;13

1.9K 204 7
                                    

Gue melongo parah melihat perubahan sikap irzan barusan. Gue menyusul irzan yang meninggalkan gue tadi.

Gue menyusuri kantin, dan gue sama sekali gak nemuin irzan dikantin.

Gue berjalan ke arah kelas irzan, dan gue mendapati irzan lagi dipeluk sama jelmaan miper.

H3h3:)

Dosa ga sih kalo gue nabok irzan?

"Nyai, tumben kaga masuk?" tanya billy.

Gue menatap ke arah billy tajam, "temen lo lagi selingkuh noh! Jagain jangan sampe di grepe grepe bahaya ntar." ketus gue lalu meninggalkan billy yang kebingungan di ambang pintu.

Sampah memang!

Dia marah gue sama bidi, tapi dia sendiri lebih parah.

Asu!


***

Gue mengemaskan barang barang gue kedalam tas dan dengan secepat kilat gue meninggalkan kelas. Gue males kalo harus ketemu sama irzan.

Gue lagi nunggu jemputan di halte bis biasa, namun dengan tainya kakak gue yang gatau diri itu ngebatalin untuk ngejemput gue dan dia milih jalan bareng pacarnya.

Kalo gini gue gimana mau pulang coba duit gue juga udah abis.

Gue ngeliat ke arah jalan, siapa tau ada orang yang gue kenal dan bisa gue mintain tolong. Masalahnya ini gue udah kaya anak goblok gitu. Duduk di pinggir jalan, mana muka gue udah kusam banget lagi gara gara dihukum tadi.

Ada satu mobil yang familiar lewat dari depan gue, berhubung itu mobil kacanya transparan jadi gue bisa liat siapa yang ada didalam mobil itu.

Ehehe, irzan nganter lica? Katanya ga kenal? Alah tai lediq.

Bahkan dia ga inget apa dia punya pacar yang harus dianter pulang?! Pengen gue baret mobilnya itu.

TIN!!!!

TIN!!!!

"Bareng?"

Gue menatap cowo di depan gue, ganteng.

Mana naik ninja lagi, udah mirip kaya boi anak pinggiran dah.

"Eh? Gak usah." tolak gue.

"Ck, so jaim najis" ucapnya lalu menarik gue ke arah motornya.

"Sokap lo? Narik narik gue sok kenal!" ketus gue lalu menepis tangannya kasar.

Cowok itu berdecak. "Ga inget lo sama gue?"

Gue menggelengkan kepala gue.

"Alvaro maldini."

Gue melotot, bener aja? Aldi?

"Lo aldi?" tanya gue ragu. Dan cowo itu mengangguk.

"WEHH PUBERTY GOALS ANJIR!! MANA PONI LO YANG MIRIP GORDEN WARTEQ?" tanya gue lalu menepuk pundaknya berkali kali.

Aldi pun menatap gue jengah. "Diem dah lo sowaq!"

Gue cengengesan gak jelas, "kuy anter gue tapi beliin makan ya."

"Lo banyak maunya ya dari dulu." ucap aldi lalu memberikan jaketnya kepada gue.

"Buat apa?" tanya gue.

"Si tolol! Lo mau ngeekspos paha lo yang kaya papan seling itu?" ucap aldi lalu menunjuk paha gue menggunakan dagunya.

Gue menatap paha gue sekilas. "BAJINGAN LO GORDEN WARTEG!"

***

"Jadi selama ini lo tinggal dimana?" tanya aldi lalu memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.

"Ya gue masih tinggal di rumah gue lah." jawab gue.

"Yaudah iya njing."

"Eh betewe gimana kabar mereka?" tanya gue ke aldi.

Aldi menatap gue sebentar lalu membuang nafasnya pelan. "Mereka kangen sama lo, mereka gak baik baik aja setelah lo tinggal gitu."

Gue natap aldi heran.

"Apalagi salsha semenjak lo mutusin buat lost contact sama kita kita, dia jadi dingin dan gapunya temen lagi." ujar aldi yang keliatan frustasi.

Gue terdiam, salsha orang yang paling dekat sama gue. Dia udah kaya kakak gue sendiri. Dia selalu ada kalo gue susah.

Tapi gue ga pernah ada pas dia susah.

"Di gue—-"

"Kalo lo udah siap, tolong temuin mereka." pinta aldi tanpa menatap gue.

Gue kembali dian dan melanjutkan acara makan gue.

Tling!

Gue mengambil hp gue dan membuka notifikasi yang bunyi.

Irzanjing🐶
Kamu dimana?
Kok ga ada disekolah?
Aku udah keliling keliling sekolah kamu gaada
Sayang?
Kamu dimanasih.
Gpsnya kenapa dimatiin
SAYANG!!!!!!! [read]

Keliling pala lo pitak! Orang lo pulang bareng lica ew. Kesel gue.

"Kenapa lo?" tanya aldi ke gue.

"Gapapa, balik aja yuk." ajak gue lalu meraih tas gue.

"Yaudah bentar gue bayar makanannya dulu." ujar aldi lalu berjalan menuju kasir.

***

"Makasih ya di debes dah lo pokoknya." ucap gue sambil cengengesan.

"Alah lo kalo soal makan aja baru debes, yauda gue balik dulu ya." ujar aldi lalu menghidupkan mesin motornya.

"Iya hati hati." ujar gue.

Aldi pun meninggalkan pekarangan rumah gue, dan gue masuk ke dalam rumah gue.

"Dari mana kamu?!"

Gue mencari sumber suara tersebut.


ALAH TAI DUGONQ.













"Irzan? Ehehe"

Dia irzanku 🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang