(10) Teman Hidup

502 38 9
                                    

a.n: MAAF BANGET LAMA APDET.

tp besok janji cepet apdet abis ini c:

semoga pada menikmati chapter ini ya c: (?) yaudah bye

***

Millenia berangkat ke sekolah dengan wajah ceria. Claire yang melihatnya langsung kebingungan.

"Ntar gue ceritain." ucap Millenia yang menyadari kakaknya kebingungan.

Claire cuma menjawab oke.

"Ceria amat lo!" Jared menjitak Millenia pelan.

"Oh yaaaaaaa?" Millenia balas meledek. Saat Jared mau menjitaknya lagi, Millenia langsung buru-buru keluar dari mobil. 

"Dadah Abang jelek." ledeknya seraya berlari masuk ke dalam sekolah.

Di kelas, Millenia dan Jessie agak awkward. Yah tapi lama-lama sih enggak, udah biasa lagi.

"Gimana kabar si Goi?" Millenia memecah kesunyian antara mereka pas lagi makan bakso di kantin.

"Ya gitu, masa dia ngegombal semalem!"

Millenia ngakak. "Najong si Goi. Gombal apa?"

Jessie menyeruput es teh manis lalu menceritakan gombalan semalam. "Gini nih," ia berdehem, "kamu gak perlu jadi bebelac buat jadi my everything."

"HAHAHAHA" Millenia hampir menyemburkan isi mulutnya.

Jessie ikut tertawa. "Ada lagi!"

"Apa?" Millenia buru-buru menelan isi mulutnya. Dia gak mau keselek gara-gara denger gombalan Kak Gio yang nggak banget.

"Dia bilang gini, 'kamu tau gak bedanya bintang sama kamu?' gue jawab, 'enggak'."

"Terus?"

Jessie menahan tawanya. "Kalo bintang bersinar di langit kalo kamu di hati aku."

"ANJRIT HAHAHA" Millenia ngakak lagi. "Najong!"

"Emang. Udah gitu dia bilang cuma bercanda."

Millenia mencebik. "Hih! cowok!"

Jessie menghabiskan es teh manisnya. "Iya. Ke kelas yuk."

"Ayok."

***

Hari ini Pak Horasbak gak masuk, dan jam pelajaran kosong!

Yang artinya, hal yang paling disukai Millenia dan kawan-kawan. Yah, begitulah realitanya. Jadi mereka bisa santai-santai.

Dyren mengambil gitar yang nganggur di pojokan kelas lalu kembali duduk di bangkunya, yaitu di belakang Millenia. Tampaknya dia mau main gitar.

Millenia udah siap-siap meleleh.

Dyren mulai memetik gitar, nge-test. "Nyanyi yuk?" tanyanya ke Millenia.

Yang ditanya menoleh kebelakang. Aslinya sih dia lagi deg-degan banget. "Yuk."

Dyren mulai memetik gitarnya. Kayaknya Millenia tau nih lagu apa yang bakal dinyanyiin.

Bener aja, Millenia spontan langsung menyanyi.

Dia indah

meretas gundah

Dia yang selama ini ku nanti

Pembawa sejuk

pemanja rasa

Dia yang selalu ada untukku

MilleniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang