Liu Bei tidak bisa berhenti mondar-mandir di depan sebuah pintu kamar, dimana disekitarannya ditemani oleh para pengikut setianya termasuk kedua adik angkatnya, Guan Yu dan Zhang Fei yang sama-sama memegang tombak panjang dengan ujung yang menyerupai pisau besar melengkung yang sudah pasti tajam.
"Kakak, Tenanglah..dia pasti akan baik-baik saja--", Liu Bei menatap tajam pada Zhang Fei yang membuka mulut dan mencoba menenangkannya.
"Tenang? Kau masih bisa memintaku tenang?", Liu Bei mendengus kesal dengan tatapan yang masih tajam mengarah ke Zhang Fei yang menjadi merasa bersalah.
"Nona Xia hampir merenggang nyawa demi menyelamatkanku, dan kau masih bisa memintaku tenang setelah dulu kau mencurigainya dan menuduhnya sebagai mata-mata dari negara musuh..", Lanjutnya lagi menyuarakan kekesalannya pada adik angkat termudanya itu karna sudah sembarangan menilai seseorang.
"Apa sekarang kau masih akan menuduhnya?", Sinisnya setengah tertawa kemudian berjalan membelakangi teman-teman seperjuangannya yang hanya bisa terdiam dan mematung ditempat dengan kepala yang sedikit tertunduk.
Klak..
Seorang tabib tua terlihat keluar setelah pintu kamar yang sejak tadi ditunggui Liu Bei dan teman-temannya sekaligus pengikutnya itu, "Tabib Lu, Bagaimana kondisi Nona Xia?", Liu Bei berujar penasaran dan panik sementara yang dibelakangnya hanya mengangguk-anggukkan kepala menanti jawaban dari sang tabib atas pertanyaan tentang kondisi Xia Ling yang masih berada di dalam kamar.
Tabib itu membungkuk,
"Tuan Liu, anda jangan khawatir. Nona Xia dalam kondisi tidak terlalu buruk, dia hanya mengalami luka ringan di punggungnya juga syok akibat dari luka itu sendiri. Saya sarankan agar dia beristirahat sejenak, jangan membuatnya merasa terganggu. Juga saya akan menuliskan resep obat oles untuk lukanya..", Ujarnya memberikan penjelasan atas kondisi Xia Ling juga menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh mereka pada wanita itu.
Liu Bei ikut membungkuk mempersilahkan tabib tua itu untuk pergi setelah memberinya penghormatan,
"Zilong, Tolong antarkan Tabib Lu..", Ujarnya memberi perintah kemudian dengan sendirinya berjalan masuk ke dalam kamar dimana Xia Ling berada dimana wanita itu tengah terbaring dengan posisi miring ke kanan dengan punggung menghadap ke arah pintu.
Liu Bei berjalan perlahan, tidak ingin sampai wanita itu terkejut dengan kedatangannya. "Nona Xia?", Bisiknya memanggil Xia Ling yang perlahan menoleh sedikit dan hampir mengenakan luka di punggungnya pada permukaan ranjang yang segera dicegah oleh Liu Bei sendiri dengan menahan bahunya.
"Jangan banyak gerak, aku hanya ingin melihat kondisimu..", Pria itu mendudukkan dirinya ke tepian ranjang.
Liu Bei meringis sendiri melihat luka goresan sepanjang jari telunjuknya di punggung putih dan halus milik Xia Ling, "Sakit tidak?", Pertanyaan tidak berguna terlontar dari mulutnya yang sontak saja membuat Xia Ling bangun ke posisi duduk dengan tangan memegangi selimut dibagian depan dadanya karna wanita itu tidak mengenakan pakaian bagian atas.
Xia Ling mencubit lengan Liu Bei hingga pria itu kali ini benaran meringis kesakitan, "Apa yang kau lakukan??? Sakit--", Rintihnya yang mendapat tatapan malas dari wanita itu.
"Kau tau sakit lalu kenapa masih bertanya apa luka ku ini sakit atau tidak? Aku baru mencubitmu begitu saja kau sudah mengaduh, lagipula kau itukan laki-laki kenapa tidak bisa bersikap 'Pria sejati' sedikit?", Omel Xia Ling balik memarahi pria itu.
Liu Bei menaikkan alisnya sebelah, "Kau ingin aku bersikap seperti seorang lelaki sejati?", lalu beranjak naik ke atas ranjang membuat Xia Ling tersentak terkejut karna hampir saja selimut yang digunakannya untuk menutupi dadanya terinjak oleh Liu Bei dan membuatnya tertarik sedikit kebawah.
"Jaa-- Jangan, Aku masih perawan..", Liu Bei terkikik sementara Xia Ling sudah memejamkan matanya takut untuk melihat.
"Kau kira aku akan menyerangmu? Tolonglah Nona, Aku bukan jenis pria yang akan menyerang wanita yang tengah terluka..", Tukas Liu Bei kemudian beranjak turun dari atas ranjang dan membenarkan pakaiannya yang berantakan akibat dari pergerakannya ketika berusaha naik keatas ranjang tadi setelah puas menertawakan wanita yang tengah terluka karna menolong dirinya sebelum ini dari pembunuh yang menyamar.
Xia Ling menghembuskan napasnya lega,
"Syukurlah, Kupikir akan mengubah sejarah barusan..", Berujar membuat Liu Bei menoleh kearahnya dengan tatapan binggung.
"Mengubah sejarah?", Tanyanya heran dan hanya dijawab dengan anggukan dari Xia Ling.
"Ya, Mengubah sejarah. Bagaimana jika ketika aku kembali ke masa depan dan membaca sejarah tentang Tuan Liu Bei memiliki seorang selir..?", Jelas Xia Ling membuat Liu Bei terkikik lagi untuk menertawakan wanita itu.
"Ah, Seharusnya aku memanggilmu. Ka-- Kakek buyut?", Xia Ling berpikir namun pikirannya terhenti ketika Liu Bei secara tiba-tiba mencengkram kedua tangannya dan menindih wanita itu ke atas ranjang tidak sadar secara tidak langsung menempelkan luka dipunggung Xia Ling dengan dinginnya permukaan ranjang.
"Bagaimana jika kubuat kau menjadi nenek buyut kalau begitu, Nona Xia?",
Tbc.
Haha, Pendek dulu ya 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Liu Bei's Woman
Fantasi#100 In Fantasy (8 Maret 2018) [Bukan Novel Terjemahan] Liu Bei adalah keturunan dari Liu Sheng, Raja Jing di Zhongshan yang merupakan anak dari Kaisar Jing dari Han. Dihitung-hitung, ia masih paman dari Kaisar Xian dari Han yang memerintah waktu it...