Dyren tersenyum setuju. "Eh, gue mau nanya sesuatu deh sama lo. Tapi takut."
Gak tau kenapa, jantung Millenia rasanya mau copot. "Tanya aja."
"Uhm, beneran nih?"
"Iya." Millenia mengangguk.
Dyren membuka mulut dan mulai mengucapkan sesuatu, "Nanti Gwen Stacy-nya meninggal ya?"
Millenia berhenti jantungan.
Dalam hati, dia meratak. Anjir, gue kira dia mau nembak.....
"Gue gak tau. Kok lu pake takut mau nanya?" jawab Millenia.
"Gue takut lu marah karena itu agak spoiler." balasnya lagi dengan tampang tak berdosa.
Padahal Millenia udah dibikin jantungan. Nyebelin banget emang. Mana efeknya masih kerasa sampe sekarang.
Film terus berlangsung. Pas bagian Gwen Stacy meninggal, Millenia mewek.
Mewek, beneran mewek. Dan Dyren yang ngeliat cewek nangis gak tinggal diam...
Dia ngerangkul Millenia. Yang dirangkul sebenernya kaget setengah mati, tapi dia gak mau nunjukin tampang kaget, entar malah dilepas rangkulannya.
"Udah, gausah nangis. Cuma film."
"Sedih bego." Millenia menghapus airmata. Dia menyadari omongannya agak kasar, duh dia jadi panik gini.
Tapi Dyren malah tertawa. "Udah, gausah baper."
Millenia pun berhenti nangis. Dyren perlahan ngelepas rangkulannya, mungkin tangannya pegel.
Setelah film selesai dan mereka keluar bioskop, mereka pun berpisah. Millenia masih ngerasain efek jantungannya tadi. Duh, tadi dia pake dirangkul segala!
Menyadari Dyren sudah pergi, Jared dan Claire langsung usil menggoda Millenia.
"Tadi unyu banget ya kita rangkul-rangkulan." Claire tersenyum jahil kearah Jared.
"Iya, aduuuhhh kamu tadi nangis sihh."
"Aku kan sediiihh."
"Itu kan cuma film, sayang."
"Ya kan sedih, bego."
Mereka tertawa terbahak-bahak melihat tampang Millenia yang sedang sangat kesal. Tapi Millenia lagi kehabisan kata-kata buat ngejawab ledekan mereka. Sehabis makan di salah satu restoran, mereka pun pulang ke rumah. Kalo ada yang bertanya-tanya apa Millenia bete gara-gara Jared sama Claire tadi, jawabannya enggak. Yah, Dyren jadi alasan kenapa dia jadi punya good mood.
***
"GOOOOOOOOOAAAAAALLLLL!!"
Suara teriakan Jared membangunkan Millenia dari bobo unyu-nya. Ah, rese banget! rutuk Millenia.
Ia melihat kearah jam, benda berbentuk lingkaran itu menunjukkan sekarang sudah pukul 5 pagi. Yah, Millenia emang harus bangun buat shalat subuh.
Setelah itu, dia pergi ke kamar Jared. Benar saja, abangnya itu habis nonton bola. Wajahnya keliatan bahagia banget pula.
"YEYEY REAL MADRID MENANG LIGA CHAMPIONS EYEY LA DECIMA EYEYEY"
Millenia cuma bisa tertawa melihat abangnya itu joget-joget sendiri. Ia naik ke tempat tidur lalu memeluk onyet. Masih pagi, bisa tidur lagi.
Baru lima menit, Millenia terbangun gara-gara kaget. Ternyata Claire naik keatas tempat tidur Jared tapi ngagetin banget. Kayak loncat gitu.
Millenia melirik singkat lalu tidur lagi. Ia juga merasakan kaki Jared diatas betisnya, mungkin ia juga tertidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Millenia
Novela JuvenilMillenia menganggap namanya aneh. Millenia cuek, udah gitu jutek pula. Millenia baik sih, tapi kalo mood-nya udah rusak, bisa bete maksimal. Millenia sukanya nonton tv, bukan main hp kayak remaja kebanyakan. Millenia masih lugu, menurut kedua kaka...