Bab. 3

7K 521 15
                                    

Pria yang memaklumatkan diri sebagai Kaisar Han Liedi, dengan Liu Bei sebagai sebutan untuknya dan Liu Xuande sebagai nama lengkapnya berdiri tegap dengan tatapan lurus mengarah pada seorang wanita yang berdiri didepannya. "Jadi, Nona anda menuduh Zhuge mengodamu?", Bertanya pada wanita itu yang langsung mengangguk-angguk menyetujui tuduhan Liu Bei pada pria yang berdiri didekatnya.

Liu Bei  tertawa, sementara wanita itu terheran-heran. "Ma-Maaf Nona, tapi ini benar-benar mengelikan..", Ujarnya meminta maaf namun masih diselingi tawa yang membuat jengkel wanita yang berdiri dihadapannya. "Ada yang lucu?", Ujar wanita itu dengan alis terangkat sebelah dan menatap kesal kearah Liu Bei yang segera menghentikan tawanya sendiri.

"Tidak, Hanya saja untuk pertama kalinya ada wanita yang mengucapkan kalimat seperti itu pada Zhuge..", Jawab Liu Bei kemudian mengibaskan tangannya di depan wajahnya sendiri untuk mengisyaratkan agar wanita itu tidak salah paham dengan tawanya.

"Oh, Omong-omong Nona. Siapa nama anda..? Ah, Jangan salah paham aku tidak seperti Zhuge yang akan mengodamu..", Liu Bei bertanya pada wanita itu tentang namanya disertai ejekkan ringan pada Zhuge Liang yang berdiri disampingnya tersenyum dengan raut wajah merasa tersinggung. Sementara wanita itu menatap aneh pada Liu Bei juga Zhuge Liang.

"Yi Xia Ling..", Jawab wanita itu yang ternyata bernama lengkap Yi Xia Ling dengan Yi sebagai marganya. Liu Bei mengangguk-anggukan kepalanya, bergumam aneh sendiri. "Kalau boleh tau, dimana Nona berasal? Apa Nona adalah penduduk desa yang jauh dari sini atau--", Pria itu terlihat begitu antusias bertanya-tanya pada Xia Ling  yang justru binggung dengan ucapannya.

"A-aku tidak begitu yakin, aku sebenarnya berasal dari masa depan tapi aku tidak tau kenapa bisa terjebak disini. Aku tidak ingat-- akhh!", Wanita muda yang cantik itu memekik kesakitan sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit dan berdenyut hebat. Liu Bei yang iba segera berjalan kearahnya dengan cepat kemudian membantu wanita itu untuk duduk,

"Sepertinya Nona Xia telah kehilangan ingatannya, dan mengenai Nona Xia ini berasal dari masa depan rasanya sedikit...aneh--", Liu Bei berujar heran dengan pernyataan Xia Ling soal asalnya yang memang benar adanya jika dia berasal dari masa depan.

"Aku tidak berbohong-", Xia Ling mendesis seraya masih setia memegangi kepalanya yang masih berdenyut. Liu Bei menepuk bahunya, "Aku mengerti, istirahatlah Nona Xia...", Ujarnya sembari tersenyum hangat pada Xia Ling yang memejamkan matanya untuk beristirahat sementara Liu Bei dan rombongannya meninggalkan wanita itu sendirian untuk menenangkan diri.

***

"Dàgē, Aku merasa wanita itu tidak benar. Yang dikatakannya sama sekali tidak masuk akal, kurasa dia berasal dari negara musuh yang ditugaskan untuk menjadi mata-mata..", Ujar Zhang Fei lagi-lagi mencurigai Xia Ling sebagai mata-mata dari negara lain.

*Dàgē = Kakak laki-laki tertua

Liu Bei menghela napas kasar, "Aku rasa benar yang dikatakan adik Zhang, Kakak kita tidak boleh lengah dengan pengawasan kita padanya..", Guan Yu mengiyakan dan ikut mencoba mengubah pemikiran Liu Bei yang justru tidak berubah sama sekali dan semakin percaya jika Xia Ling  bukanlah mata-mata dari negara musuh.

Entah apa yang membuat Liu Bei percaya pada wanita itu, percaya jika dia bukanlah mata-mata dari negara-negara musuh seperti Cao Cao dan Wei. "Sudah, Jangan bahas ini lagi. Kita harus bersiap untuk melawan para bandit yang menantang kita di perbatasan..", Ujarnya sembari mengibaskan jubahnya ke belakang dan berjalan diikuti yang lainnya dibelakang.

Pertarungan yang ditunggu-tunggu tiba, ketika pasukan Liu Bei yang dipimpin oleh Zhao Zilong dan biasa dikenal orang-orang dengan panggilan jendral Zhao Yun yang tergabung dalam pasukan Lima Jendral Harimau bertarung satu sama lain dengan sekelompok bandit yang menantang mereka demi perebutan wilayah.

Meskipun tidak menginginkan adanya pertumpahan darah, namun genangan darah sendiri tidak dapat dihindari. Dari pihak bandit mengalami kekalahan telak karna kehebatan pasukan Lima Jendral Harimau serta pasukan prajurit Shu. Ketua dari para rombongan bandit berhasil ditangkap dan dibawa kembali ke istana Shu,

"Berlutut!", Pekik Zhang Fei yang memang terkenal sedikit bertemperamental tinggi. Ketua bandit itu awalnya tidak ingin menurut hingga akhirnya dipaksakan dengan memukuli bagian tekuk lututnya dengan tongkat menyerupai tombak milik Zhang Fei.

"Katakan! Siapa yang menyuruh kalian?! Cao Cao atau Wei?!", Pekik pria dengan tubuh besar dan sedikit menyeramkan. Ketua bandit itu tidak mau menjawab dan justru memalingkan wajahnya dengan begitu angkuh, membuat Zhang Fei yang memang sejak awal bertemperamental tinggi menjadi semakin buruk dengan menghunuskan tombaknya hampir menyentuh leher ketua bandit itu jika saja tidak di cegah Liu Bei yang bergumam agar adik termudanya itu berhenti.

Disaat yang bersamaan, Xia Ling yang mendengar suara berisik dari arah luar kamarnya menjadi penasaran dan berjalan keluar dengan rok hanfunya yang terseret-seret karna panjangnya yang menyentuh lantai. Wanita itu melihat beberapa prajurit yang berjaga di depan pintu besar yang terbuka dan dari arah lorong diseberang seorang gadis berpakaian layaknya seorang pelayan terlihat membawa nampan berisi teko dan juga cangkir,

Namun ada yang aneh, gadis itu terlihat memegangi sesuatu dibagian bawah nampannya dan Xia Ling menyadari hal itu semakin membuatnya penasaran hingga dengan cepat dan mengikuti langkah gadis dilorong seberang yang hampir sampai di tempat dimana pintu besar yang dijaga beberapa prajurit.

"Sudahlah, jika dia tidak ingin mengatakannya maka biarlah. Lagi pula tidak peduli baik itu Cao Cao ataupun Wei, kita tetap akan menemukan cara untuk menghadapi mereka..",

Xia Ling dari kejauhan mendengar suara yang tidak asing meski baru beberapa kali mendengarnya, disaat yang sama gadis dengan nampan itu terlihat semakin menyembunyikan benda yang ada dibawah nampannya dan jelas semakin terlihat benda apa itu membuat Xia Ling hampir saja memekik terkejut ketika tau benda apa itu..

Itu pisau? Apa yang akan dilakukannya? Juga aku tadi mendengar suara Pria aneh itu di dalam sana..

Apa jangan-jangan--

"Gawat..", Xia Ling memekik pelan kemudian bergegas menyusul gadis dengan pisau itu.

Ketika Xia Ling berada di dekat pintu besar yang dijaga para prajurit, terlihat gadis dengan nampan juga pisau tersembunyi dibawahnya hampir mencapai tempat dimana Liu Bei tengah duduk.

Tanpa berpikir panjang, Xia Ling berlari masuk membuat semua orang terkejut melihat wanita itu tiba-tiba berlarian masuk. Mengarah tepat kearah dimana Liu Bei berada, mendahului gadis mencurigakan itu dengan meloncat kearah Liu Bei dan memeluknya sebelum akhirnya pisau yang dibawah gadis tadi bukannya mengenai Liu Bei melainkan Xia Ling  tepat dibagian punggungnya yang tertutupi hanfu namun telah sobek akibat goresan pisau disertai darah segar yang mengalir keluar membasahi juga mengotori punggung Xia Ling.

"Kurang ajar! Berani menyerang Yang Mulia secara diam-diam?!", Zhang Fei mengeram kesal menahan gadis yang mencoba melarikan diri dari sana memukul pingsan gadis itu agar nanti bisa ditanyai dan diinterogasi. Sementara Xia Ling jatuh dalam pelukan Liu Bei.

"Nona Xia, Kau baik-baik saja?", Liu Bei terlihat panik dengan tangan yang menepuk-nepuk pipi wanita itu karna terlihat tidak sadarkan diri. "Dia sepertinya pingsan, dia harus diobati! Panggilkan tabib..", Ujarnya kemudian mengendong wanita di dalam pelukannya itu menuju keluar dan kembali ke dalam kamarnya.

Kau tidak boleh kenapa-kenapa.....

Tidak boleh..

Tbc.

[COMPLETE] Liu Bei's WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang