" Berikan dia untuk ku cintai atau aku akan mengambilnya dengan paksa" -Msg
" Katakan berapa yang harus ku berikan untukmu? Aku akan membayarnya dan biarkan dia tetap aman bersamaku.." -Myg
Ryujin Aku tidak bisa mengontrol air mataku. Mereka terus saja memaksa keluar dari pelupuk mataku. Hingga aku lelah menahannya kemudian mereka menuruni pipiku.
Aku tidak pernah menyangka urusannya akan sepanjang dan serumit ini. Setahun yang lalu aku bertemu dengan dia. Iya. Suga. Kami bertemu tidak sengaja di sebuah supermarket. Dia sedang membeli banyak sekali makanan ringan dan makanan instan. Saat itu aku lupa membawa uang. Suga meminjamkan uangnya kepadaku. Dua hari kemudian aku mengunjungi rumahnya. Rumahnya sepi, kecil, karena setauku dia hidup sendiri. Aku mengetuk rumah tak berpagar itu. Keluarlah pria bersurai pirang itu dengan wajah bantal dan rambut acak2an.
" K-kau??" Dia langsung gelagapan dan mengusap wajahnya. Kemudian mempersilahkanku masuk dan duduk di sofa kecilnya.
" Rumahmu lucu. Kau benar2 sendiri??" Tanyaku.
" Iya." Suga mengeluarkan sekotak jus mangga dari kulkas dan memberikannya padaku. Tentu aku menerimanya.
Mataku tertuju pada sebuah foto yang terpampang di dinding.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengapa ia mewarnai rambutnya dengan warna mencolok seperti sekarang? Dia cukup tampan dengan rambut hitamnya.
Aku tidak menyadari bahwa pria yang di foto itu bukan dirinya. Bukan Suga. Melainkan kembarannya, Yoongi.
Sejak hari itu, kami cukup de6 ke rumahnya. Aku memutuskan mampir ke supermarket untuk membawa beberapa makanan ringan. Bukan apa2. Hanya ingin. Tiba2 seorang pria berambut coklat menabrakku kemudian aku terjatuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kau baik2 saja??" Ucapnya.
" Tidak juga... kakiku sakit." Bukan modus. Tapi kakiku keseleo.
" Biar ku bantu." Dia membantuku berdiri. " Maaf.. aku sedikit terburu- buru. Apa tidak apa jika kau ku tinggal??"
" Oh tentu tidak apa2" Sekarang aku menjadi tidak enak dengannya. Kemudian seorang pria bersurai hitam muncul dari kelokan etalase.
" Jungkook..."
Aku sedikit kaget. Dia seperti Suga.
" Sebentar Hyung." " Aku pergi dulu.." Kemudian pria bernama Jungkook itu mengekori pria yang mirip sekali dengan Suga.
Aku memutuskan untuk melupakannya. Itu membuatku menjadi sedikit pusing. Aku berencana menanyakannya pada Suga, nanti.
Kemudian Suga meng SMS ku. Dia mengatakan ingin bertemu. Kebetulan sekali. Dia mengajakku bertemu di supermarket ini. Karena di lantai 2 nya terdapat berpasang pasang tempat duduk. Aku berjalan ke arah sana dan menduduki sebuah kursi, dan menunggu Suga datang.
Beberapa menit kemudian, Suga langsung duduk di kursi yang telah tersedia. Kini mereka saling berhadapan.
" Ada apa??" Tanyaku padanya.
" Tidak.." Dari raut wajahnya, dia sedang cemas.
" Kau ingin bercerita kepadaku??" Lanjutku.
Kemudian dia menatapku diam. Jika begini aku ikut diam. Matanya tajam. Menatap bola mataku dalam dalam meski dia diam tak berkutik dari posisi duduknya.
" Aku menyukaimu." Aku membulatkan mataku. Hey, ada apa dengannya?? " Ku rasa aku menyukaimu, Ryujin. Aku tau ini terlalu cepat, tapi sejak awal aku melihatmu, aku menyukaimu." Ucapnya.
Aku tidak tau harus bagaimana. Aku diam.
" Mungkin kau anggap aku aneh. Menyukai seorang anak yang baru beranjak dewasa. Sedangkan aku sudah kuliah. Aku tau. Mungkin kau anggap aku seorang pedo. Tapi aku menyukaimu. Niatku baik, aku ingin menjagamu, aku ingin memilikimu, aku ingin berada di dekatmu, intinya aku ingin kau menjadi kekasihku. Mau kah kau??" Tiba2 tangannya menyentuh punggung tanganku. Aku bisa merasakan kelembutannya saat itu.