Pagi ini, Annisa berangkat sekolah seperti biasanya menggunakan ojek online, sepertinya dia mulai melupakan kebiasaan laki-laki itu, Dimas.
Saat hendak memesan ojek online lewat ponselnya, tiba-tiba mama Annisa memanggilnya."Nis, ada Haikal"
"Hah? Haikal ada apa dia se pagi ini kerumahnya" demikian Annisa berkata dalam hatinya.
Iya lantas bergegas keluar dan menemui Haikal di depan pintu rumahnya."Kal? ada apa? ada yang tertinggal semalam?"
"Gak kok Nis, gua cuma mau nganter lu ke sekolah"
"Tapi gua udah pesan ojek online Kal" kali ini Annisa berbohong padahal dia belum sempat memesan ojek online.
"Tinggal di cancel"
"Tapi..."
"Tapi kan gua yang sampe duluan disini, berarti abang ojeknya kalah sama gua, karena gua yang duluan sampe sini" Haikal memotong pembicaraan Annisa
"Gua ngerepotin lu Kal"
"Gua sahabat lu Nis"
"Hmm"
"Udah jangan banyak mikir, ayo keburu telat"
"Yauda gua ambil tas dulu yah"
"Sekalian cancel ojek onlinenya..." Haikal berbicara dengan nada meledek, seolah-olah dia tau kalo Annisa belum sempat memesan ojek online
"Iya..."
Setelah mereka berpamitan, mereka langsung berangkat.
Di perjalanan, tidak ada percakapan sama sekali keduanya sama-sama diam, Haikal fokus mengendarai motornya, dan Annisa terus bertanya-tanya akan semua sikap Haikal terhadapnya. Bahkan, dari sini dia tau kalo sikap Haikal di motor sangat berbeda dengan Dimas, Haikal lebih banyak diam ketika mengendarai motornya, berbeda dengan Dimas yang banyak bicara ketika mengendarai motornya.Hei...Annisa membandingkan Dimas dan Haikal?
.
.
.
.
Sesampainya disekolah Annisa, Annisa langsung bergegas turun dari motor Haikal dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Haikal."Kal, makasih yah"
"Sama-sama Nis, pulang sekolah gua jemput yah gua mau ngajak lu nonton, kali ini gak boleh nolak"
"Tapi, Mama?"
"Tar gua telpon Mama lu"
"Emang punya nomor Mama gua?"
"Gak punya, tapi kan gua bisa minta ke lu"
"Kalo gua gak mau ngasih?"
"Ngeyel, udah sana cepet masuk gua juga takut telat, pokoknya nanti pulang sekolah tunggu disini lagi percis disini ya tempatnya"
"Lucu deh lu" Annisa tertawa
"Ah udah lah, gua berangkat ya, dah"
"Oke dah"
Haikal pun pergi meninggalkan Annisa dan Annisa pun segera masuk ke area sekolah. Annisa tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang memperhatikan gerak-gerik Annisa dan Haikal. Dimas, dia sedari tadi memperhatikan Annisa dan Haikal, seperti ada rasa tidak rela dalam dirinya melihat Annisa dengan lelaki itu yang entah siapa dia tidak tau namanya tapi dia sering melihatnya, laki-laki itu adalah rival tim futsal sekolahnya.
.
.
.
.
Jam pulang sekolah tiba, Annisa menunggu Haikal tepat di depan gerbang sekolah tidak berubah sedikitpun dari tempatnya tadi pagi ketika diantar oleh Haikal, lucu memang Annisa menuruti perkataan Haikal yang konyol.Tidak lama Annisa menunggu, Haikal datang.
"Udah lama nunggu?"
"Ngga kok Kal"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
RomanceBagaimanapun rasa sakitnya ketika seseorang memilih untuk meninggalkan kita, percayalah bahwa tuhan selalu memberikan pengganti yang jauh lebih baik untuk kita.