Dua belas

36.5K 1K 107
                                    

"Baiklah, aku akan menyerahkan Adleey group kepadamu"

Mr.Aga menaikkan sebelah alisnya, ia menyeringai kepada Alka yang nampak memegang teguh ucapannya. Ah, rupanya Alka serius dengan perkataannya.

"Tapi, izinkan keponakanmu ini bertanya satu hal, paman" ucap Alka lantang.

Mr.Aga menepuk kembali tangannya, dan seketika pria-pria berbaju hitam masuk kembali ke dalam dinding. Dan dinding tertutup rapat kembali.

"Kau mau bertanya apa keponakanku tersayang?"

Alka menghembuskan napas, ia diam sejenak mengatur kata-kata yang akan di ucapkannya. "Bukankah perusahaanmu lebih besar dari pada Adleey group? Dan kenapa kau masih ingin mengincar perusahaan yang telah di rintis orang tuaku sejak lama?"

Mr.Aga tersenyum "Aku akan memberitahumu, tapi sebelumnya kau harus menandatangani surat yang ada di atas meja sana"

Alka menolehkan kepalanya, ia segera berjalan menuju meja coklat yang berada di ujung ruangan. Alka sedikit menggeram begitu membaca surat tersebut, yang isinya ia menyerahkan sepenuhnya Adleey Group kepada Mr.Aga.

Memikirkan Aluna dan Keenan, Alka segera menandatanganinya, membuat Mr.Aga tertawa.

Bluuush.

Meja terbelah dua, kertas yang tadi itu tertelan ke dalam meja. Dan saat Alka menoleh ke arah Mr.Aga, ternyata kertas tersebut sudah berada di tangan Mr.Aga. entah bagaimana caranya.

"Baiklah, aku akan menjawab pertanyaanmu, karena Adleey Group sudah menjadi milikku"

Alka berjalan kembali menuju Aluna dan Keenan.

Mr.Aga mulai berbicara. "Bukankah kau sudah melihat ruangan ini? Menakjubkan bukan?"

"Kau lihat microfon ini? bukan sembarang microfon."

"Aku hanya tinggal mengeluarkan suara, tanpa bersusah payah membuang banyak tenaga, dan yang aku ucapkan akan segera terlaksana."

"Bukankah kau sudah melihat contohnya? Aku tinggal mengatakan 'buka' otomatis pintu, lantai, dinding atau bahkan meja yang aku inginkan akan terbuka. Ah kelebihannya bahkan  melebihi yang kau bayangkan"

"Ruangan ini sama sekali tidak bisa di sadap, dan bahkan di tembus oleh sembarang orang"

"Dan kau tau? Disinilah kami mengumpulkan dan menyimpan semua rahasia di dunia. Dan tempat dimana kami memproses semua data besar di web"

"Oleh karena itu, aku menyebut microfon ini dengan sebutan 'SS' Secret Source"

"Jadi, kau tinggal mengajukan sebuah pertanyaan, dan SS  Akan menyisir semua data dan memberikanmu jawaban yang paling akurat."

Alka mendecak sebal, "Aku tidak butuh semua penjelasan itu, berikan saja aku jawaban langsung kenapa kau menginginkan perusahaanku"

Mr.Aga tertawa keras, "Itu bukan perusahaanmu lagi, itu sudah menjadi perusahaan Raga Fernando"

"Baiklah, aku akan memberikanmu jawabannya."

"Dengan semua kelebihan yang aku sebutkan, bukankah semua orang di dunia ingin memiliki SS? Begitu pula aku" Jeda Mr.Aga, "Dan sesuai wasiat kedua orang tuamu, siapapun yang memiliki Adleey group akan sepenuhnya memiliki SS"

Nah. Itu jawaban yang Alka nanti-nantikan.

Alka melirik ruangan kaca yang di tempati Mr.Aga, di ujung sana, Alka dapat melihat jelas tulisan 'AD' yang menandakan ruangan ini milik Adleey group atau dengan kata lain, milik orang tuanya. Dan ucapan Mr.Aga membenarkan bahwa semua itu.  Sekelebat memori Alka mencuak ke permukaan.

Love me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang