Sebelas

41.1K 966 42
                                    

"Aluna!!"

"Aluna!"

Kia mendecak sebal sembari menarik-narik kemeja Hazel di sebelahnya. Sudah belasan menit mereka berdiri di pinggir jalan menunggu Aluna membukakan pintu. Di sebelahnya, Hazel hanya pasrah kemejanya sudah kusut bahkan hampir robek.

Hari ini, adalah pesta pertunangan Rima. Ia dan Aluna sudah berjanji akan memberikan kejutan kepada sahabatnya itu, namun Aluna sepertinya lupa.

"Sayang, Aluna mungkin sibuk, gak bisa datang" ucap Hazel pelan.

"Tapi kita harus ketemu dulu!" seru Kia.

"Kenapa sih?"

"Dompet gue ketinggalan di tasnya," balas Kia manyun.

Hazel menepuk jidat pelan, ia mengambil kuaci di sakunya dan menyodorkan kepada Kia.

Kia mendecak sebal, ia segera memakan kuaci tersebut.

"Sayang! Ampasnya jangan di telan!!"

Hueek

Huekk

Hazel menepuk-nepuk punggung Kia yang berguncang-guncang akibat terbatuk.

"Air.."

"A.... " Kia melongo, "Aldan?!"

"Aldan?!!!!"

Kia melonjak kaget, pujaan hatinya berada tepat di depannya. Ia sangat mengagumi kakak sahabatnya itu, dan ini pertama kalinya ia dapat bertemu langsung dengan Aldan.

Aldan menatap aneh Kia yang melonjak kegirangan di depan pintu gerbangnya. Aldan pun melangkahkan kakinya kesana, membukakan gerbang kepada Kia dan Hazel.

Aldan melonjak kaget tiba-tiba Kia memeluk dirinya, Kia sendiri tampak mengendus-endus badannya.

"Sayang! Fotoin!!" seru Kia kepada Hazel.

"Ha?" Hazel melongo.

"Cepetan!"

"Iya-iya" Hazel mengeluarkan handphonenya dan memfoto kekasihnya bersama cowok lain."Anjir gini amat nasib gue"

"Ganti gaya" sahut Kia, "Bang Aldan, senyum dong!"

Pletak

Pletak

"Awhhh"

Aldan memegang kepalanya yang baru saja terkena wadah es krim, ia menolehkan kepalanya dan menatap tajam Leon yang berkacak pinggang di depan pintu sembari menggendong Keiran.

Mulut Kia terbuka, mimpi apa ia semalam hingga dapat bertemu kedua idolanya secara bersamaan.

"Abang di suruh buang sampah malah foto-foto!" ketus Leon sembari berjalan menuju Aldan.

"Hai cantik!" Leon mengedipkan sebelah matanya ke arah Kia, hal itu jelas membuat pipi Kia bersemu merah.

Leon mengalihkan pandangannya ke arah Hazel di luar gerbang. Ia menscan penampilan cowok itu dari atas sampai bawah. Kemeja kusut, celana putih dengan bercak-bercak kecoklatan, muka keringatan, serta sebelah tangan yang penuh dengan kuaci.

Love me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang