+0,7

1.2K 171 5
                                    

Dengan gelisah gue natap ponsel gue yang terus berdering. Dan dengan ketidak sengajaan panggilan dari irzan ke angkat.

"Mampus." gumam gue.


"Haloo?"

"......"

"Aku tahu kamu disitu."

"......."

"Bisa gak kita ketemu sebentar? Aku rindu kamu, maafin aku maafin aku yang udah nyakitin kamu maafin aku yang udah ninggalin kamu, aku nyesal aku, aku——"

"Zan, stop it!"

"(Namakamu)?"

"Aku cape, biarin aku pergi jauh dari kamu. Jangan pernah ganggu aku lagi zan, aku mohon."

"Hey!?"

Gue langsung memutuskan panggilan dari irzan, gue takut pertahanan yang udah ku bangun runtuh seketika.

🛵🛵🛵

"Woi nyet, gue laper." keluh sabil.

Gue natep sabil kesel, gimana gak kesel kalo dari tadi itu gue digangguin mulu. "Ya pesen lah!"

"Pesen gimana anjing!" gas sabil.

Gue melotot natep sabil, "Tolong jangan kaya manusia purba! Lo bisa delivery atau apa serah lo." sahut gue.


"Masalahnya gue gak punya won !" amuk sabil.

"Tcih miskin! Nih gue kasih duit." ujar gue lalu mengeluarkan beberapa won.

Sabil natep gue sengit, "Gue sumpahin miskin kapok lo."


"Gue gak kasih makan lo ya!"


Sabil bergumam kecil lalu meninggalkan gue.



Dengan tenang gue membuka ponsel gue, dan masuk kedalam grup chat kakaotalk gue dan bbrp temen gue.


.Kakaotalk.

Gurl's tapi boys ngikut
————————————-

Leedaehwi : woi pd kmn nih?

Baejinyoung : brsk!

Hwanghyunjin : UDAH PADA NGOPI BELOM??

Parkjinyoung : jgn pd brsk!

Jeonsomi : jinyoung sunbaenim ☺️

Lalice : yee! Si uler.

Bambam : yang....

(Namakamu)xara : bicik amu cemua:(

Kimyugyeom : ma baby!

Mark tuan : tolong pcrn jgn di grup!

____________

TOK TOK TOK

"Dek! Bukain pintunya siapa tau orderan pizza gue." teriak sabil dari dapur.

Dengan malas gue melangkah ke arah pintu, "Iya— eeh??"

"Hi baby long time no see."

"Irzann???"

"GUE DIANGGAP KAMBING CONGE GITU??" teriak azka.

Mati gue matiiiii~~


💣💣💣

Gue - sabil - azka - irzan duduk di ruang tamu. Gue melihat ke arah sabil yang melihat gue acuh, sekarang gue tau ini semua rencana dia. SABIL ASU MEMANG.

"Sampe kapan lo berdua mau diem dieman gini?" tanya azka.

Gue memutar bola mata gue, "Apasih gajelas lo tai."

Irzan tersenyum tipis menatap gue, "Apa kabar?"

Gue melihat kanan kiri gue, "Nanya ke siapa dia bang?" tanya gue ke sabil.

Sabil menggeplak kepala gue, "Nanya ke elo tolol."

"YE GAK USAH NGEGAS MONYET."

Sabil dan azka menghela nafasnya pasrah, "Mending lo dengerin penjelasan irzan sekarang." pinta azka.

Gue menggeleng kecil.

"Gak mau." cicit gue.

Irzan menggenggam tangan gue, "Kasih aku kesempatan jelasin semuanya."

Gue menggeleng kecil, "Maaf, kayaknya gue harus pergi kerja manajer gue udah dibawah." ucap gue lalu melepas genggaman irzan.

Bisa gue denger sabil dan azka teriak teriak manggil gue, tapi gue abain. Cukup, cukup gue sakit. Gue gak mau tambah sakit lagi.

Tanpa sadar air mata gue jatuh.

"Hey?? Are u okay cony?"

Gue ngedongak dan menemukan yugyeom di dalam lift. "Gyeomiee."

"Follow me." ujar yugyeom.



Sekarang gue bener bener ngerasa bersalah ke yugyeom.

Dia irzanku 🐾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang