PART 12

210 15 4
                                    

Setelah acara lamaran yang romantis tadi, Ferro pun langsung memberitahukan kepada keluarga tentang rencana pernikahannya dengan Cahaya.

Dan setelah dibicarakan dan dirembukan secara kekeluargaan akhirnya telah diputuskan bahwa pernikahan kedua sejoli ini adalah dia bulan dari sekarang.

Sekarang Ferro sedang mengantar Cahaya untuk pulang.

" Makasih udah nganterin " ucap Cahaya.

" Sama sama sayang, sekarang kamu masuk terus langsung istirahat " jawab Ferro.

Cahaya pun mengangguk untuk menjawab. Saat Cahaya mau keluar Ferro pun mencegahnya.

" Kamu melupakan sesuatu sayang " ucap Ferro.

" Melupakan apa? " tanya Cahaya.

Ferro pun langsung menunjuk bibirnya. Cahaya yang tau maksudnya pun mendesis.

" Apaan sih, nggak ada ya ciuman " ucap Cahaya.

" Ayo dong sayang, give me kiss " ucap Ferro merengek pada Cahaya.

" No, mending sekarang kamu langsung pulang dan ahmm "
Ucapan Cahaya pun terpotong karena Ferro langsung mencium bibirnya.

Cahaya membelakan matanya karena aksi Ferro. Tapi lama kelamaan dia mulai terhanyut dengan ciuman Ferro dan mulai menutup matanya menikmati ciuman lembut Ferro.

Ferro lalu melepas ciumannya saat mereka mulai kehabisan nafas. Dia tersenyum melihat wajah dan bibir Cahaya yang memerah karena ulahnya barusan.

" Kenapa aku selalu ketagihan dengan bibirmu yang manis itu " ucap Ferro.

" Sekarang masuklah dan langsung istirahat " ucapnya lagi menyuruh Cahaya untuk masuk.

Cahaya hanya mengangguk dan segera keluar dari mobil dan langsung masuk kedalam apartment.

Mereka tidak sadar kalau dari tadi ada yang memperhatikan mereka dengan penuh kebencian.

" Lihatlah, Ferro. Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia. Kalau aku tidak bisa memiliki kamu, maka orang lain pun tidak akan bisa memilikimu juga " ucap orang itu.

                         *****

Hari ini Cahaya pulang kuliah sendiri karena Zahra masih ada kelas dan Ferro juga tidak bisa menjemputnya.

Saat ini dia sedang menunggu taxi, tapi dari tadi tidak ada yg lewat satupun.

Sedari tadi sebenernya Cahaya merasa ada seseorang yang sedang mengawasi dirinya. Tapi dia berfikir positif mungkin itu hanya orang iseng.

Karena tidak ada satupun taxi yang lewat akhirnya dia pun berjalan kaki, siapa tau nanti ada taxi yang lewat. Tapi baru saja dia berjalan tiba-tiba ada mobil yang melaju dengan cepat karena suara mesinnya terdengar sangat jelas.

Cahaya langsung menoleh dan membulatkan matanya. Mobil itu tidak berhenti tapi malah sebaliknya mobil itu melaju semakin cepat menuju kearahnya, dan tiba-tiba.....

     BRRUUKKK.....!!!!!

Cahaya merasa tubuhnya terhempas dengan sangat keras mengenai permukaan jalan. Dia perlahan membuka matanya dan pandangannya pun buram. Yang dia lihat hanyalah orang-orang yang mengerubunginya lalu perlahan matanya pun tertutup dan tidak sadarkan diri, yang dia dengar terakhir adalah suara teriakan Zahra yang memanggil namanya.

                       ******

Ferro yang sedang mengadakan meeting pun merasa terganggu karena ponselnya terus berbunyi sedari tadi. Karena tidak ingin membuat meeting terganggu akhirnya dia mengangkat telfon tersebut, terdapat nama Cahaya dilayar.

 CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang