MASALAH ITU MULAI MUNCUL

103 7 2
                                    

Hari ini seperti hari biasanya, Dimas yang menjemputku dengan membawa sebatang coklat dan senyuman khasnya, Dimas yang mengantarku ke depan kelas dan memberiku semangat. Namun, kali ini ada yang berbeda saat jam pulang sekolah aku dan Dimas membuat perdebatan kecil yang akhirnya membuatku harus pulang sendirian.

"Hey manis..." seperti biasa dengan senyum khas Dimas.

"Kita buru-buru pulang yuk Dim"

"Nis, aku lupa hari ini aku tanding futsal, aku lupa bilang ke kamu, kamu bisa kan nonton aku tanding futsal?"

"Dim, maaf hari ini aku pengen pulang cepet, rasanya aku pengen istirahat" Jawabku lemas
.
"Loh, kok? Nis kenapa? Biasanya juga kamu mau kok nonton aku, kamu kenapa sekarang? Males? Gitu?" Tanya Dimas kesal.

"Gak gitu Dim, Aku bukan males, plis jangan salah paham dulu"

"Lagian gak akan sampe lewat jam 5 kok nis, sebentar aja. Aku cuma gak mau kamu pulang sendiri" ucap Dimas masih dengan wajah kesal.

"Yaudah Dim, maafin aku. Iya ayo aku mau nonton kamu Dim" ucapku membujuk.

"Gausah deh, aku tau kamu cuma terpaksa aja kan? Kamu pulang aja, tapi maaf aku gak bisa anter soalnya harus cepet-cepet ke lapangan. Aku kasian kamu mau istirahat kan?"

"Yakin gak apa-apa Dim?"

"Iya gak apa-apa, kamu hati-hati ya, aku ke lapangan dulu" sambil berjalan meninggalkanku.

Jujur, sebenarnya aku tau Dimas masih kesal, tapi dia mencoba menutupinya. Akhirnya, aku pun pulang sendiri menggunakan angkutan kota, rasanya berbeda memang, tapi aku juga menyadari bahwa harus terbiasa sendiri, karena nanti Dimas juga harus masuk universitas yang otomatis gak bisa anter jemput aku lagi.

                            ***

Sesampainya di rumah aku mencoba mengirimkan pesan Whatsapp untuk Dimas.

'Semangat Dim tanding futsalnya yah, maaf aku pulang duluan, Nisa sayang kamu❤'

Tidak ada balasan, ya karena aku juga mengerti bahwa dia sedang bermain futsal.

                             ***

Malam hari tiba, dan aku mencoba membuka handpone, aku penasaran apakah Dimas membalas pesanku atau tidak. Dan ternyata dia membalas pesanku, aku pun lega karena itu artinya dia sudah gak marah lagi sama aku.

'Iya nis,makasih. Maaf aku baru sampe rumah tadi abis makan-makan dulu sama temen-temen, Dimas juga sayang Nisa❤'

Akupun membalas pesan Dimas dengan penuh semangat.

'Iya Dim, kamu istirahat gih, Nisa tau kamu cape'

Setelah itu tidak ada jawaban, tapi aku berpikir baik saja, mungkin Dimas istirahat dan lupa untuk membalas pesanku, tidak ada yang perlu dipermasalahkan, aku harus percaya dan mengerti dia.

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang