11. Night With Friends.

1.2K 123 2
                                    

Tak Semua yang terjadi sesuai dengan apa yang kita harapkan kita harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi

Untuk Beberapa saat suasana menjadi hening, hanya tiupan angin malam yang begitu bersahabat yang terdengar, yang membuat Angel memejamkan matanya seraya merasakan hembusan angin.

Dan tanpa ia sadari Dimas telah memandanginya dengan tatapan yang sulit diartikan sambil sesekali tersenyum. Dimas pun ikut memejamkan matanya dan merasakan hembusan angin yang perlahan menerpa wajahnya.

Malam itu memang begitu indah bagi Dimas dimana dia bisa melihat bintang yang begitu ramai memenuhi angkasa ditambah lagi dia ngeliatnya sama cewek yang dia sayang siapa lagi kalau bukan Angel

Dimas yang sudah membuka matanya merebahkan tubuhnya kererumputan dengan tangan kanannya yang ia gunakan sebagai tumpuan kepalanya.

"Ngel gue pengen banget deh tiap malam kaya gini terus," ucap Dimas yang sudah memejamkan kembali matanya.

"Rasanya tuh kek hidup ini sangat berarti, dan nggak boleh kita sia siain gitu aja dengan hal hal yang tidak berguna apa lagi penyesalan," tambah Dimas.

"Tiap malam mah, emang kek gini kali Dim, sama sama gelap dan banyak bintang bintang, lo nya aja kali yang jarang liat bintang,"

"Dan emang iya hidup tuh sangat berarti, buat kita isi hanya dengan hal hal yang nggak guna apa lagi itu tuh penyesalan," ucap Angel.

"Yah Angel maksud gue tuh bukan malamnya yang gelap ama banyak bintang Ngel, anak TK juga tau kali Ngel kalau malam tuh gelap dan ada bintang masa ia malam terang plus ada mataharinya, kan nggak mungkin juga bintang nongol pas siang,"

"Maksud gue tuh gue pengen deh tiap malam liat bintang kek gini sama lo," ucap Dimas yang langsung duduk dan mencubit pipi Angel.

Angel meringis kesakitan sambil mengusap ngusap pipinya yang memerah karena dicubit Dimas.
Dimas mah keterlaluan masa saking gemesnya masa pipi Angel dicubit sampe merah gitu.

"Tunggu yah lo Dim gue bikin perkedel lo baru tahu rasa," teriak Angel pada Dimas yang sudah lari masuk kedalam Vila dengan sedikit emosi.

"Iya gue bakal nungguin lo kok Ngel tenang aja gue jago kok kalau soal menunggu," teriak Dimas yang berbalik menatap Angel dengan jarak yang sedikit jauh sambil berjalan mundur.

"Apaan sih tuh anak sengklek kali ya, orang maksud gue lain ee dia jawabnya juga lain malah pake baper lagi," ucap Angel dan berjalan masuk mengikuti Dimas.

Lica Ria Abel Ica Dana Dika Alvin dan Leon lagi asik ngumpul didepan ruang TV sambil nonton sinetron.

"Eh Ria udah habis VCan ama Baranya atau mungkin kuota lo udah habis lagi,"

"Aduh Hellow plis deh Ngel kapan sih seorang Victoria Kuotanya abis, gue mending nggak jajan sebulan dari pada gue kehabisan paket,"

"Ala alay lo kekantin aja nggak bisa liat yang enak enak dikit langsung beli apa lagi nggak jajan sebulan, lagian ngapain juga sih lo beli kuota orang rumah lo juga ada WIFInya,"

"Aduh Angel kuota itu dipake pas gue lagi nggak dirumah biar gue bisa chatan ama Bara contohnya seperti kalau gue kesekolah, atau jalan ama kalian dan seperti saat ini. Kan nggak mungkin rumah gue, gue bawa kesana kemari buat pake WIFI terus."

Story Of School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang