PART 11

220 14 11
                                    

HAPPY READING.........

Cahaya pov

Sudah tiga hari berturut-turut Ferro selalu saja menemuinya untuk membuktikan kalau dia bener-bener serius dan cinta padanya.
Tapi aku selalu acuh dan tidak perduli, walaupun sebenarnya di dalam hati dia sudah mulai luluh pada pembuktian Ferro.

Saat ini dirinya sedang bersantai di apartment bersama Zahra.

" Jadi Ferro belum nyerah buat buktiin kalau dia bener-bener serius dan cinta sama loe? " tanya Zahra.

" Iya, dia belum nyerah. Dan dia juga masih sering dateng buat jelasin kalau yang dia omongin sama Dimas waktu itu hanya salah paham " jawabku.

" Terus kenapa loe nggak maafin dia aja sih, toh loe juga udah mulai luluh kan sama sama dia? " tanya Zahra.

" Aku akuin kalau aku memang udah mulai luluh sama dia, tapi nggak tau kenapa, aku tu masih pengen liat kesungguhan dia " jawabku lagi.

" Loe mah ribet tau nggak Ya " ucap Zahra.

Sementara aku hanya mengangkat bahuku tidak perduli.

Skip.

Saat mereka lagi asyik bercerita, tiba-tiba mereka mendengar suara gitar dari jendela kamar yang memang menghadap langsung ke lobi apartment.

Lalu mereka pun mengintip dari jendela yang berada di sana sambil menyingkap korden di jendela. Dan betapa terkejutnya mereka melihat Ferro yang sedang memainkan gitar sambil bernyanyi.

"  Astaga, Cahaya. Dia sweet banget sih " ucap Zahra yang melihat Ferro sampai rela ngelakuin hal seperti itu cuman buat Cahaya.

Sementara Cahaya dia hanya diam dan masih melihat apa yang Ferro lakukan di bawah.

" Loe nggak mau nemuin dia? " tanya Zahra yang melihat Cahaya hanya diam saja.

Zahra yang melihat Cahaya masih diam langsung saja menariknya untuk keluar nemuin Ferro di bawah.

Mereka sudah sampai di bawah dan Zahra langsung membawa Cahaya ke arah Ferro.

Sedangkan Ferro yang melihat Cahaya pun langsung menghentikan nyanyiannya dan melangkah mendaktinya.

" Please, kali ini kamu dengerin aku. Kalau setelah ini kamu masih belum bisa percaya dan maafin aku, aku akan nyerah. Dan aku nggak bakal ganggu kamu lagi " ucap Ferro.

Ferro yang melihat Cahaya hanya diam pun menganggap bahwa Cahaya setuju.

" Dari awal aku lihat kamu, kamu emang udah menarik perhatian aku. Kamu beda sama perempuan lain yang kalau mereka lihat aku pasti akan mencari cara untuk menarik perhatian aku. Tapi kamu, kamu nggak tertarik sama aku sama sekali. Ok! Awalnya aku emang cuma mainin kamu, tapi seiring berjalannya waktu aku jatuh cinta sama kamu. Kamu sudah membangkitkan kembali rasa cinta di hati aku yang udah mati. Aku bener-bener cinta sama kamu, jadi tolong kasih aku kesempatan " ucapnya sambil menggenggam tangan Cahaya dengan erat.

Sedangkan Ferro yang melihat Cahaya hanya diam saja pun melepaskan tangannya dan menatap wajah Cahaya.

" Baiklah, kalau kamu nggak bisa maafin aku dan kasih kesempatan no problem. Tapi yang harus kamu tau, kalau aku bener-bener cinta banget sama kamu " ucap Ferro putus asa lalu pergi dari sana.

Saat dia mau masuk kedalam mobil, tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perutnya dan seseorang memeluknya dari belakang.

" Aku udah maafin kamu kok, dan aku percaya kalau kamu beneran cinta sama aku " ucap Cahaya'".

Ferro yang mendengar ucapan Cahaya pun langsung berbalik sambil melepaskan pelukan Cahaya.

" Kamu bilang apa tadi?  " tanya Ferro.

 CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang