hey author is back , maaf lama ngepost ada urusan yang harus saya selesaikan sehubungan dengan SMA saya , author bakalan SMA asrama nih hehe jadi banyak urusan :) maaf yaa
okay TTP aja happy reading , Gimme vote and comment please ! support me yaa :*
oh iya part ini agak panjang dan author lgsung updates dua part yaa , jadi selamat membaca :) XX
Part 15 ( Its Getting Worst )
Harry dan Demi sampai dirumah sakit tempat dimana Ibu Demi dilarikan setelah beliau mengeluarkan darah dari hidungnya.
Mereka berdua berlari menuju ruang dimana Ibu Demi dirawat , disana hanya ada Ayah Demi dan Ibu Harry .
“bagaimana keadaanya tante?” tanya Demi lembut sambil berkaca – kaca
“dokter bilang keadaanya semakin parah. Ibumu mungkin koma beberapa hari. Namun jika sampai 7 hari beliau tidak sadarkan diri berarti Ibumu benar – benar harus pergi” kata Ibu Harry wajahnya penuh dengan kesedihan
“tidak mungkin.” Kata Demi , air matanya berjatuhan , Harry yang berada disebelahnya memeluknya erat.
“kau boleh menangis di dadaku Dem” tawar Harry bersimpati dengan keadaan Demi , entah mengapa Demi menuruti perkataan Harry karena memang hal yang paling ia butuhkan sekarang adalah tempat untuk menangis dan kebetulan sekali Harry memeberi tawaran.
“aku menyesal Harry , kau tahu kan terakhir kali aku bertemu denganya kami sedang bertengkar” kata Demi , air matanya tetap berjatuhan dan tidak berkurang .
“aku tahu Dem , aku percaya bahwa Ibumu akan baik – baik saja” kata Harry lebmbut sambil mengusap pundak Demi berkali – kali ia mencoba menenangkan hati Demi , Demi hanya mengangguk merespon argumen Harry.
******************************************************************************************************
Demi terbangun di sofa yang berada di kamar rumah sakit tempat Ibu Demi dirawat. Ia melihat Harry juga sedang tidur terduduk , pahanya sebagai sandaran kepala Demi.
“Harry bangun , sudah pagi” kata Demi lembut mengusap rambut Harry yang jatuh kedepan menutupi wajahnya. Harry terkejut namun kemudian ia tersenyum simpul melihat Demi lah yang berada di dekatnya ketika ia terbangun
“hey Dem” sapa Harry singkat , sedetik kemudian ia menggeliatkan tubuhnya dan melemaskan otot – otot yang kaku.
Beberapa menit kemudian Ibu Harry masuk sambil membawa sarapan untuk Harry dan Demi.
“kalian pasti lapar” kata Ibu Demi sambil memberi Harry dan Demi masing – masing sekotak KFC , Harry dan Demi mengangguk kemudian makan.
“well , mum aku dan Demi harus pulang sejenak untuk membersihkan diri” kata Harry kepada ibunya setelah ia dan Demi selesai makan ,
“oh ya tentu saja” kata Ibu Harry
“kami akan kembali secepat mungkin tante” kata Demi sambil memeluk Ibu Harry
“ya kau boleh kembali kapanpun sayang” kata Ibu Harry sambil membalas pelukan Demi
“bye mum” kata Harry memeluk Ibunya
“selamat tinggal sayang” kata Ibu Harry memeluk erat anak semata wayangnya itu kemudian mencium pipi Harry singkat.
Harry dan Demi pun menuju tempat parkir rumah sakit dan berjalan menuju rumah mereka.
“ Harry bolehkan aku memberi tahu Niall keadaan Ibuku?” tanya Demi hati – hati
“wow tumben kau bertanya pendapatku. Well , tapi baiklah kau boleh memberi tahunya. Lagipula itu hak mu” kata Harry diiriingi senyum singkat untuk Demi sebelum ia kembali fokus menyetir.
![](https://img.wattpad.com/cover/12092000-288-k594978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny [on editting]
FanfictionDemi Lovato seorang gadis anti playboy yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan cowok paling playboy di kampusnya yang sangat ia benci setengah mati. Ia benci rambut keritingnya , matanya yang selalu berkedip kepada setiap gadis di inggris , d...