Tiba-tiba...
Dorr....
"Aaaaaa Mama papa Yolanda takut"
"Hahahaha"aku mendengar suara tawa dibelakangku.
Heihei tunggu dulu sepertinya aku mengenal suara tawa ini, aku pun menoleh ke belakang.
"Nah tuh kan mereka berdua,ck emang ya punya kakak jailnya gak ketulungan" kataku dalam hati. Ehmm lihat saja apa yang akan aku lakukan pada kalian berdua hahahahah" tawaku dalam hati.
"Hiks...Hiks..Hiks" tangisku
"Loh princessnya abang kok nangis?" Kata bang Diano dengan nada khawatir.
"Hahaha, berhasil juga kan" kataku dalam hati karena telah berhasil menjahili mereka.
"Tu kan Lo sih bang pakek rencana buat jail, kan princessnya jadi nangis" kata bang Dafa kepada Bang Diano.
"Lah lo kok jadi nyalahin gue kan lo yang punya rencana kayak gitu bukannya gue" sewot bang Diano gak terima.
"Tapikan lo juga ikutan" balas bang Dafa gak mau kalah.
"Iya tapikan yang punya rencana ngejahili kan lo, jadi lo yang paling bersalah"
"Ck, kalau udah gini mending aku pergi ajalah" kataku dalam hati lalu pergi meninggalkan mereka berdua yang masih beradu mulut gak jelas dibelakang.
*Dafa pov
"Ahh terserah lo ajalah No, sekarang kita harus pikirin kayak mana caranya membujuk adek agar dia berhenti nangis" kataku mengalah. Karena aku sudah tau kalau abangku ini gak pernah mau mengalah.
"Yaudah cepat pikirkan sebelum princess jadi marah sama kita bukannya diam" kata bang Diano.
"Yaudah ayo bujuk princess" kataku lalu berbalik badan ke arah tempat Yolanda tadi.
"Loh princess mana bang?" tanyaku setelah melihat kebelakang dan tidak menemukan yolanda.
"Ya dibelakang kita lah" kata bang Diano lalu berbalik badan. "loh princess mana Daf kok dia gak ada? Aduh gawat ini jangan-jangan dia pergi ninggalin kita, ayo cepat cari dia" jerit bang Diano.
"Yaudah ayo"kataku.lalu kami pun pergi keluar untuk mencari keberadaan princess.
*Yolanda pov
"Fyuhh akhirnya bebas juga dari perkelahian yang tidak jelas di antara Mereka" kataku lega setelah sampai diluar. "Ckck emanglah mereka berdua ini niatnya mau ngejahili eeehh merekanya malah berantem gak jelas cuman gara-gara siapa yang salah padahal kan aku cuman akting" decakku dalam hati. Lalu pergi mencari taxi.
"Yolanda tungguin abang" teriak bang Diano sambil berlari karena melihat aku sudah memberhentikan sebuah taxi. Semua orangpun melihat mereka berlari-lari seperti anak kecil.
"Ckck memalukan sekali abangku ini, tidak tahu apa kalau gara-gara jeritannya mereka jadi bahan tontonan orang-orang di sekitar bandara" decakku
"Apalo semua nengok-nengok gue, gue tahu kalau gue itu tampan sampai-sampai Dewa Yunani takjub melihat ketampanan gue tapi jangan nengok gue segitunya juga kali" kata bang Dafa dengan pede ke semua orang yang melihat mereka.
"Oh ya Tuhan mengapa engkau memberikan aku abang-abang yang selain gesrek tingkat kepedeaannya juga tinggi" kataku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Ck apa-apan sih kalian buat malu aku aja" kataku marah sama mereka setelah mereka sampai di depanku.
"Hehehe" kata mereka sambil cengengesan.
"Hehehuhuhihihoho, gaje banget sih" kataku datar lalu membuka pintu taxi yang tadi aku berhentiin.
"Eh kamu mau kemana dek?"tanya bang Diano.
"Ya mau pulanglah" jawabku.
"Bareng kita aja pulangnya"kata bang Dafa.
"Ah aku gak mau, nanti aku ketularan sama penyakitnya abang berdua" tolakku.
"Lah abang mana punya penyakit dek" kata Bang Diano polos dengan raut muka yang menampakkan kebingungan.
"Punya, abang aja yang gak sadar kalau abang itu punya penyakit" jawabku
"lah emang apaan dek kok kami gak tahu?" tanya mereka serentak.
"Gila. Itu penyakitnya kalian, jadi aku gak mau ketularan gilaknya kalian" jawabku sambil melihat raut wajah mereka yang masih menampakkan kebingungan karena kata-kataku tadi.
"Dasar lemot" kataku dalam hati lalu menaiki taxi yang sudah menunggu lama dibelakangku tadi
Huh! Dasar duo lemot, gitu aja gak nangkap! Aku yakin, sebentar lagi pasti mereka akan menjerit histeris memanggil namaku karena baru ngerti sama ucapanku tadi. Aku berani bertaruh pada kalian semua kalau keyakinan aku ini pasti terwujud.
*Yolanda POV End
"Yolanda....!"jerit Diano dan Dafa serentak setelah sadar dengan kata-kata Yolanda tadi.
"Loh adek mana?"tanya Diano pada Dafa dan sebaliknya.
"Aaaaaaa princess udah pulang naik taxi tadi bang" teriak Dafa.
"Yaudah ayo cepat naik mobil kita harus menyusul dia dirumah, lalu kita kasih dia pelajaran"
"Ayo!" seru Dafa dengan semangat '45
Mereka pun pergi menyusul Yolanda yang sudah pergi meninggalkan mereka berdua dengan mobil yang tadi mereka bawa ke bandara untuk menjemput Yolanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fake Nerd {Revisi dulu baru lanjut}
Ficción General"Jangan sok jual mahal sama gue kalau hati Lo aslinya sedang berdangdutan" "Iya salah, kalau lo dibilang dingin dan cool padahal mah Alay kayak manusia kurang belaian. wkwk" ~Terlambat sudah~
