;08

2.1K 222 2
                                    

Gue berniat untuk pergi ke sekolah bareng ayah hari ini. Mumpung ayah lagi libur jadi gue minta anter ayah aja.

Tapi gue harus ngabarin bayi besar gue dulu.

Irzanjing 🐶
Angin untuk meniup rambutmu, aku untuk mencintaimu ❤️💛💚💙💜
[read] 09.59pm.

05.45am

Izannn

Iya sayang??
Udah siap kamu??

Gausah jemputt
Aku sama ayah

Yaudah sampai jumpa disekolah ya 💖
Jangan lupa sarapan minum susu.
1-4-3

1-4-3-3

aAAAAAAAA
AKU GASALAH BACAKAN?
[read] 05.50am

YANG IH DIREAD DOANG!
[read] 05.55am

SAYANGGG!!!!!!!!!!!
[read] 06.00am

Gue memasukkan hp gue ke saku seragam sekolah gue.

Dan gue bergegas turun ke bawah untuk sarapan.

Gue memilih duduk di samping bunda.

"Adek kamu bareng ayah atau abang?"tanya ayah ke gue.

"Bareng ayah aja ya." pinta gue yang kemudian disetujuin ayah.

"Cih, dasar manja." decih sabil

Tau dong siapa yang protes? Iya itu si jin iprit.

"Apa sih lo pagi pagi nyari ribut." ketus gue.

"Apa sih lo pagi pagi nyari ribut." sabil mengulangi kalimat gue barusan.

Gue melempar sendok ke arah sabil dan binggo sendoknya kena tepat di jidatnya yang mirip landasan pesawat itu.

"Aduh anjing." maki sabil dan dia mendapat pelototan dari ayah dan bunda.

"Anjingnya pak mamat kejebur got kemarin sore." lanjut sabil ngawur dan gue menyeringai.

"Udah udah cepet selesain makannya, terus langsung berangkat ntar kalian telat." omel bunda ke kita.

"Siap bu bos." ucap gue ayah dan sabil serentak.

•••

"Heh itu muka kenapa kusut?"

Gue membalikkan badan gue dan menghadap ke belakang.

"Kipe?"

"Hi baby girl!." ucap kipe lalu kemudian berjalan kearah gue dan memeluk tubuh gue.

Jujur aja gue rindu pelukan ini, sangat sangat rindu. Tapi entah kenapa rasanya badan gue terlalu kaku untuk ngebales pelukan kipe.

Hingga pada akhirnya gue merasakan pelukan di tubuh gue perlahan mulai mengendur dan terlepas.

Gue tersenyum ke arah kipe.

Lalu gue berjalan meninggalkan kipe. Jujur untuk sekarang gue lebih takut kalo gue kepergok irzan lagi pelukan sama kipe. Nanti bayi besar aku marah bahaya itu tuh.

Namun belum ada 5 langkah kipe udah nahan tangan gue, yang otomatis ngebuat gue berbalik ke arah dia.

"Setakut itu kamu sama dia makanya ngehindarin aku terus?" ucap kipe dan menekan kalimat dia.

Gue pun menggeleng. "Aku- eh gue cuma mau ngejaga perasaannya ah iya permisi gue mau balik kekelas." ujar gue dan meninggalkan kipe.

•••



"SAYANG!" panggil irzan sambil masuk ke dalam kelas gue.

5 detik yang lalu bel istirahat menggema di sekolahan. Dan irzan langsung menampakan dirinya di depan gue. Bahkan guru yang ngajar di kelas gue aja belum keluar.

"Yah yah bucin dateng tuh." ujar azka sambil mengerucutkan bibirnya. "Padahal tuh tadi gue mau ngajak lo ke kantin."

Gue tau sekarang. Azka lagi ngambek sama gue HAHA salahnya dia sih jadi jones jadi kemana mana sendiri mulu.

"Ayo kita ke kantin." ucap irzan dengan nada yang dibuat buat.

"Mau muntah gue huek."  ujar azka dengan ekspresi yang dibuat buat seakan mau muntah.

"Apasih lo sirik aja." ucap irzan sambil menatap azka sinis.

"Apasih lo sirik aja." dan azka pun mengulang kalimat irzan barusan.

Percaya sama gue dalam hitungan ke 3 mereka akan berantem.












Hiji



















Uwa














Tilu




"DASAR KADAL LO! SINI LO LO PIKIR GUE TAKUT SAMA LO HAH!"

"HEH LO MENANG TINGGI AJA YA!"

"DASAR LO YANG KEPENDEKAN."

"LO YANG TERLALU TINGGI BEGO!"

"LO YANG KEPENDEKAN."

"ANJING! ITU (NAMAKAMU) JUGA PENDEK BERARTI KALO GITU."

Gue menatap azka sengit. Bisa gue liat irzan menutup mulutnya rapat. Dan azka yang baru menyadari perkartaannya pun melirik lirik gue.

"LO BILANG GUE PENDEK? GA SELAMAT LO SAMPE RUMAH NTAR AZKIYA!" ucap gue dengan nada yang mencekam.

Irzan azka?mereka udah lari keluar kelas sambil bergandengan tangan.

Dia irzanku 🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang