Lima

49K 1.1K 13
                                    

"Huaaaa!!! Baju gue dipipisin Keenan!!"

Aldan menutup telinganya mendengar suara toa Leon di telingannya, ia memutar bola matanya malas.

"Tuh emak lo dateng!" seru Leon menatap sosok yang muncul dari balik pintu.

Aluna berjalan mendekat, namun bukannya mengambil Keenan yang sudah di sodorkan Leon, wanita itu malah menghempaskan badannya di sofa.

Alkapun muncul dari balik pintu dengan menenteng 2 kantong plastik besar, ia pun berjalan menuju sofa yang diduduki Aluna, meletakkan bungkusan tersebut di atas meja dan mengempaskan badannya juga di samping wanita itu.

"Yaa!!! Ini Keenan gimana?! Lo mau pantatnya jadi bintik-bintik kalo gak segera di bersihin?" seru Leon.

Alka menghembuskan napas, ia bangkit dan mengambil Keenan dari tangan Leon.

"Kamar mandinya dimana?"

"Lurus aja, lewati 3 ruangan, trus belok. Pintunya beda sama pintu yang lain" ucap Aldan.

Alka pun mengangguk ia kemudian berjalan meninggalkan Aldan, Leon dan Aluna.

"Al!"

Aluna menaikkan sebelah alisnya menatap Leon.

"Trus gimana ini?"

"Apanya?"

"Ini si kembar mau tinggal disini?" tanya Leon.

Aluna mengusap wajahnya, "Kalo pagi, ya disini sampai Luna dan Alka selesai ngampus. Seteleh itu kita bawa si kembar ke apartemen Alka."

"Dan Luna nginep disitu?" tanya Aldan, "Trus berarti tadi malam kalian berdua satu apartemen?!"

Memori kepala Aluna terputar, ia mengingat jelas dirinya yang memarahi Alka dan menyuruh pria itu tidur di atas sofa, sedangkan dirinya beserta si kembar tidur sekasur.

"Ya trus gimana lagi?" Aluna menggaruk rambutnya yang tak gatal, "Gak mungkinkan Alka yang jagain ni bayi sendirian di apartemennya"

"Aluna!"

"Abang gak bisa jamin, kalian nggak ngapa-ngapain berdua gitu di apartemen!" lanjut Aldan.

"Emang Aluna kayak abang?!" ucap Aluna ketus, "Aluna pikir-pikir kali kalo mau ngelakuin begituan sebelum nikah!!!"

Krik.. Krik..

Aldan kicep seketika, sedangkan Leon berusaha menahan tawanya.

"Kalian tinggal disini aja" saran Leon.

Aluna memutar bola matanya malas, "Trus nanti kalo Bi Inah ngeliat dan lapor ke mama gimana?! Mama bakalan marah"

Bi Inah adalah pembantu di rumah Aluna, ia sangat cerewet dan pastinya setiap kelakuan Aldan, Leon dan Aluna selalu saja di ceritakan kepada Mama Aluna bahkan ia kadang melebih-lebihkan cerita.

Kini Leon menggaruk tengkuknya, ia bingung harus memberikan solusi.

"Luna sama Alka pacaran?" tanya Aldan akhirnya.

Aluna menggeleng.

"Trus ini gimana dong? Gak bisa ya Alka bawa Keiran trus Keenan tinggal disini?"

Sungguh konyol. Aluna tak tahu jalan pikiran Leon. "Abang, gak mungkin dong mereka berdua Luna pisahin? Mereka kembar, ikatan batinnya pasti sangat kuat"

"Trus Alka gimana? Dia bakalan susah dong jaga Keiran sendirian sedangkan dirinya sendiri mesti kuliah, semester akhir pula. Masih mending kalo Luna ada abang-abang yang bantuin!"

Love me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang