🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀
Sebuah ikatan yang membuat manusia itu memiliki sesuatu yang sama akan dirinya dan orang lain, lebih dari hubungan darah dan daging. Itu adalah sebuah ikatan yang membuat orang mempunyai rasa memiliki satu dengan yang lainnya. Seharusnya begitulah sebuah keluarga.. Atau lebih tepatnya ikatan keluarga. Namun itu semua tidak berlaku pada diriku.
Namaku adalah Toni Setiawan, Aku berasal dari keluarga yang kaya, bagimana tidak masing-masing anggota keluargaku memiliki mobil pribadi masing-masing.
Papaku bernama Heri Basmono, ia seorang pebisnis perusahaan property yang sangat sukses. Tak jarang papa sering pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri dalam waktu yang cukup lama, paling lambat adalah dua minggu.
Sedangkan mamaku bernama Riska Anggraini, ia adalah seorang manager perusahaan di kantor tempatnya bekerja. Memang mama jarang untuk pergi ke luar kota untuk bekerja, namun ibu setiap hari selalu pulang larut malam dan berangkat ke kantornya pagi-pagi sekali.Sejak kecil aku di asuh oleh pembantuku yang sering kupanggil bi' Jihan, beliau sudah ku anggap ibuku sendiri meski lebih cocok sebagai nenekku. Sering aku melontarkan isi hatiku padanya untuk menemukan penyelesaian, bahkan yang selalu mengambil raportku adalah bik Jihan. Akupun tidak ada rasa malu pada siapapun ketika bik Jihan mengambil raport sekolahku, justru aku akan malu jika mama yang mengambil raportnya.
Sekarang aku telah duduk di bangku kelas satu SMA, atau lebih tepatnya kelas X. Aku bersekolah di SMA Batalyon, kota Surabaya. Ini adalah salah satu sekolah swasta elit dan hinghclass di Surabaya. Dan kini telah memasuki tahun ajaran baru
***
"Den Toni.. den Toni bangun den.. Sudah jam delapan pagi den.." kata seseorang membangunkanku, yang tak lain adalah bik Jihan
"Hmm.. Apasih bik.. Ini hari minggu ah.." kataku malas.
"Lhoh.. katanya aden mau ada rapat OSIS di sekolah?" timpal bik Ijah
"Astaga bik.. Kenapa ngga bilang? Ah.."
"Lho dari tadi kan sudah di bangunin toh.."
"Ya tapi... Ah sudahlah, makasih bi' udah di bangunin."
"Iya.. Sama-sama... makanannya udah bik Jihan siapin di meja den.." teriak bik Jihan melihat aku lari ke arah kamar mandi.
Akupun segera membersihkan dan merapikan diri untuk pergi mengikuti rapat OSIS di sekolah, ya aku adalah salah satu pengurus OSIS disekolah. Jabatanku saat ini adalah juru uang atau biasa disebut bendahara.
Selepas mandi akupun berlari menuju meja makan dan makan bersama bik ijah.
"Bik.. Papa sama mama kemanam?" tanyaku membuka obrolan
"Itu den, nyonya sudah berangkat. Sedangkan tuan sedang mengerjakan proyek di singapura." terang bik ijah dengan meneguk segelas air.
"Hmm.. Kapan ya kita bisa kumpul bersama? Sudah empat tahun dari terakhir kali kita kumpul bersama, itupun waktunya hanya tiga hari."
"Yah mungkin sebentar lagi den.. Sabar ya.." kata bik Jihan memandangku iba.
"Ah siapa peduli bik.." kataku mengakhiri perbincangan karena makananku sudah habis.
"Assalamualaikum.. Aku berangkat bik.." (Muuaach) kucium pipinya.
"Hati-hati den dijalan." kata bik Jihan...
Ya begitulah aku, aku sudah menganggap bik Jihan sebagai ibuku sendiri. Segera ku nyalakan sepeda motorku, kemudian ku tancap gas dan meluncur ke sekolah.
Dan.. Benar saja aku terlambat dalam rapat kali ini, atau lebih tepatnya setiap rapat.

KAMU SEDANG MEMBACA
KU KEJAR CINTA-NYA
SpiritualPerubahanku yang derastis mengundang tanya semua orang yang ku cintai mungkin kata "sok alim" sudah menjadi kata yang lumrah bahkan teman-teman ku menjuluki diriku munafik.. inilah kisahku, semoga menginspirasi kalian