Part 17 ( It's Ending?)

1.2K 44 2
                                    

Harry P.O.V

Aku berjalan kearah kamar untuk menenangkan diri sejenak , rasanya aku tidak kuat jika berlama – laam menatap Demi sekarang ini. Aku tidak tahu pasti perasaanku kepadanya , tentu saja aku tidak marah kepadanya untuk hal seperti ini , aku terlalu mencintainya untuk bisa marah kepadanya. Tapi entahlah aku hanya tidak ingin menatapnya sekarang , karena akan membuat hatiku semakin sakit.

Setelah sampai dikamar dan menutup  pintu kamar aku meninju tembok dengan tangan ku hiingga menimbulkan lecet, memang sih sakit, tapi ini membuatku jauh lebih baik , well karena hanya ini yang dapat kujadikan pelampiasan.

“Kau tidak seharusnya marah Harry” kata suara yang berasal dari dalam dirinya , yap tu hati nuraninya yang berbicara

“Aku tidak marah , aku hanya kecewa” kata Harry berbisik pelan kepada Dirinya sendiri , rupanya ia mulai gila karena berbicara dengan diri sendiri.

“kecewa untuk apa? Bukankah kau juga pernah melakukanya dengan gadis bahkan tidak hanya 1” kata suara yang berasal dari hati nuraninya menyaut lagi

“tapi ini lain , aku mencintainya” kata Harry membalas hati nuraninya itu

“ kalau kau mencintainya tentu kau mau menerima dia bagaimanapun keadaanya bukan . lagipula kau sudah janji dengan ibunya kau akan menjaganya” kata sesuatu yang ternyata hati nuraninya berkata lagi

“tt,..tapi.. “ kata Harry terputus karena sedetik kemudain dia sadar bahwa ada benarnya hati nuraninya itu. Memang hati nurani tidak pernah salah bukan. Jika ia benar – benar mencintai Demi dia harus ada disaat senang maupun sedih , dan lagipula dia sudah berjanji dengan Ibu Demi. 

“kau harus dewasa Harry. Kau mencintainya ini hanya seorang bayi, jangan bodoh” kata Harry kepada dirinya sendiri . kemudian ia mengerang pelan dan memutuskan untuk keluar kamar setelah beberapa jam ia berdiam diri dikamar. Ia penasaran apa yang dilakukan Demi sekarang.

******************************************************************************************************

Author P.O.V

Kreeekkk...

Harry membuka pintu kamar perlahan, kemudian ia berjalan kearah ruang tv tempat  dimana ia meninggalkan Demi tadi sebelum ia masuk ke kamar. Ia mendapati Demi sedang tertidur meringkuk disofa.

“Dem ,  tidurlah di kamar disini dingin” kata Harry sambil mengusap rambut Demi , Demi membuka mata . ada sedikit rasa bahagia ketika tahu itu Harry , ia menatap Demi tanpa ekspresi

“ada apa Harry . kau mau mengusirku?” kata Demi , ia sangat khawatir dengan muka Harry  ia tentu tidak mendengar kata – kata Harry karena ia masih setengah terjaga.

“ jangan bodoh tentu saja tidak,kau harus pindah ke kamar Demi. Disini dingin  tidak baik untuk bayi didalam perutmu itu” kata Harry menimpali wajahnya tetap tanpa ekspresi.

“baiklah, aku kira kau tadi akan mengusirku” kata Demi , Harry tidak mejawab  ia malah  menuntun Demi yang masih setengah sadar menuju tempat tidur .

“Harry?” kata Demi setelah ia melihat Harry akan beranjak keluar kamar . Harry tidak menjawab namun ia berbalik kearah Demi

“maukah kau menemaniku malam ini . aku ingin kau tidur disampingku Harry” kata Demi , matanya berkaca – kaca .

“memang kau pikir aku mau tidur dimana. aku hanya ingin kedapur sebentar” jawab Harry kemudian ia berjalan keluar kamar.

Diam – diam Demi tersenyum simpul , ia sangat bahagia Harry masih mau tidur disebelahnya , sekarang ia sadar bahwa Harry adalah laki – laki yang baik . selama ini kau kemana Demi baru sadar kalau Harry laki – laki yang baik *abaikan

You Are My Destiny [on editting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang