Part 4 ( it's the beginning?)

1.3K 70 5
                                    

Demi P.O.V

Aku mengoleskan lip gloss sebagai sentuhan akhir make over ku kali ini. Aku melihat pantulan diriku dikaca sekilas sembari bergumam "semoga tidak terlalu buruk" lalu berlalu mengambil tas berewarna senada dengan gaun ku dan berjalan keluar kamar untuk turun .

*****

Harry P.O.V

aku duduk di sebuah ruang tamu yang tidak begitu besar namun elegan dan nyaman. Aku melihat foto - foto pemilik ruang tamu atau rumah ini secara bergantian dari bingkai - kebingkai yang terpasang di dinding dan di meja hias . Pandanganku terhenti kesebuah foto seorang gadis imut yang menurutku sangat cantik ini yang kira - kira masih berumur 8 tahun sedang duduk bersama seorang pemuda bermbut keriting dengan lesung pipi menghiasi tawanya.

" Sedang apa kau disini?" teriak seorang perempuan yang sedari tadi ku tunggu mengagetkan ku.

" Kau terlihat cantik Dem seperti biasanya" Kata ku tulus dengan takjub mengabaikan pertanyaanya.

" Aku bertanya padamu Styles! Sedang apa kau disini?" Kata Demi sarcasm dan kasar.

" Aku menunggumu, ibumu bilang beliau dan Ayahmu sudah berangkat dan yah mereka menyruhku menjemputmu" Jelas ku panjang lebar.

" Aku bisa berangkat sendiri , terima kasih tawarnya tapi tidak usah repot - repot" kata Demi semakin ketus

" Tapi ini perintah Ibumu" kata ku memelas

" Yayaya aku tahu kita berangkat bersama tapi dimobil yang berbeda" kata Demi sambil hendak berjalan berlalu.

" Izinkan aku memperbaiki kesalahanku yang dulu. Setidaknya hanya untuk malam ini" kata ku tegas sambil memegang lengan Demi dengan halus menghentikan langkahnya. Mata kami bertemu sepersekian detik sebelum Demi memutuskan pandangan itu , pandangan mata yang sangat aku rindukan dari sesosok Demi Lovato.

"Baiklah, hanya untuk malam ini dan anggap saja aku sedang mencoba menjadi anak yang patuh pada orang tua" kata Demi tatapan matanya kembali dingin dan penuh kebencian seperti biasanya.

" Terserah kau saja Ms.Lovato" kataku tersenyum menampakan lesung pipiku dan menggandeng Demi dan yah dia tidak berusaha menolak seperti biasanya dan aku bersyukur pada Tuhan karena itu.

********

Aku memarkirikan mobil Lamborgini merahku ke sebuah restoran Italia mewah yang terkenal di London. aku membukakan Demi pintu, dia seperti hendak mengeluarkan kalimat atau ralat protes kepadaku tapi entah mengapa ia tidak jadi mengeluarkan kata itu dan lebih memilih untuk membungkam kembali mulutnya dan akupun memutuskan untuk tidak bertanya kepada nya.

"Siap Ms.Lovato?" Tanyaku sembari mengulurkan lenganku.

" ya terserahlah" jawab Demi tetap ketus namun dia tetap mengalungkan lenganya ke lenganku dengan mantap dan kami berjalan bersama memasuki restoran itu.

******

"Mr.Styles" kataku mantap dan tegas kepada Receptionis

"Oh Mr.Styles muda rupanya, kau sudah besar dan semakin tampan. Dan ini pasti Nona Lovato. Kalian sudah lama tidak kesini" kata Receptionis itu panjang lebar

Demi hanya tersenyum menanggapi perkataan Receptionis itu

"Haha terima kasih Grag. Yah memang kami sudah lama tidak kesini" jawabku tersnyum .

"Baiklah mari aku antar ke meja Ayah dan Ibu kalian" kata Receptionis itu dan receptionis itu mengantar aku dan Demi ke meja tempat Ayah Ibu ku dan Ayah Ibu Demi tentunya.

You Are My Destiny [on editting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang