41.Hari Pengumuman

521 21 0
                                    

Dengan sangat terpaksa dan perasaan yang gugup Alvin naik keatas panggung. Ia memberanikan diri untuk menjalankan misinya. Padahal jika bisa dibilang Alvin adalah cowok yang humoris dan suka nyeleneh tapi siapa sangkah dalam urusan menyatakan perasaan ia berubah menjadi cowok yang pendiam dan kaku.

"Oke gue Alvin mau ngungkapin perasaan gue pada seorang cewek yang berhasil merebut hati gue."

Sontak seisi ruang berteriak heboh cie cie cie.

"Cewek yang selama ini bikin gue jadi semangat kesekolah untuk ngeliat senyum dia, ngeliat dia kalau lagi marah marah nggak jelas, gue suka banget ngejahilin dia karena kalau dia marah dia lucu banget," ucap Alvin sambil pandangannya mengarah ke Lica. Lica yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah dan Abel Angel Ria dan Ica yang mengerti dengan tatapan Alvin pada Lica malah tambah menggoda Lica.

"Vannelica Alanza Camerlon, ya cewek itu adalah lo Lic, mungkin selama ini gue selalu nyatain perasaan gue ke lo, tapi lo selalu nganggep itu cuman main main. Tapi kali gie serius Lic lo mau nggap jadi pacar gue ?"

Seisi ruang heboh dan berteriak cia cie cia cie berjamaah. Lica yang tak menyangkah kalau selama ini Alvin memendam perasaan padannya hanya diam. Angel menyenggol tangan Lica yang bengong.

"Jawaban lo apa Lic, kasian tuh anak orang udah nunggu."

Lica yang akhirnya sadar dari lamunannya tampak berpikir, sementara semua pasang mata terfokus pada Lica. Mereka juga ikut penasaran jawaban apa yang akan diberikan oleh Lica.

Lica menganggukan kepalanya, sebagai tanda bahwa ia mau menjadi pacar Alvin. Refleks Alvin meloncat dari panggung dan langsung memeluk Lica. Semua orang kembali histeris dan berteriak cie cie kembali.

Semua siswa kelas 12 menikmati malam itu. Mereka saling berbagi cerita. Begitu pula dengan siswa IPA4.

"Sumpah gue kira lo nggak bakal maju tadi Vin," ucap Yuda.

"Nggaklah demi Lica apasih yang nggak," goda Alvin pada Lica. Ya sekarang Alvin telah menajdi Alvin yang humoris dan tukang gombal.

"Aduh aduh pasangan baru serasa dunia milik berdua yaa, yang lain ngontrak," ucap Abel

"Sini dedek Abel sama abang Dana aja, biar nggak sendirian," ucap Dana dengan lebaynya dan mendapat tatapan maut dari Abel.

"Eon pacar lo mana ?" Tanya Yuda

"Tuh lagi ngumpul juga sama temen temennya," ucap Leon dan menunjuk kearah Ana.

"Tumben nih sih Dimas sama Angel diem diem aja, biasanya juga kalian yang semangat 45 bikin jomblo pada iri," ucap Ria.

"Iya Ri, kita mah ngasih kesempatan dulu buat yang baru jadian," ucap Angel dan kemuadia setujuia Angel lalu mereka ber-high five bersama.

"Ntar kalau kita romantis romantisan yang gue sama Angel ntar ikut di bully juga. Kan kasiang kalau Angel di bully." Ucap Dimas dan mengelus ngelus kepala Angel.

"Nah kan songongnya balik lagi, hobi banget bikin jomblo iri," ucap Dana.

Angel dan Dimas hanya tertawa, begitu pula dengan yang lainnya mereka juga ikut tertawa melihat ekspresi Dana yang sudah seperti jones tingkat akut.

Dan begitulah malam itu berakhir, malam yang penuh kebahgiaan sekaligus malam yang sedih bagi mereka. Tapi walaupun begitu tak satu di antara mereka yang menampak kesedihan mereka. Sebisa mungkin mereka memperlihatkan raut wajah yang bahagia. Ntah apa yang akan terjadi pada kisah mereka setelah malam perpisahan ini.

Story Of School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang