Di kediaman Liu Bei, istana Shu. Semua terlihat biasa saja, hingga ketika Xia Ling hendak pergi berendam di kolam pemandian istana ditemani para dayang. Suara keributan terdengar samar-samar pada awalnya, dan semakin lama semakin keras. Wanita itu menjadi was-was, melirik ke kanan dan kiri dilihatnya banyak pasukan dalam balutan jirah besi tengah menghunuskan pedang satu sama lain.
"Ei, kalian lihat itu? Sepertinya ada sesuatu yang terjadi!", Seru Xia Ling tidak sadar jika para dayang dibelakangnya telah menjadi diam.
"Hei, aku sedang bertanya pada ka---", Kalimatnya kali ini terpotong ketika sebilah pedang terletak di atas bahunya di dekat kulit lehernya. Seorang pria paruh baya, sepertinya begitu menurut Xia Ling. Terlihat dari wajahnya yang sanggar, ditumbuhi rambut disekitar wajahnya, dia punya jiwa kepemimpinan seperti Liu Bei tapi auranya jelas berbeda. "Hm, seorang perempuan yang cantik. Siapa namamu, Nona?",
Xia Ling mendengus, "Kenapa aku harus menjawabmu setelah ini menempel pada leherku?", Ujar Xia Ling balik bertanya dengan kesal. Pria paruh baya itu tertawa dengan nyaring, dia menjauhkan pedang dari leher Xia Ling, namun berpindah dengan mengangkat dagu wanita itu untuk mensejajarkan pandangan.
"Kau punya mulut yang berani, heh~ aku ingin tau apa tubuhmu ini seberani mulutmu..", Ujung pedang itu kembali berpindah. Perlahan dari dagu, ke leher jenjang Xia Ling. Dan berhenti tepat di depan hanfu bagian dada yang di kenakan oleh Xia Ling, dimana pada bagian tengah diantara kedua dadanya sedikit terbuka dan menyembukan separuh dari buah dadanya yang berisi dan mengoda.
Xia Ling memberinya tatapan marah dan juga kesal, "Dasar mesum!", Pekiknya dan berusaha menghindar pedang di depannya. Dengan cepat dia berusaha meraih tangan kekar pria paruh baya itu, namun dia kalah cepat. Pria paruh baya itu telah lebih dulu menangkap kedua tangannya, memelintirnya kearah belakang. Sementara pedangnya dia arahkan ke depan wajah cantik milik Xia Ling, "Kau ini, berhati-hatilah. Aku tidak ingin melukai wajah cantikmu ini, jadi sebaiknya kau diam dan biarkan aku memulainya dari kedua gunung kembar ini saja..",
Sial! Batin Xia Ling, dia tidak menyangka. Datang ke masa lalu, dia akan berakhir ditangan seorang pria paruh baya yang mesum. Jika ini dimasa depan, dia bisa saja mengunakan handphonenya untuk mengfoto pria paruh baya brengsek ini dan menyebarkannya ke sosial media. Hingga dia tidak akan punya muka untuk bahkan menginjakkan kaki keluar dari rumahnya, tapi Xia Ling kembali sadar. Dia tidak berada di masa depan(masa-nya yang sebenarnya), namun berada dimasa dimana dia bahkan belum lahir. Bahkan ayah dan ibu dan mungkin saja kakek, neneknya belum juga lahir.
Mungkin kakek dan nenek buyutnya akan mengenal mereka, "Mm, rambutmu juga sangat harum sekali. Bagaimana dengan lehermu? Mm~ sama-sama harum..", Bisik Pria paruh baya itu menciumi bagian rambut dan juga leher Xia Ling secara bergantian.
Trang!
"Jauhkan tanganmu sekarang dari wanitaku, atau kau akan dapat akibatnya. Jiu'an..",
Ketika pria paruh baya itu menoleh, dia melihat Liu Bei tengah berada di atas kudanya dengan sebilah pedang. Para prajuritnya telah dikalahkan oleh satu orang pria seperti Liu Bei, tidak heran. "Liu Bei! Berani sekali kau melukai prajurit-prajuritku!", Pekiknya dengan wajah merah padam yang menandakan bahwa dirinya tengah kesal,
Liu Bei hanya diam sejenak, "Kau menyentuh wanitaku.", Lirihnya seraya menatap kearah Xia Ling yang terlihat juga hanya diam. Jiu'an, pria paruh baya itu justru tertawa dengan lantang. Semakin mengeratkan pegangannya pada Xia Ling, hingga tubuh bagian depannya sedikit membusung. Liu Bei memicingkan matanya, datarnya ekspresi pria itu menandakan bahwa dia tengah marah. "Singkirkan tanganmu darinya, atau kau akan terima akibatnya..",
"Kau pikir dirimu hebat heh? Lihat betapa memalukannya dirimu, demi seorang wanita. Ya, aku tau bagaimana perasaanmu. Bagaimana jika kita berbagi saja? Aku dapat bagian atas dan kau---",
Syat!!
Punggung Jiu'an tergores oleh pedang milik Zhao Zilong yang muncul dari arah belakang, Liu Bei segera meloncat turun dari kudanya dan berjalan cepat kearah Xia Ling. Wanita itu langsung membentur dada bidang Liu Bei ketika pria itu tiba dan langsung mendekapnya dalam pelukan, "Kau tidak apa-apa? Apa ada yang terluka, Xia Ling. Maaf aku sedikit terlambat menyadari jebakan ini..",
Xia Ling membenamkan wajahnya di dada Liu Bei, tidak berekspresi. Dia hanya merasa nyaman dalam posisi ini, hingga tiba-tiba saja dia jatuh pingsan dalam pelukan Pria di depannya. Yang mana, Liu Bei langsung mengendong tubuh Xia Ling menuju ke kamar wanita itu. Membaringkan tubuh Xia Ling yang berkulit putih keatas ranjang,
"Hah~ kenapa para dayang memberimu pakaian seperti ini? Jiu'an sialan! Dia bahkan berani mengatakan hal kotor seperti itu di depanku!", Liu Bei terlihat sangat marah. Dia mencoba untuk beranjak pergi, namun seseorang menahan tangannya. Siapa lagi kalau bukan Xia Ling, wanita itu sudah sadar dan menatap Liu Bei dengan wajah yang pucat. "Kenapa Tuan marah-marah?",
"Aku tidak marah.", Jawab Liu Bei datar. Xia Ling terkekeh lemah, kemudian berusaha mendudukkan diri di atas ranjang. Liu Bei membantunya, "Tapi, kenapa kau memakai pakaian seperti ini? Kau tau, banyak mata kotor dan tidak benar yang melihat..", Pria itu meraih selimut dan menutupi bagian dada Xia Ling yang terbuka dan menampilkan pemandangan ambigu pada siapapun yang melihat.
Xia Ling kembali terkekeh, "Apa Tuan cemburu?", Tanyanya sembarangan. Liu Bei menatapnya tajam, kedua tangannya terangkat dan mengarah kearah wajah Xia Ling yang memerah. Ternyata pria itu hanya ingin mencubiti pipi Xia Ling saja, kemudian berkata, "Ya, aku cemburu. Jadi tolong, minta para dayang memilihkan pakaian yang lebih tertutup untukmu..",
"Em..", Xia Ling terlihat berpikir. "Tidak perlu, aku hanya tinggal menarik ini naik dan lihat? Ini tertutupi dengan sempurna..", Wanita itu tersenyum puas akan idenya sendiri.
Sementara Liu Bei justru menarik turun pakaian Xia Ling ke posisi semula, lalu berkata "Cukup minta dayang menganti pakaianmu saja." Kemudian pria itu beranjak pergi. Tanpa mengatakan apapun pada Xia Ling yang memiringkan kepalanya binggung melihat kelakukan Liu Bei,
Apa yang terjadi padaku? Kenapa jantungku berdetak begitu cepat?
Xia Ling sendiri hanya duduk di atas ranjang sambil memainkan tali hanfunya, menatap lurus kearah pintu kamar yang terbuka. "Aku tidak tau jika Tuan Liu Bei bisa bersikap seperti itu pada seorang wanita..", Ujarnya sambil tersenyum malu. Menepuk-nepuk wajahnya sendiri ketika tiba-tiba saja wajah Liu Bei terbayang di pikirannya,
Apa yang kau lakukan, Xia Ling! Kenapa kau memikirkan Tuan Liu seperti itu?
"Nona, Yang Mulia meminta saya untuk menganti pakaian anda..",
***
"Katakan! Apa kau bekerja sama dengan Cao Cao untuk merebut wilayahku?!", Liu Bei, Pria itu menaikkan satu oktaf suaranya. Pria paruh baya yang tadi ditangkapnya hanya memalingkan wajah acuh, "Aku sedang bertanya padamu, kenapa kau diam saja?!", Tanya Liu Bei lagi seraya mendudukkan diri ke atas kursi kayunya yang nyaman.
Jiu'an masih diam, sebelum akhirnya menoleh dan menatap sinis kepada Liu Bei, dan berkata, "Berhenti bersikap sok baik dan suci, Liu Bei. Kenapa kau begitu marah heh? Oh aku tau, apa karna wanita itu? Ah~ sayang sekali, aku baru ingin menyentuhnya..",
Srat!
Suara tebasan terdengar dengan begitu cepat, beberapa orang disana terlihat ikut terkejut, termasuk Guan Yu, Zhang Fei, Zhuge Liang dan juga Zhao Zilong. Mereka tidak menyangka 'Tuan' mereka ini akan bersikap kejam.
"Bantu aku bersihkan mayatnya.", Liu Bei berujar. Dia hendak berjalan meninggalkan ruangan itu, ketika Zhang Fei membuka mulut dan membuatnya berhenti melangkah.
"Kak, kau berubah..",
Tbc.
Kak, kau berubah..jadi Power Ranger😭😭
Maaf ya, agak pendek dan lama baru update wkwk blm nemu ide soalnya. Dan sepertinya cerita ini akan berakhir sekitar 2 chap atau 4 chap lagi 🙌🙆 Termasuk kategori Short story 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Liu Bei's Woman
Fantasi#100 In Fantasy (8 Maret 2018) [Bukan Novel Terjemahan] Liu Bei adalah keturunan dari Liu Sheng, Raja Jing di Zhongshan yang merupakan anak dari Kaisar Jing dari Han. Dihitung-hitung, ia masih paman dari Kaisar Xian dari Han yang memerintah waktu it...