Yeyeyeyye akhirnya sampai di
part ending juga...
Selamat membaca ceritaku yang absurd ini ya.*****
Sedari tadi yang Ferro lakukan adalah memandangi Cahaya yang masih terlelap di sampingnya itu.
Pagi ini adalah pagi yang paling indah menurutnya. Karena saat dia bangun yang pertama kali dia lihat adalah wajah istrinya, Cahaya.Dia lalu meletakkan tangannya di wajah Cahaya dan mengusapnya dengan lembut.
" Enghh..... " lenguh Cahaya yang merasa tidurnya terganggu karena ada tangan yang mengusap wajahnya sedari tadi.
Lalu diapun mulai membuka matanya perlahan, dia lalu mengedipkan matanya untuk menyesuaikan sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar. Ferro yang melihat itu pun lantas tersenyum.
" Morning sweetheart " ucap Ferro.
" Morning " kata Cahaya membalas sapaan Ferro sambil menguap dan merenggakan tangannya keatas lalu tersenyum.
Dia lalu kembali memeluk tubuh Ferro dengan erat dan menenggelamkan kepalanya di dada bilang suaminya itu.
" Hey, kamu nggak mau bangun, sayang? " tanya Ferro lembut sambil mengusap rambut Cahaya yang masih setia memejamkan matanya itu.
" Memangnnya sekarang jam berapa? tanya Cahaya dengan suara seraknya.
" Jam tujuh " jawab Ferro santai.
Cahaya yang mendengar pun membuka matanya dan langsung duduk.
" Kenapa kamu nggak bangunin aku dari tadi sih " ucap Cahaya.
" Memangnya kenapa? Lagian ini juga masih pagi kan " ucap Ferro.
"Iya masih pagi, tapi kan.... " Ferro lalu menarik tangan Cahaya untuk tidur lagi.
" Sayang, ini pagi pertama kita sebagai suami istri lo. Jadi mending kita menikmatinya didalam kamar saja " ucap Ferro.
" Idih apan nggak mau, lepasin ih aku mau mandi " ucap Cahaya sambil mencoba lepas dari pelukan Ferro.
" Morning kiss dulu " ucap Ferro sambil mengeratkan pelukannya pada Cahaya.
" Nggak mau " ucap Cahaya.
" Yaudah kalau nggak mau, aku nggak akan lepasin kamu kalau gitu " ucapnya sambil mengeratkan kembali pelukannya.
" Iya iya iya lepasin dulu tapi " ucap Cahaya mengalah.
Ferro lalu melepaskan pelukannya dan menatap wajah Cahaya. Dilihatnya Cahaya yang menatapnya kesal sambil memanyunkan bibirnya.
" Bibirnya nggak usah di manyunin kayak gitu, sekarang mana morning kissnya " ucap Ferro sambil menunjuk bibirnya.
Cahaya lalu mendekatkan wajahnya kearah Ferro dan mengecup bibirnya sekilas. Saat dia akan melepaskan ciumannya tangan Ferro lebih dulu menahan tengkuknya dan melumat bibirnya dengan lembut.
Mereka berduapun larut dalam ciuman lembut dan penuh dengan cinta itu.
Ferro pun melepaskan ciuman dengan kening yang masih saling menyatu. Ditatapnya Cahaya yang masih menutup matanya dengan nafas yang masih memburu. Dielusnya permukaan bibir Cahaya yang memerah itu, Cahaya pun membuka matanya.
" Sekarang kamu mandi dulu, aku akan pesan makanan buat sarapan kita " ucapnya menyuruh Cahaya untuk mandi. Cahaya mengangguk dan langsung menuju ke kamar mandi.
Setelah Cahaya masuk ke kamar mandi dia lalu menelfon room service untuk membawakan makanan. Sambil menunggu Cahaya selesai mandi dia mengecek email dari Dimas.
![](https://img.wattpad.com/cover/125768982-288-k883643.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA
RomanceAku memang bukan wanita sempurna tapi bukan berarti kamu Bisa memainkan hatiku sesuka kamu. Aku tau kamu belum bisa melupakan dia tapi tidak bisakah Kamu memberikan kesempatan untuk aku menggantikan dia di hati kamu " CAHAYA SABILLA PUTRI"