04

143 17 0
                                        


" Jungkook.. Bisa kau carikan air?" Ucap Jin sambil mengambil beberapa bungkus ramen di tas.

" Mengapa tidak menggunakan air yang kita miliki saja? Ini terlalu pagi untuk pergi." Ucap Jungkook malas.

" Yang benar saja. Kau mau makan atau tidak?" Ucap Jin dengan tatapan yang tajam. Jungkook menelan ludahnya. " Bisakah kali ini kau mendengarkan kata- kataku? Selama kita bertemu, hanya beberapa kata- kataku saja yang ingin kau dengarkan. Sebenarnya kau meng-,"

" Kemarikan embernya.." Ryujin yang mendengar kegaduhan di antara Jin dan Jungkook memutuskan untuk melerai dan membantu Jin untuk mencari air.

" Butuh seberapa? Setengah ember? Seember penuh?" Ucapnya lagi.

" Penuh juga tidak apa jika kau tidak keberatan." Sebenarnya Jin sedikit tidak enak. Tapi apa mau dikata. " Apa kau baik baik saja pergi sendiri??" Tanya Jin.

" Tent-,"

" Aku akan ikut dengannya." Ryujin mengedarkan pandangannya dan berdirilah Yoongi di depan pintu tenda. " Ayo." Pria itu mengambil ember dan juga sebuah tas kecil miliknya, entah apa isinya. Kini rambutnya masih acak- acakan, matanya yang sipit semakin menyipit. Intinya, wajahnya masih wajah bantal.

Ryujin mengikuti Yoongi dari belakang. Perjalanan mereka berlalu tanpa perbincangan sedikitpun. Tiba- tiba Yoongi menghentikan langkahnya dan membuat Ryujin yang tidak menatap lurus kedepan, melainkan memperhatikan tanah becek dan akar pohon menabrak punggung Yoongi. Meski keduanya tidak terjatuh.

" Maaf... Aku tidak melihat jalan. Kenapa berhenti?"

" Kau bertemu Jimin dan Hoseok saat mereka memancing?" Kemudian Ryujin mengangguk.    "Kau ingat di mana letaknya?" Ryujin diam sejenak, kemudian mengangguk dengan ragu. " Bisa kau beri petunjuk jalan?" Yoongi menyingkirkan badannya dan mempersilahkan Ryujin untuk memimpin.

" A- aku tidak begitu ingat..". " Bagaimana jika kita tersesat?" Gadis itu cemas.

" Aku akan mengikutimu di belakang. Aku akan selalu ada di belakangmu. Jika kau tersesat aku juga akan tersesat. Jadi kau tidak akan sendiri." Yoongi mendorong pundak Ryujin. Perlahan Ryujin melangkahkan kakinya, menyusuri jalanan becek basah karena embun, dan akar akar besar yang timbul, siap membuat kaki mereka tersandung.

Setelah berjalan sekitar 10 menit, mereka berdua sampai di sungai yang mereka cari.

" Sampai.." Ucap Ryujin lega.

Yoongi mengisi ember mereka dengan air. Kemudian membuka tas kecil dan mengeluarkan sesuatu dari dalam.

Facial wash

" Kau mau??" Yoongi menawarkannya kepada Ryujin. Ryujin mengangguk dan menghampiri Yoongi dengan lari- lari kecil.

Yoongi mengeluarkan isi facial wash tersebut ke tangannya dan menyerahkan kepada Ryujin. Ryujin mengikat rambutnya. Karena rambutnya pendek, beberapa rambut tidak masuk ke dalam kuncirannya. Rambut- rambut yang tidak terkuncir itu melambai lambai bersama anak rambut lainnya. Yoongi menelan ludahnya dan mengalihkan pandangannya.

" Terimakasih.." Ucap Ryujin setelah mendapat sabun itu dan memasukkannya ke kantong celana Yoongi.

Dia menggosokkan kedua tangannya hingga sabun itu berbusa dan mengusapkan perlahan ke wajahnya. Begitu juga Yoongi. Kemudian mereka membilas wajah masing- masing. Beberapa percikan Ryujin membuat Yoongi tidak bisa membuka matanya. Yoongi memutuskan untuk membalas Ryujin dengan cipratan yang lebih besar tentunya.

" Aaaa! Apa yang kau lakukan?!" Ryujin jatuh dan separuh tubuhnya tergenang di sunga. Kemudian ia berdiri lagi dan memukulkan tangannya ke air. Membuat cipratan air yang lebih besar dari milik Yoongi tentunya.

" Oooo begitu ya.. Lihat apa yang akan terjadi setelah ini Ryu..." Yoongi berlari- lari kecil ke pinggiran. Membuat Ryujin bingung.

" Ti- tidak tidak! Jangan lakukan itu! Aaaa!!!" Ternyata Yoongi mengambil ember yang terisi penuh dengan air dan menyiramkannya ke Ryujin dari ujung rambut seperti ice bucket challenge.

" Kau.. Lihat pembalasanku!" Ryujin mendorong Yoongi hingga mereka berdua sempurna basah kuyup. Kini tawa lepas terdengar dari keduanya. Seakan akan Ryujin telah melupakan kejadian sehari lalu.

Kini Yoongi menyerang Ryujin balik. Mengangkat tubuh kecil Ryujin dan melepaskannya di atas air. Yoongi tertawa puas.

" Hey.. ayo kita sudahi ini. Mereka pasti sudah menunggu kita." Ryujin mengangguk. Tak lupa Yoongi mengambil air sepenuh ember. Mereka pun berjalan kembali ke tenda.

" Hey Ryu.. pegang ember ini sebentar." Yoongi menghentikan perjalanan mereka.

" Kenapa?"

" Pegang saja dulu..." Ryujin menerima ember berat itu. Dengan sedikit mengaduh.

" Pakai ini..." Yoongi membuka tas kecilnya dan mengambil handuk biru muda miliknya. Menutupi Punggung Ryujin.

" Tidak perlu. Kau saja. Kau lebih basah.." Ucap Ryujin sambil meletakkan ember di bawah dan mengalungkan handuk tersebut ke leher Yoongi. Ryujin mengambil ember tersebut dan terus berjalan.










" Hey! Pakaian dalam mu kelihatan tau?! Kau tidak malu?" Ucap Yoongi sedikit meledek.

"!!!!"


Baechuuu

Don't Say Sorry[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang