Tabrakan

17 3 15
                                    

"KEYYYY SINI LOO!! JANGAN LARI BANGASATTT!" Teriak lembut Bima si titisan toa mesjid.

Entah mengapa, tapi yang pasti ada dua orang manusia berbeda jenis kelamin tengah saling kejar dikoridor sekolah padahal daripada lari dikoridor mendingan lari dari kenyataan *ehh. Ya mereka adalah Keyla dan juga Bima, entah mengapa dari awal bertemu Keyla memang suka sekali menjailin Bima, mungkin karena dia rempong kali. Selain itu, mereka juga terkenal seperti kucing dan anjing, gak pernah bisa akur kalo lagi bareng.

Eh tapi gak usah mikir kalo Keyla bakalan suka sama cowo sejenis Bima, karena dia jenis-jenis cowo yang diblack list dari daftar calon pasangannya, dasar jones pasangan aja sok milih, gak ada yany milih baru tau tuh.

Selain itu, cerita ini juga gak nyeritain yang dari benci ke cinta, eh tapi bukan karena klasik yah, tapi karena udah ngalamin sendiri dan itu gak enak. Awalnya benci terus suka dan jadi cinta, eh lama-lama kumat lagi bencinya, lah kok malah curhat yah, udah ah intinya gitu deh semoga kalian mengerti.

Eh tapi kenapa juga gue pake lari yahh ? Oh iya gue kan yang nyembunyiin kunci motor tuh anak saat sedang berlari-larian tidak jelas, Keyla sempat berfikir sejenak, entah jenis pikiran seperti apa karena hasil dari pemikiran itu sangat tidak bermanfaat.

"Kejar sini kalo bisa!!" Balas Keyla dengan suara yang tak kalah kerasnya.

'Gue juga bisa kali treak. Ntar dulu nafas gue kayaknya udah mau abis, mana tuh anak masih ngejar juga. Gak peduli deh yang penting gue harus sembunyi dari tuh titisan toa mesjid' batinnya sambil terus menengok ke belakang padahal seharusnya hidup itu harus melihat ke depan bukan ke belakang, kan udah berlalu jadi ya...gak usah dilirik lagi. Hingga dia tidak menyadari ada orang yang tengah berdiri didepannya.

BRUKKK

'Mampus gue nabrak anak orang lagi. Gimana kalo kepala tuh anak sampe bocor atau tuh anak orang sampe lupa ingatan kan bahaya. Tapi tunggu kayaknya gak mungkin juga deh ya' Keyla bermonolog ria, berimajinasi terlalu jauh kan gak mungkin cuma nabrak bisa sampe bocor kepalanya, kecuali kalo nabraknya pake truk sampah. Bahkan ia sampai lupa untuk menanyakan kabar orang yang ditabraknya barusan.

"Ehmm sorry lo gapapa kan ?" Tanyanya dengan menunjukan ekspresi yang begitu kawatir. Bukannya mendapat cacian karena dia berlari tapi gak pake mata, dijawab aja engga, yang ada daritadi lelaki yang ia tabrak malah memperhatikannya, mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut.

'Lah tapi kenapa tuh anak malah liatin gue mulu. Perasaan gak ada yang aneh deh sama gue. Kenapa juga dia gak ngomong-ngomong, atau jangan-jangan...' lagi, lagi dan lagi, Keyla hanya bermonolog ria, dia bahkan sempat berpikir yang tidak-tidak, misalnya lelaki itu adalah seorang psikopat, dan dia sengaja menabrak dirinya untuk dijadikan korban. Pemikiran yang tidak penting.

"Oh sorry lo bisu yahh ?" tanya nya. Tanpa berpikir panjang dengan apa yang bari saja diucapkannya, Keyla hanya asal berucap, yah begitulah dia memang ceplas-ceplos orangnya.

'Tapi perasaan pertanyaan gue gak salahkan. Terus tuh anak malah melotot lagi gak takut apa matanya keluar' batinnya saat melihat perubahan ekspresi dari lelaki dihadapannya itu, setelah mendengar pertanyaannya tadi.

"HEH KEY LO DIMANA ?! KALO KETEMU GUE IKET LO DI POHON MANGGA SEKOLAH!!" Teriakan dari Bima berhasil mengurungkan niat lelaki itu untuk mencaci maki gadis dihadapannya.

Sempat berpikir sejenak, apakan dia akan menolong orang yang baru saja ditabraknya atau melanjutkan misinya, membuat emosi Bima meledak.

Tapi Gila ancamannya serem banget, katanya kan pohon mangga itu ada penunggunya pikirnya.

Setelah berdiskusi dengan keras, bahkan sampai mengadakan kongres di kepalanya, sangking bingungnya harus memilih yang mana "Ehh gue duluannyah, kalo nanti ada yang nyari gue bilang aja gak liat, oke oke" ucap Keyla sambil menepuk pelan pundak lelaki itu, kemudian dia berlalu daripada ngebahayain nyawa sendiri, mendingan juga nyawa orang, apalagi orang yang Keyla maksud adalah orng sama sekali tidak berfaedah untuk hidupnya.

Setelah melangkah beberapa jauh, Keyla berbalik kemudian menatap dalam mata lelaki itu, dia sempat tertegun ganteng banget, tapi sayang gagu, hidup itu emang adil yah, setiap kekurangan pasti ada kelebihan, dan kalo ada kelebihan pasti dikembaliin apaan sih pemikirannya Keyla emang ngaco banget.

"Upss lupa lo kan gagu hhe sorry yahh" ucapnya kemudian diapun benar-benar berlari dari hadapan lelaki itu.

Dan yang mau tanya kabarnya Bima, dia berhasil menemukan Keyla walau dengan proses yang tidak mudah. Dan yang bisa dilakukan Keyla hanya bisa memasrahkan telinganya yang sepertinya akan segera sedikit tuli, karena sedaritadi dia terus diceramahi oleh lelaki titisan toa mesjid seperti Bima.

***

"Kadang sesuatu yang tidak disengaja itu menyenangkan yah, seperti pertemuan kita"

TentangkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang