+0,4

1.4K 175 9
                                    

Ucapan azka terngiang ngiang di otak gue sekarang. Gue gak mau masuk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Bukan, bukan gue egois. Tapi kalau gue inget irzan lebih ngebela lica waktu itu. Lebih memprioritaskan lica, rasanya hati gue bener bener hancur.

Lica, musuh yang gue anggep sahabat gue. Tapi bisa nikung gue. HAHA hidup selucu itu.

"(Namakamu)." tegur azka yang membuat gue tersadar dari lamunan gue.

"Kenapa ka?" tanya gue.

Azka tersenyum kecil, "Kalo ada waktu balik ke indo ya. Mereka semua rindu sama lo." kata azka.

Gue tersenyum lalu mengangguk.

Untuk sementara gak ada salahnyakan kalo gue iyakan kata kata azka?


'^'


"OKE ITU MARK AGAK DEKETAN SAMA (NAMAKAMU)."

"Ck, (Namakamu) jangan jauh jauhan sama mark!"

"Astaga kalian berdua bisa akur ga?!."

"Yugyeom! Jangan pecicilan gitu!!!!!"

"MARK!! (NAMAKAMU)!!! JANGAN BERTENGKAR LAGI!"

"YUGYEOM NYUNGSEPKAN KAMU."

Kejadian nyungsepnya yugyeom menjadi bahan tertawa satu studio terutama gue dan mark. Dan kejadian itu ga disia siain sama fotografernya.

 Dan kejadian itu ga disia siain sama fotografernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"NAH DAPET JUGAKAN——— ganti gaya ganti gaya."

"Pd-nim jangan mark hyung, (namakamu) sama aku aja."

"YUGYEOM!!"

"Gak jadi pd-nim gak jadi."


___\\\___

Indonesia, 29 april 2024.

Irzan sedang berkutik dengan laptopnya. Dia sedang memantau saham perusahaannya. Yang kini naik drastis semenjak dia bekerja sama dengan seorang selebriti luar negri itu.

"Haloo?"

"...."

"Kamu bisa kirim ke email saya skrg."


"...."

"Terimakasih."


Irzan mematikan ponselnya, dengan segera ia membuka emailnya. Dan membaca artikel yang sudah diterbitkan beberapa menit yang lalu, yang baru saja dikirim oleh sekretarisnya kepadanya tentang produk baru mereka yang baru dirilis.


Dia irzanku 🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang