Bab. 11

3.5K 272 9
                                    

BGM : Beautiful Chinese Music - Bamboo Flute 4

"Mau sampai kapan membuang-buang waktu hah?", Cao Cao memekik kala melihat pasukan Lu Bu bersikap malas.

Cao Cao memimpin pasukannya mencoba untuk menyerang pasukan Liu Bei, namun siapa yang menyangka, Lu Bu akan datang dan 'membantu' Liu Bei? Tidak ada yang tau maksud perbuatan Lu Bu saat itu, yang pasti dia tidak bermaksud dengan baik. "Lu Bu! Apa yang kau lakukan?!", Cao Cao kembali memekik kearahnya. Menghunuskan pedangnya ke arah Lu Bu, namun sayangnya dia lengah, salah seorang prajurit Lu Bu berhasil melukainya, membuatnya harus mundur untuk sementara.

"Kalian kejar!", Lu Bu mengeluarkan perintah. Disambut senang oleh pasukannya yang berlari kearah pasukan Cao Cao.

Sementara itu Lu Bu menyeringai kearah Liu Bei yang memasang posisi waspada, "Apa yang kau seringaikan sejak tadi heh? Lu Bu, kuberitahukan padamu, berhenti bersikap licik dan kejam. Menyerahlah sebelum kau kalah telak, paling tidak aku akan mengampuni nyawa para prajurit-mu dan mungkin saja dirimu!", Liu Bei berujar mempertahankan keseriusan di wajahnya.

"Oh?", Lu Bu memasang wajah terkejut. "Kuharap kau memperhatikan perkataanmu, Liu Bei. Kita belum tau siapa yang akan kalah dan menang. Kuberitahukan padamu, aku mengirim seseorang ke sana. Menemui wanita itu..", Dia menyeringai.

Melihat ekspresi rumit Liu Bei dia tertawa, "Cepat-cepatlah berpikir, Liu Bei. Mungkin kau tidak akan bertemu dengannya lagi, seperti kedua istrimu sebelumnya. Takutnya, kau tidak akan bertemu lagi setelah kemenangan yang kau katakan tadi, Liu Bei!", Dia berseru. Kemudian melayangkan senjatanya kearah Liu Bei yang melamun, bersyukur Yun Zhao dan Guan Yu tiba disaat yang tepat. Menangkis serangan Lu Bu dari Liu Bei, yang nyaris saja membunuhnya.

Wanita itu? Liu Bei berpikir keras, di benaknya terpikirkan Xia Ling. Namun dia tidak mengerti, Lu Bu mengirim seseorang ke sana, apa yang akan dilakukannya kepada Xia Ling? Menyanderanya? Tidak mungkin, pertahanan begitu ketat, dan hanya satu orang? Dia tidak akan pernah bisa menyandera Xia Ling, lagipula, dia mengajarkan beberapa bela diri pada Xia Ling yang anehnya, dia menguasainya. Dia bahkan mengatakan bahwa di dunianya, dia belajar bela diri, Taek---Taekwondo atau apalah itu.

"Kuberitahu kau, Liu Bei. Dia bukanlah seseorang yang seharusnya berada disini, dia harus kembali ke dunianya!", Teriak Lu Bu mengayunkan kembali senjatanya. Namun kali ini berhasil ditangkis sendiri oleh Liu Bei.

Liu Bei akhirnya sadar, Xia Ling berada dalam bahaya---tidak, hubungan mereka yang berada dalam bahaya. Dia sudah bertekad untuk tidak memulangkan Xia Ling, meski terdengar egois, tapi dia tidak punya pilihan, dia menginginkan Xia Ling, hidup bersamanya selamanya, hingga maut memisahkan mereka, bukan dua dunia. "Rasakan ini!!!", Liu Bei memekik. Dia mengayunkan senjatanya mengarahkannya ke Lu Bu yang terpojokman.

Trang!!

Trang!!

Trang!!

Tiga kali serangan, dan Lu Bu terjatuh dari kudanya. Berkat bantuan Zilong dan Guan Yu juga Zhang Fei dibelakang, mereka menahan Lu Bu dan Pasukannya. Cao Cao berhasil kabur dari pasukan Lu Bu namun berakhir di tangan pasukan Liu Bei yang lain, "Kalian, jaga mereka semua. Aku akan kembali ke istana sekarang!", Liu Bei memekik. Memacu kudanya meninggalkan arena perang, dia hanya punya satu tujuan saat dia berbalik dan memacu kudanya.

Xia Ling!

***

"

Xia Ling---",

Silau, dirasakan oleh sepasang mata Xia Ling. Ketika perlahan dia membuka matanya, dia melihat bola lampu yang tergantung di atas atap-atap sana, Bola lampu? Apa di jaman dulu sudah ada bola lampu?? dia berpikir keras, hingga suara yang memanggilnya kembali terdengar lagi.

"Xia Ling, Nak. Kau akhirnya sudah sadar??", Itu suara yang tidak asing baginya.

Dia perlahan mengerakkan tangannya, "I---Ibu?", Tanyanya dengan pelan.

Wanita paruh baya itu mengangguk-angguk sambil meraih tangan Xia Ling dan meneteskan air mata yang membasahi wajah Xia Ling, dia terlihat pucat, juga berada diruangan yang asing. "Ibu, aku dimana?", Tanyanya lagi.

"Kita ada di rumah sakit, Xia Ling. Hari itu ibu dan kakak-mu, Quan mencarimu. Kau terlalu banyak minum dan pingsan di pohon beringin dekat kuil, sudah tiga hari kau pingsan, bagaimanapun caranya tetap tidak bisa membangunkanmu, jadi kakak-mu dan ibu membawamu kerumah sakit. dan akhirnya sekarang kau telah sadar, kakak-mu harus diberitahu..", Ibunya merasa lega melihat putrinya telah sadarkan diri.

Tuan Liu..

Disisi lain, Liu Bei memacu dengan cepat kudanya. Berharap apa yang dipikirannya tidak benar-benar terjadi, dia berdoa, ketika dia sampai dan mencarinya, dia ada disana, berdiri tersenyum padanya lalu datang dan memeluknya.

Xia Ling, apa-pun yang terjadi, kau harus ada! Kau harus ada disana, tunggu aku!

Dap..

Dap..

Dap..

Hanya dalam beberapa hitungan menit, Liu Bei telah sampai di gerbang utama. Dia memekik dari kejauhan meminta dibukakan pintu gerbang, tanpa menunggu dia terus dan terus memacu kudanya. Hingga akhirnya tiba di istana, dia meloncat turun. Semua orang bertanya padanya, namun dia tidak menjawab, dia panik, dia meneriakkan nama Xia Ling namun mendengar dari pelayan yang lain bahwa Xia Ling pergi ke kuil, dia benar-benar panik. Dia segera berlari kesana, berdoa semoga dia ada disana.

"Xia Ling!!!", Pekiknya.

Dia berhenti dan berdiri di pohon beringin itu, dia memperhatikan ada bekas langkah kaki disana. Ukurannya kecil, "Xia Ling!! Xia Ling apa kau ada disana??", Dia memukul-mukul batang pohon beringin itu, mendorongnya dengan harapan akan ada keajaiban terjadi, dan Xia Ling akan muncul di hadapannya. Namun tidak, semua sia-sia.

"Kenapa? Kenapa Xia Ling?!", Dia terjatuh berlutut di depan pohon beringin itu.

Langit kembali mendung, namun tidak ada dia yang hadir, melainkan hujan lebat yang turun dan menguyur seluruh wilayah istana, Liu Bei terus berlutut disana, hingga para pengikutnya kembali, Zhuge Liang, Zhang Fei, Guan Yu dan Zhao Zilong memperhatikan dari kejauhan. Ingin menemui tuannya namun, ini bukan waktu yang tepat.

Tiga hari, tiga hari berlalu. Xia Ling tidak juga kunjung kembali padanya, dia masih terus berlutut.

"Yang Mulia!!!!", Semua orang terkejut.

Liu Bei jatuh kesamping, tidak sadarkan diri.

Xia Ling, kenapa---

Tbc.

😂 sungguh, absrud banget ini cerita. Btw, agak melenceng dari reality, karna ini sebenarnya adalah Fanfiction Liu Bei dan kisah cintanya wkwk, jadi ini cerita hanya berdasarkan pemikiran Aku-nya saja, jadi jangan heran jika menyimpang dari cerita aslinya.

Ini nih jadinya kalau lagi malas dan kekurangan ide, bahkan cover-pun jadi aneh 😂😂😂😂

[COMPLETE] Liu Bei's WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang