudah tidak menginginkan nyawa kecil dan tidak berhargamu ini bukan?",
Pria muda itu memohon pengampunan, Lu Bu tidak mendengarkan. Dia semakin menginjakkan kakinya yang kekar dan berotot ke atas perut Pria muda itu, bahkan ketika sang pengkhianat itu telah muntah darah, Lu Bu tetap tidak melepaskannya. Menjadi kaki tangan dari seorang musuh tidak akan pernah bisa berlangsung dengan baik, tidak peduli bagaimana kau memberinya keuntungan. Pada akhirnya kaulah yang akan mengalami kerugian di akhirnya,
Lu Bu sebagai pribadi yang penuh ambisi sangat lihai bertarung, Lü Bu pertama kali mengabdi kepada Ding Yuan, kemudian berkomplot bersama He Jin untuk membunuh para menteri istana sepeninggal Kaisar Lingdi dan diangkat menjadi letnan jenderal. Lu Bu merupakan seseorang yang penuh dengan sifat ambisi menghalalkan segala cara, tidak ragu membunuh kedua ayah angkatnya yaitu Ding Yuan dan Dong Zhuo.
Pernah berduel dengan Zhang Fei, Guan Yudan Liu Bei dalam ekspedisi mennghancurkan Dong Zhu pasukan aliansi 18 lord yang dipimpin Liu Bei. Dikerebuti tiga bersaudara Sang Jendral pun kabur dengan dendam membara.
Lü Bu kemudian termakan hasutan Dong Zhuo untuk membunuh Ding Yuan. Setelah Dong Zhuo mengangkat diri sebagai perdana menteri, ia kemudian menjadikan Lu Bu sebagai anak angkatnya dan panglima perang kekaisaran. Karena sifat Dong Zhuo yang tidak sabar dan bertemperamen kasar, Lu Bu akhirnya membunuh Dong Zhuo setelah dihasut oleh salah satu menteri istana, Wang Yun. Setelah kematian Dong Zhuo, Lu Bu lalu diangkat sebagai Panglima besar kekaisaran. Di dalam catatan sejarah, Lu Bu diceritakan menjalin hubungan dengan Diao Chan yang sebelumnya direstui perjodohannya oleh Wang Yun sebagai bapak angkatnya, tetapi itu sebagai siasat agar dapat menjatuhkan Dong Zhuo. Diao Chan anak angkat dari menteri Wang Yun tidak dapat menolak setelah ia ditempatkan di istana selaku dayang-dayang Dong Zhuo. Maka perselisihan Sang Jendral terjadi dengan terbunuhnya Dong Zhuo. Di dalam Kisah Tiga Negara, karakter Diao Chanadalah penyelamat dari masalah kekuasaan Dong Zhuo.