PART 08

244 11 0
                                    

HAPPY READING GUYS

                      ******

Semenjak hari dimana Ferro bilang bahwa Cahaya adalah pacarnya, hubungan mereka pun semakin dekat.
Cahaya juga sudah bisa mengartikan apa yang dia rasakan saat dia bersama Ferro. Dia sering gugup jantungnya berdetak cepat, dan dia juga sudah sangat nyaman bersama Ferro. Ya dia jatuh cinta kepada Ferro Abimana.
Dia yang selama 22 tahun tidak pernah pacaran apalagi yang namanya jatuh cinta itu akhirnya jatuh kedalam pesona seorang Ferro Abimana.

Tapi masih ada yang mengganjal di hatinya. Apakah Ferro melakukan itu semua karna suka padanya atau hanya main-main saja. Memirkan hal itu sungguh membuat dia sangat pusing. Zahra yang melihat Cahaya seperti sedang ada masalah pun bertanya.

" Loe kenapa, Cahaya? " tanya Zahra.

" Nggak apa- apa kok " jawab Cahaya sambil memijit pelipisnya. sungguh saat ini kepalanya sangat pusing di tambah tadi malam dia begadang buat ngerjain tugas.

" Tapi muka loe pucet banget ra. " ujar Zahra khawatir.

" Beneran aku nggak apa-apa kok ra, cuman kurang tidur aja kok. " jawab Cahaya meyakinkan Zahra bahwa dia tidak apa-apa.

" Yaudah kalau gitu, loe pulang aja ya nggak usah kerja dulu. Nanti biar gue ngomong sama mama gue " ucap Zahra menyuruh Cahaya untuk istirahat.

" Makasih ya " ujar Cahaya.

" Yaudah kalau gitu, gue anter pulang ya " ucap Zahra sambil menuntun Cahaya ke mobil.

Cahaya sudah ada di apartment dan sedang istirahat di dalam kamar. Tiba-tiba bel apartment bunyi, dia lalu keluar untuk melihat siapa yang datang.

" Iya sebentar " teriak Cahaya sambil jalan menuju pintu.

" Ferro " ucap cahaya kaget.

                        *****

Author pov

Ferro sedang menandatangani dokumen yang sekretarisnya antarkan tadi.

" Apakah ada lagi yang perlu di tandatangani? " tanya Ferro.

" Sudah tidak ada sir " jawab sang sekretaris.

" Kalau begitu jika ada orang yang mencari saya atau ada dokumen yang harus saya tandatangani besok saja. Karna saya mau pulang " jawab Ferro.

" Baik Sir " jawabnnya " kalau begitu saya permisi Sir " sambungnya lalu keluar.

Ferro hanya mengangguk. Karna dia sedang sibuk dengan ponselnya untuk menghubungi Cahaya.

" Kenapa tidak di angkat " ucapnya. Lalu dia melihat jam ditangannya, sekarang sudah jam pulang kuliahnya. Mungkin dia sedang kerja. Lalu diapun segera pergi ke tempat kerja Cahaya.

Dia sudah sampai di tempat kerja Cahaya lalu diapun masuk kedalam untuk mencari Cahaya. Tapi cahaya tidak ada, lalu dia bertanya pada pelayan disana.

" Tunggu " ucap Ferro.

" Iya, ada yang bisa saya bantu? " tanya pelayan tersebut.

" Saya cari Cahaya, apa dia ada? " tanya Ferro.

" Maaf mas, tapi Cahaya tidak masuk karna sedang sakit " jawab pelayan itu.

Ferro yang mendengar Cahaya sakit entah kenapa merasakan cemas dan tidak tenang.

" Terimakasih " jawab Ferro sambil pergi dari sana untuk ke apartment Cahaya dan memastikan keadaannya.

Dia sudah sampai di apartment Cahaya dan langsung menuju ke lantai di mana kamarnya berada. Lalu dia membunyikan bel.
Pintu terbuka dan muncul Cahaya dengan wajah yang pucat.

 CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang