dibully

5K 183 3
                                    

Hari ini adalah hari kedua aku bersekolah di VHS.
Kegiatan yang aku lakukan sama seperti biasa.Bangun tidur langsung mandi pakek seragam turun kebawah untuk sarapan terus berangkat deh .tapi kali ini aku berangkatnya gak bareng sama bang Diano dan bang Dafa karena hari ini aku kesekolah pakek mobil Lamborghini yang kebetulan baru sampai saat aku sedang mandi.jadi ceritanya kali ini aku udah diperbolehkan untuk mengendarai mobil sendiri oleh orang tua aku.jadi,ya aku berangkat naik mobil deh.
Ribet amat dah aku ngomongnya_-

Skip

Sampai disekolah aku memarkirkan mobilku diparkiran khusus untuk para petinggi dan bergegas pergi dari parkiran sebelum ada orang yang melihat aku.

Brukkk.

"Astaga,kenapa aku harus menabrak orang lagi"kataku dalam hati.

"Hei,Lo punya mata gak?"kata orang yang aku tabrak

Akupun menegakkan kepalaku dan terkejut karena orang yang aku tabrak adalah cewek menor yang ada dikelasku.

"Aduh Mampus,kalau kayak gini bakalan ribet jadinya"kataku dalam hati.

"Ehh,Lo punya mulut gak?!Bentak cewek menor alias Devy

"Ya punyalah emang Lo gak lihat apa?!bentakku dan langsung saja menutup mulutku danegan kedua telapak tanganku.

"Aduh Mampus,ini mulut pakek segala keceplosan pula lagi."rutukku dalam hati.

"Wah...Wah...wahh ternyata nyali Lo besar juga ya buat Ngebentak gue,sekarang terima balasan dari gue"kata Devy sicewek menor sinis lalu berjalan ke arahku spontan aku langsung mundur dan berhenti saat punggungku udah menyentuh dinding koridor.

"Hahahaha,takut juga Lo"katanya sambil tertawa

"Siapa yang takut sama Lo"kata aku dingin.

Dia hanya tersenyum miring lalu menepuk-nepukan tangannya.

Prokprokprok

Guys bawa 1 ember penuh air kegue,cepat!!Teriaknya dan para pembokatnya alias Prilda dan Santi langsung berlari dan mengikuti perintah si Devy.

Aku yang mendengar itu terkejut tapi langsung memasangkan muka datar dan dinginku

"Ini Dev,airnya"kata si Prilda dan Santi lalu memberikan seember air dingin.

"Bagus,dan sekarang kalian lihat apa yang akan gue perbuat sama orang yang udah berani sama gue dan ini juga akan jadi pelajaran buat Lo semua supaya Lo semua gak akan berani macem-macem sama gue"katanya sambil memegang 1 seember air itu.

"Ck,udah selesai pidatonya be?Tanyaku sambil menekankan kata Be.

"Ohh udah bisa ngomong ya Lo nerd lihat pembalasan gue."katanya sambil mengguyur badanku dengan air dingin itu.

Byurrrrrrrrrr

"Shit,jadi basah badan gue karena sicabe ini,oke gue ikuti permainan Lo"gumamku.

"Udah segini aja?Kataku sambil tersenyum sinis.dan kulihat dia udah terpancing dengan ucapanku.

PLAK

"Auhh perih banget"Kataku dalam hati.

Akupun langsung memegang pipiku dan melihat semua orang-orang tertawa.

Air mataku pun turun begitu aja.
Lihat aja akan aku balas kalian semua.

"Oh,lihat guys nerd kita menangis,huuuuu"katanya menghinaku dan semua orang pun kembali tertawa.

"Hei,hentikan"kata seseorang tiba-tiba.seketika semua orang diam.

"Kamu gak apa-apa kan?"tanya seseorang yang ternyata bang Dafa.
Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Kamu gak usah bohong sama aku"bisiknya.dan aku hanya menundukkan kepalaku.

"Siapa yang berbuat seperti ini sama dia?"teriak bang Diano.

karena teriakan bang Diano semua orang gak ada yang berani ngejawab pertanyaannya bang Diano.
Dan aku hanya mengangkat kepalaku lemas.

"Ah sayang, itu semua aku yang buat soalnya nerd ini jahat sama aku dia udah nabrak aku tadi"kata Devy dengar suara yang menjijikan sambil bergelayut manja di lengannya bang Diano.

"Lepas gak!"Bentak Diano.

"Ah, sayang kamu kok gitu sih sama aku pacar kamu sendiri"katanya pura-pura sedih.

"Ih jibang gue punya pacar cabe-cabean kurang belaian kayak lo"kata bang Diano sambil memasang muka jijiknya.

seketika semua orang tertawa karena kata-kata bang Diano tadi.

"Mantav bang lanjutin prestasimu itu"kataku dalam hati dan tersenyum-senyum sendiri.

"Hahahaha hahahaha"tawa bang Dafa keras.

"Ish,kamu juga kenapa ketawa"kata si prilda sambil memanyunkan bibirnya.

"Gak usah sok-sok manyun deh tuh bibir bekas ciuman om-om."kata bang Dafa pedas.

"Ishhh,kamu kok gitu sih sayang bibir aku belum ada yang nyentuh kan bibir aku hanya milik kamu seorang"kata prilda dengan suara yang menjijikan.

"Hahahaha jijik,sejak kapan gue jadi milik Lo,heh?Gak Sudi gue sama cewek yang udah ditidurin sama om-om kayak Lo!"kata bang Dafa dengan pedasnya.

"Wah,mantab bang aku kira Abang hanya pintar ngerayu cewek ternyata Abang bisa nyindir cewek,hahaha."kataku dalam hati sambil tertawa diam.

Hahahahahahahahah semuanya pun tertawa.

Ketiga cabe-cabean itupun pergi sambil menahan malu.

"Hahahaha,mampus dah lu cabe"gumamku.

Semua orang pun bubar.
Bang Diano dan bang Dafa pun langsung memeluk aku ketika suasananya udah sepi.

"Lo gak apa-apa kan Princess?"tanya bang Diano.

"Gak apa-apa kok bang,oh ya makasih juga ya bang karena dah nolongin Princess"kataku.

"Itu udah kewajiban kami dek jadi Abang kamu,dan kami juga minta maaf karena udah telat nolongin kamu"kata bang Dafa.

"Lah,sejak kapan bang Dafa jadi bijak kayak gini?"tanyaku sambil menaik turunkan alis ku.

"Lah Abang kan emang bijak dek,kamu aja yang gak tahu kalau sebenarnya selain tampan Abang mu ini juga bijak"katanya sambil berdiri tegak sambil memukul-mukul dadanya sendiri dengan bangga.

Cih baru aja dibilang kayak gitu langsung bangga huhhh.
Aku dan bang Diano pun meninggalkan bang Dafa sendiri yang masih sama dengan posisinya.

"Ehhh,tungguin"katanya setelah sadar lalu berlari mengejar kami yang udah jauh darinya.

"Kalian kok tega banget sih ninggalin babang ganteng"katanya dengan pede.

"Jijik Daf dengar Lo ngomong kayak gitu,sumpah"kata bang Diano.

"Udah deh bang gak usah kumat lagi pedenya itu"kataku datar.

"Heheheheh, apa yang Abang bilang itu kan nyata dek"kekehnya.

"Serah Abang ajalah aku mah bisa apa"kataku kelas sambil memutar mataku.

"Uuuh,adikku sayang lagi ngambek ya?"tanyanya sambil mencubit kedua pipiku.

"Tau ah gelap"kataku sambil memalingkan wajahku dan bergelanjut manja di lengannya Abang Diano.

Di perjalanan kekelas bang Dafa pun hanya cemberut sambil menghentak-hentakkan kakinya seperti bocah yang permintaannya tidak dituruti ibunya.

Beautiful Fake Nerd {Revisi dulu baru lanjut}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang