Kadang waktu mempertemukan kita dengan seseorang yang sama sekali kita tidak akan menyangka bertemu dengannya
.
Angel yang kesal karena sedari tadi ponselnya tak berhenti berdering akhirnya memutuskan menekan tombol hijau diponselnya.
"Dimas mau lo apa sih, gue mau tidur udah nggak usah telfon gue lagi gue malas ngomong ama lo udah ya awas lo telfon lagi," cerocos Angel.
"Haaa Dimas ?, itu siapa dek ?, pacar kamu cie adek abang udah gede udah punya pacar yaa, lagi marahan ya sama pacarnya," ucap Rizan kakak Angel dengan nada sedikit mengejek.
Angel yang memdengar suara siapa itu seketika langsung sadar dan melihat kelayar ponselnya, dan dugaannya benar dilayar tertera nama Bang Rizan bukan Dimas Putra.
Angel memukul jidatnya menyadari betapa bodohnya ia tak membaca nama diponselnya, baru mengangkatnya. Tapi itu emang sih nggak sepenuhnya salah Angel kan yang dari tadi nelfon dia Dimas jadi wajar saja ia mengira itu Dimas.
"Aaa apaan sih lo bang, nggak itu Dimas adeknya Ria tadi nelfon gue mulu makanya gue kira yang nelfon tadi masih Dimas makanya deh gue marah marah," jawab Angel dengan gagap.
"Lah sih Ria punya adek bukannya dia anak tunggal,??" Tanya Rizan heran mendengar jawaban Angel.
Duh mampus gue, kenapa gue bilang adeknya sih Ria, Ria kan nggak punya adek. Batin Angel.
"Dek, kamu kenapa, Kok diem ?"
"Nggak papa bang, udah deh bang nggak usah bahas Dimas, abang kenapa telfon Angel ?,"
"Oo iya jadi lupa, itu abang minta tolong angkatin sepatu abang yang abang cuci tadi yaa, soalnya abang pulangnya agak kemalaman bilangin bunda juga abang pulangnya telat,"
"Iya iya oke deh bang,"
Angel dan Rizan mengakhiri panggilan telfon mereka.
"Huufftt hampir aja gue diledek habis habisan ama bang Rizan,"
Dikamarnya Dimas memustuskan untuk tidur karen menurutnya percuma saja ia tetap menelfon Angel sementara Angel tak mau mengangkatnya atau bahkan sudah tidur.
💞💞💞
Seperti biasa pagi ini siswa IPA4 sudah disibukan dengam kegiatan masing masing, yaa begitulah bukan IPA4 kalau para penghuninya pagi pagi nggak ribut tapi malah hal itu yang bikin rindu kalau hari libur tiba. Suara ributnya kelas, para penghuninya dan beberapa pelawak didalam kelas. 😆
"Mampus kuy, kita sebentar kuis Fisika," ucap Alvin dengan paniknya dan dengan nafas yang tersengal sengal.
Kuis ama ulangan mendadak tuh emang horor buat semua murid selama sekolah, ya kecuali yang emang otaknya encer pasti dia nggak masalah kalau harus ulangan ama kuis dadakan, tapi nggak buat mereka yang otaknya kudu belajar dulu baru bisa jawab soal soalnya itu the ekstrime moment buat mereka.
"Beneran lo Vin lo nggak bohongkan," tanya Dana.
"Ngapain gue bohong soal kuis dadakan kampret nggak ada untungnya,"
Mereka mulai belajar dengan menghafalkan beberapa rumus dan penjelasan yang ada dibuku yang menurut mereka itu bakalan keluar. Karena memang ibu Ros guru Fisika kalau ngasih kuis paling materi yang minggu lalu atau yang pertemuan sebelumnya.
Semuanya sibuk belajar kecuali sih Dika yang malah sibuk mondar mandir dikelas sambil ngercokin Dimas Leon Alvin Dana Yuda yang lagi belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of School
Novela JuvenilBukan cerita cinta semasa SMA yang romantis. Bukan kisah putih abu-abu, tentang cewek biasa yang pacaran dengan most wanted sekolah atau cucu pemilik sekolah. Hanya cerita tentang kehidupan masa SMA yang diisi dengan kegilaan dan kebahagiaan dari te...