Penyesalan, Dimas.

19 0 0
                                    

Setelah kemarin menemani Haikal bermain futsal itu tandanya hari ini Haikal akan menemani Annisa pergi ke toko buku, memang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk saling menemani satu sama lain disaat sahabatnya membutuhkan sesuatu, saling melengkapi bukan?

Bel pulang sekolah berbunyi, Annisa langsung bergegas membereskan buku pelajarannya dan menuju ke gerbang sekolah karena Haikal akan menjemputnya. Tapi, ketika dia keluar dari pintu kelas dia melihat sosok orang yang selama 2 bulan ini dihindarinya, Dimas.

"Nis" Dimas memanggil Annisa

"Eh ya Dim?" Annisa hanya menunduk tidak berani melihat wajah Dimas

"Mau pulang?sama siapa?"

"Iya Dim, sama Haikal"

"Oh, sama Haikal"

"Iya, yaudah yah Nisa buru-buru" Annisa berjalan meninggalkan Dimas

"Eh nis tunggu dulu" Dimas mencegah Annisa

"Iya?" Annisa menoleh ke belakang ke arah Dimas berdiri

"Nanti malem boleh main ke rumah?"

"Ehmmm..."

"Gak boleh yah?"

"Tar lanjut di WA aja deh yah Dim"

"Oh oke, bales yah"

"Iyah, Nisa pergi yah"

"Oke take care"

Annisa pergi meninggalkan Dimas, dia aneh dengan perilaku Dimas, sambil berjalan dia sambil berpikir, ah betapa bodohnya dia bilang kalo lanjut di WA, itu tandanya dia akan berkomunikasi lagi dengan Dimas, Annisa merasa bodoh.

Sesampainya di gerbang sekolah, Annisa melihat sosok Haikal yang sudah menunggunya.

"Lama banget sih tuan puteri" Ucap Haikal sambil memberikan helm kepada Annisa

"Tar gua ceritain, kita kerumah aja yah gak jadi ke toko buku" Annisa sambil memakai helmnya

"Oke siap"

Haikal langsung melajukan motornya, di perjalanan Haikal melihat wajah Annisa gelisah tapi bahagia, dan Haikal terus berpikir ada apa dengan sahabatnya ini?
.
.
.
Sesampainya di rumah, Annisa dan Haikal langsung memasuki rumah, Haikal duduk di ruang tamu dan Annisa pergi ke dapur untuk membuatkan minum.

Tidak lama Annisa membuat minum, dia langsung kembali ke ruang tamu dan mempersilahkan Haikal untuk minum.

"Kal, minum dulu"

"Oh iya nanti aja gua belum haus, eh Nis lu kenapa sih?" Haikal sangat penasaran

"Dimas"

"Kenapa lagi cowo itu? nyakitin lu lagi?"

"Nggak, tadi pulang sekolah dia nyamperin gua ke kelas"

"Terus?" Kali ini Haikal dengan nada serius

"Dia minta ijin mau ke rumah malem ini"

"Terus lu jawab apa?"

"Ya gua bilang, lanjut di WA aja gitu. Gua bodoh gak sih Kal?"

"Nggak sih gak bodoh, wajar kok kalo emang lu masih sayang"

"Tapi Kal"

"Gak usah bohongin perasaan lu deh Nis"

"Iya sih gua masih sayang sama dia, gua bukan tipe cewe yang cepet lupain cowo"

"Yaudah, terus sekarang gimana?"

"Gua bingung kalo dia nge WA gua jawab apa"

"Ya jawab aja, iya silahkan ke rumah"

"Hmmm gimana yah" Annisa bingung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang