Zahwa pov's
Hari ini aku tidak pergi kuliah karena lagi tidak enak badan. Aku menghabiskan hari dengan hanya bermalas-malasan di rumah. Sejenak aku mengecek ponsel.
You have new massage.
Ha nomer siapa nih? Gumamku.082316736xxx
(Online)
Kamu gak masuk kelas?✅✅Siapa?✅✅
Davin. Kamu kenapa?✅✅
Oh, aku lagi gaenak badan aja✅✅
Oke.✅✅
*just read"Lah gila apa cuma oke. Kirain diucapin gws kek apa mau dijenguk, dasar cowok." Ucap ku sedikit kesal.
Astaga, ngapain aku berharap. Huh! Tenang. Bukan berarti suka ya. Stop! Jangan sampai aku suka sama Davin lebih dalam.
***
Pagi hari aku hanya menonton film sambil memakan cemilan. Aku sendirian di rumah. Mama gatau kemana, papa juga lagi ngurusin bahan buat tekstil.
Bosan. Huh! Sepi banget hidupku ternyata.
***
Tiba-tiba bel rumah berbunyi menandakan ada tamu.
"Siapa sih tamu pagi-pagi gini. Ganggu orang aja." Ucap Zahwa sambil berjalan menuju pintu.
"What the..." Ucap ku terkejut. Karena tamu tersebut adalah Davin.
"Davin?" Ucap Zahwa.
"Eh Zahwa." Ucap Davin sambil tersenyum.
"Si-silahkan masuk." Ajak Zahwa.
"Iya." Jawab Davin sambil menuju ruang tamu.
Zahwa pergi ke dapur mengambil camilan dan minuman untuk Davin.
"Kamu gak papa?" Tanya Davin.
"Gak papa, tadi pagi aja pusing." Jawab ZahwaGila! Deg-degan mulu deket sama Davin. Udah vin tolong pulang gih bisa kacau jantung ku kalau kamu lama-lama disini. Batin Zahwa
"Aku khawatir kamu kenapa-napa. Gara-gara pulang acara kemaren ya? Maaf kamu kedinginan terus masuk angin." Ucap Davin lembut sambil menatap mata Zahwa.
Zahwa menemukan ketulusan disana. Ia yakin bahwa Davin sungguh mengkhawatirkannya.
"Santai aja. Emang kemaren gara-gara baju aku juga, lupa bawa jaket. Btw, makasih jaketnya udah ngebantu banget kemaren, maaf belum aku kembaliin. Tuh, masih dijemuran." Ucap Zahwa dengan santai.
"Ini ada coklat buat kamu." Ucap Davin sambil memberi coklat itu ke tangan Zahwa.
"Hah? Umm... makasih." Jawab Zahwa gugup.
"Jangan sakit lagi ya. Jaga kesehatanmu, aku kesepian gak ada kamu." Kata Davin tulus.
DEG!
"Lagi-lagi Davin bikin aku jantungan. Gila apa, bikin aku melting aja." Batin Zahwa.
"Huh? A-aapa kamu bilang apa barusan?" Tanya Zahwa gelagapan. Ia sudah tahu bahwa pipi nya sekarang sudah seperti tomat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Only Limit is You [Completed]
Romance"Cinta datang tak mengenal waktu, tak mengenal status dan agama. Ketika takdir berkata bahwa ia adalah jodoh kita, tak dapat dipungkiri sekeras apapun kita menjauh akhirnya dekat pula" -Not Enough #DONOTCOPYMYSTORY🚫