;16

1.8K 199 3
                                    

Gue natep irzan sembari cengengesan. "Hehe, enggak gitu zan."

Irzan natep gue dengan mata yang berapi api.

"Iya ald makasih ya udah nganter gue." sindir irzan yang lagi baca chat gue sama aldi. "KAMU DIANTER ALDI?!" seru irzan.

"Hehe."

"Astaga (namakamu)."

"Astaga irzan."

"Kamu tuh ya."

"Aku tuh ya."

Irzan berdecak, "Jumpain sana iqbaal terus ajak balikan." seru irzan lalu berjalan meninggalkan gue.

Kan kan kan aku sudah pernah bilang pacarku bukan cuma kamu saja, ehehe.

"Zan." panggil gue lalu ngikutin irzan.

"Bang gue ikut main deh." kata irzan yang lagi nyolok stik ps.

"Napa lagi lo berdua." tanya sabil yang lagi natap gue sama irzan bergantian.

"Biasa, iqbaal." sahut irzan.

"Ck, si qobaal itu masih aja lo ladenin." kata sabil yang kemudian fokus lagi ke gamenya.

Pengen gua botak ini anak berdua.

"Enggak gitu ih." keluh gue.

"....."

Ck, ariana grande di demin.

"Bodo ah!" gue langsung ninggalin irzan sama sabil.

Gue balik kekamar, gue kunci pintunya dari dalem bodo amat irzan gak bisa masuk lagi. Gue langsung tinggal tidur aja. Gue gak peduli masih ada irzan dirumah atau enggak.

Gue marah ini.

***

Gue kebangun jam 5 pagi. Gue langsung kekamar mandi lalu siap siap pergi sekolah.

Setelah gue rasa gue udah rapi gue turun kebawah untuk sarapan. Dan gue liat ada pemandangan gak enak di ruang tengah.

Irzan sama sabil masih tidur!!

"Zan! Irzan" gue nepuk nepuk pipi irzan biar bangun tapi bukannya bangun irzan malah berpindah posisi biar gak gue ganggu.

Gue mendengus pelan, "zan bangun kamu gak sekolah?"

Irzan ngebales pakek gumaman yang gue gak ngerti ntah bahasa apa.

"Zan bangun gak? Woi sabil lo juga bangun." seru gue.

Berasa emak emak anak dua gue kalo gini.

Gue berjalan ke arah dapur gue ambil dua panci terus gue balik lagi ke ruang tengah.

Prank prank prank.

"SAHUR SAHURR, BAPAK BAPAK IBU IBU SEBENTAR LAGI AKAN MEMASUKI IMSAK!!"

Ajaibnya mereka berdua bangun.

"Zan woi minum, minum! Keburu imsak." seru sabil yang lagi lari ke dapur.

"Makan dikit bang makan." kata irzan yang ngejar sabil ke dapur.

Keadaan didapur jadi rusuh sama kehebohan mereka.

5 menit kemudian gak ada lagi kerusuhan di dapur. Gue curiga ini. Dengan hati hati gue naruh panci di meja. Secepat kilat gue ngambil tas sekolah gue dan mengorder grab bodo amat sama sarapan disekolah gue bisa sarapan.

"(NAMAKAMU)!!"

Nah kan untung gue udah keluar mampus gue kalo masih di dalem bisa rata badan gue digiling pake ulekan cabe.

***

Gue baru keluar kelas gue, istirahat di kelas gue dilamain 10 menit gara gara azka buat ulah tadi.

"Kuy kantin gak?" tanya azka ke gue dan gue balas dengan anggukan.

"Oh sayang ku adinda ku kenapa kau pergi dengan lelaki lain di saat kakanda tampanmu ini sedang menjemputmu."

Gue sama azka ketawa ketawa ngedenger suara laki laki barusan, serius ya siapapun cewek laki laki itu pasti malu banget percaya sama gue.

"Adinda kamu mendiami kakanda?"

Anak anak yang berdiri dikoridor pun ikut tertawa.

Tiba tiba ada yang nyolek bahu gue dan gue melihat kebelakang.

"Adinda gak mau nungguin kakanda?"

Gue melotot kaget begitupun azka.

"Irzan apaan sih?" tanya gue.

Ternyata dari tadi gue jadi bahan ketawaan anak anak dikoridor, gue juga gak ngeh kalo itu suara irzan.

"Hai ani ayo ikut aku ke kantin, abang roma sudah lapar." kata irzan yang menarik gue menuju kantin.

Ini demi apa gue malu banget yaampun!

Gue cuma bisa tersenyum kikuk di sepanjang jalan menuju kantin. Kalo ini irzan mau bales dendam gara gara tadi. Liat aja gue juga ikut buat perhitungan sama dia.

























Kalo mood gue bagus gue double wkwk.

Dia irzanku 🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang