a.n:
kemaren gue lagi males to the max jadi lama apdet :c maap ya kalo chapt ini kedikitan huehuehue
**
Millenia Joans: jangan-jangan lo suka dyren juga ya?
Jessie Jumm: kok lo ngomong gitu?
Millenia cuma membaca bbm dari Jessie, ia lalu menaruh hp-nya sembarangan. Dia kesel banget.
Millenia keluar kamar lalu ke dapur untuk mencari makanan. Kalo galau makan, kalo kesel makan, kalo bahagia makan. Begitulah Millenia. Iseng, ia melihat kalender. Besok hari Senin. Iiihh! Cepet banget sih udah Senin aja!
Sambil ngemil potato chips, enaknya nonton tv. Ah, kenapa acara kesukaannya alias teen wolf baru tayang besok? Padahal acara itu bisa membuat mood Millenia melunjak drastis. Tapi, Millenia tetep nonton tv.
Millenia gak pergi ke kamarnya maupun nge-check hp sampe jam 9 malem, waktu biasanya ia tidur. Saat dia membukanya lagi, udah ada banyak banget bbm dari Jessie.
Jessie Jumm: gue gak suka si dureeennn elah
Jessie Jumm: yakali gue mt
Jessie Jumm: jangan salah sangka dolooooo
Jessie Jumm: lagi bete ya?
Jessie Jumm: gue gak suka diaaa ngapain juga nyet
Jessie Jumm: kan gue sukanya sama goi eh maksud gue gio
Jessie Jumm: jangan bete muluuuuk
Jessie Jumm: gak buka hp nih :( pasti lg nonton tv
Jessie Jumm: tadi lagi sensi nih pasti
Jessie Jumm: bye mau bobok
Tak sadar, Millenia tersenyum. Ia jadi menyesal nanyain Jessie yang enggak enggak. Millenia dengan cepatnya langsung percaya lagi sama Jessie. Ia mengetikkan balasan.
Millenia Joans: sori gue tadi lagi unmood :( sampe ketemu besok!!!! muah :*
***
Millenia jelas jelas gak suka hari Senin. Ia masuk ke kelas dengan muka lesu lemah letih lunglai.
Tapi tiba-tiba si pangeran hati menampakkan diri dan gak sadar Millenia langsung gak bete lagi.
"Kakak lo kocak ya," sapa Dyren yang sudah duduk di bangkunya, lagi ngobrol sama Carter.
"Bang Jared emang tae," balas Millenia. Mereka lagi ngomongin yang waktu ketemu di bioskop itu loh, Jared waktu itu keceplosan manggil 'duren'.
Dyren hanya tertawa. Ia melanjutkan ngobrol bersama Carter, sementara Millenia ngobrol sama Jessie.
"Mil, Pak Johimy nyariin elu ege tadi." tiba-tiba Carter mencolek Millenia dari belakang.
"Boong." jawab Millenia enteng. Pak Johimy itu kepala sekolah.
"Serius dah."
"Demiapa?" Millenia mulai agak percaya.
"Bumi Allah." ucap Carter dengan nada pelan saat bilang 'bumi', biar kedengerannya kayak 'demi'.
"Boong!"
"Yaudah kalo gak percaya."
"Emang kenapa gue dipanggil?"
"Ya mana gue tau emang gue emak lo."
Millenia percaya. Yah, walaupun mukanya Carter tetep gak meyakinkan. Muka Carter alias si Kampret emang gak pernah keliatan meyakinkan, sih.
"Terserah kalo mau percaya apa engga. Yang dimarahin juga nanti elo."
Millenia tambah percaya, dia narik tangan Jessie buat nemenin ke ruang kepsek. Jessie sih nurut aja.
Sesaat setelah Millenia dan Jessie keluar, Carter langsung ketawa ngakak banget. Dia berjalan ke deket pintu terus nongolin kepalanya. Dilihatnya Jessie dan Millenia sudah lumayan jauh.
"WOI! Gue cuman bercanda!" teriak Carter sambil megangin perut saking ngakaknya.
Sementara Millenia dan Jessie langsung balik lagi ke kelas dengan muka ditekuk.
"KAMPREEEETTTTT!" teriak Millenia sambil memukul lengan Carter.
"Dasar lo kampret! anjing iiiih!!" Millenia masih memukuli Carter.
"Udah dong sayang, sakit nih," goda Carter.
Wajah Millenia berubah tambah masam, meski sedikit memerah. "SAYANG SAYANG, EMANG GUE SIAPA LO?!"
Carter tertawa. "Cie mukulnya berenti."
"Pukul lagi nih!?"
"Jangan," ucap Carter sambil nyengir kuda. Kudanil maksudnya.
"WOOOY Pak Horasbak lagi menuju kesini!!" teriak si ketua kelas, Rosie. Cewek tapi toa.
"Serius? kok Pak Horasbak?" tanya Dyren ke Rosie.
"Iya, pelajarannya dituker sama Bu Pocoyo."
"Oooh.." sahut Dyren.
"Emang kenapa kalo Pak Horasbak?" Millenia ikut nimbrung.
"Kan ada PR?"
"Hah!?" satu kelas langsung melihat kearah Dyren, lebay.
"Yakagalaaah..."
Pengakuan Dyren langsung disahuti sumpah serapah dari teman-temannya. Udah pada panik gitu tampangnya tadi.
Dyren hanya tertawa. Lagi enak-enak ketawa, tiba-tiba ada yang masuk ke kelas.
"Selamat pagi!"
Hmmm, pelajaran Pak Horasbak dimulai.
***
Waktu pulang tiba. Millenia seneng banget dong, akhirnya bisa pulang ke rumah terus dia bisa tidur-tiduran sambil nonton dan ngemil.
Yeeyeyyeyeyeyy, Millenia bersenandung dalam hati sambil memakai tas-nya.
"Mil, gue mau ngomong sama lo," tiba-tiba Dyren dateng pas Millenia mau keluar kelas. Melihat Millenia selalu bareng sama Jessie, Dyren menambahi omongannya, "kita berdua aja."
Millenia kaget.
Mampus.
Apaan lagi nih.
Waduh.
AaaaaaaAAAaaaA
Jessie tersenyum jahil ke Millenia yang mulai berjalan keluar pintu. Ia hanya menunggu Millenia dan Dyren di kelas.
Sementara itu, Dyren membawa Millenia agak jauh sampai ke dekat perpustakaan.
Millenia udah deg-degan. Meskipun sebagian dari hatinya berpikir, alah paling php lagi.
Tapi sebagian lain sebenarnya berharap.
Dyren berhenti di depan perpustakaan. Ia tampak sedikit gusar, Millenia jadi tambah deg-degan.
"Kenapa?" akhirnya Millenia berani ngomong.
"Jadi," ia berdehem, "gue mau nembak Jessie."
KAMU SEDANG MEMBACA
Millenia
Teen FictionMillenia menganggap namanya aneh. Millenia cuek, udah gitu jutek pula. Millenia baik sih, tapi kalo mood-nya udah rusak, bisa bete maksimal. Millenia sukanya nonton tv, bukan main hp kayak remaja kebanyakan. Millenia masih lugu, menurut kedua kaka...