(3) Kok jadi gugup?

642 40 11
                                    

Gugup.

Satu kata yang Millenia rasakan ketika ia berbicara sama Dyren. Kenapa sih pake gugup segala? rasanya pengen ngomong terus sama dia, tapi malah gugup. Batin Millenia.

"Iya, lo kenal?" Millenia cuma bisa jawab itu saat Dyren nanya apakah dia beneran adeknya Jared.

"Temennya kakak gue." dia senyum ke Millenia sembari ngeliat ke papan tulis.

"Kakak lo namanya siapa?" Millenia masih memaanfaatkan kesempatan buat ngobrol sama Dyren, padahal dia tahu guru yang sekarang lagi ngajar ini terkenal killer.

"Wilsya."

"Ooohh.."

Yah! Millenia berseru sebal dalam hati. Perkataan 'oohh' darinya tentu mengakhiri obrolan mereka.

Tapi Millenia langsung seneng.

Njir, dia perhatian banget sama gue sampe-sampe tau gue adeknya Bang Jared.

Njir, dia ngajak ngomong gue.

TERUS TADI DIA SENYUM!!

Pertanda dia suka kali ya?

Tetapi, khayalan Millenia keganggu gara-gara dia laper. Millenia hari ini entah kenapa ngerasa laper sampe matanya ngeliat ke jam mulu, nungguin istirahat. Padahal tadi pagi dia udah sarapan cereal, sok gaya sih, biasanya juga sarapan nasi goreng.

Sial-nya, ia lupa bawa duit! ah, kenapa bisa lupa sih!?

Oleh karena itu, dia harus ke kelas Claire dulu buat minjem duit. Atau minta juga boleh.

Setelah pelajaran selesai, Millenia langsung minta temenin Jessie buat ke kelas Claire. Soalnya tadi pagi Claire bawa bekal dalam rangka penghematan duit jajan-nya. Yah, paling dia lagi nabung buat beli barang-barang gak penting kayak biasanya.

"Eh, tadi gue ngobrol sama Dyren, lu denger gak?" Millenia mulai bercerita kepada Jessie seraya menaiki anak tangga buat ke kelas 9. Ya, Claire memang kelas 9.

"Enggak, gila lu nekat bener ngobrol pas pelajaran Mr. Doughtrche"

"Dia duluan sih, yang ngajakin." Millenia membela diri.

"Terus, ngomongin apa?" kepala Jessie menengok kiri-kanan kayak mau nyebrang jalan. Sepertinya dia lagi nyari Kak Gio.

"Dia nanya gue adeknya Jared apa bukan, terus gue jawab iya. Terus gue nanya emangnya dia kenal sama abang gue."

"Terus?" Jessie akhirnya ngeliat ada Kak Gio. Jantungnya langsung berdebar kencang.

"Katanya kakaknya dia temennya Bang Jared. OMG mana dia tadi senyum ke gue!! terus dia ngapain coba nanya begitu," Millenia senyum-senyum gak jelas. Jessie sendiri masih mantengin Kak Gio.

Menyadari Jessie gak merespon, Millenia bete, "Woy."

"Gue denger kok, tapi lu jangan terlalu banyak mengharap dulu Mil, masih permulaan."

Millenia cuma cemberut. Ia menaiki tangga menuju kelas 9, soalnya tadi mereka masih di lantai kelas 8. Kak Gio juga kelas 8, dan tadi Jessie memutuskan untuk nggak nyapa Kak Gio. Dia terlalu malu....

"Mil, tadi ada Kak Gio." Jessie narik-narik lengan baju Millenia.

"Kenapa? mau nyamperin?"

"Nggak ah, malu."

Millenia hanya tertawa dan mencari kelas 9.3, kelasnya Claire. Akhirnya sampai juga, tapi dia malu buat masuk ke kelas.

"Ah sumpah gue malu." dia masih tarik-ulur buat ngebuka pintu kelas.

MilleniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang