15

85 7 1
                                    


Saat itu, pemakaman riuh oleh suara tangis. Saat peti mulai dimasukkan dan mulai terkubur, hingga bunga yang ditebarkan di atas liang kubur.

Ryujin memeluk lengan Pria disampingnya. Menangis tersedu-sedu hingga nafasnya tak teratur.

"Sudah, jangan menangis.."

Ryujin mencoba meredam tangisnya. Ya. Tidak baik menangisi orang yang sudah pergi. "Aku menyesal.."

"Apa yang kau sesali Ryu?" Pria itu menarik Ryujin kedalam pelukannya. "Jangan menyalahkan diri sendiri. Aku juga bersalah. Harusnya aku mengerti keadaan Yoongi dan Suga."

"Hyung, ayo kembali." Jungkook menyenggol lengan Hoseok sambil terus menunduk. "Kita harus kembali ke rumah sakit. Mungkin Yoongi hyung sudah sadar."

"Baiklah." Hoseok menggandeng Ryujin untuk masuk ke dalam mobil dan melesat dengan cepat menuju rumah sakit. Bersama Namjoon, Seokjin, Jimin, Taehyung dan Jungkook.

Yoongi menyelipkan rambut yang menutupi wajah Ryujin ke belakang telinga Ryujin. Menatap wajah gadis itu saat tertidur dengan menggenggam tangannya.

"Ahh.. ternyata tipe gadis Suga bagus juga." Yoongi terdiam setelah itu. Mengingat ingat Suga, adik kembarnya. Kini benar benar telah tiada. "Rasanya kau masih ada di sini Ga. Tapi sedang tidak berada di sebelahku. Hyung minta maaf.." Dada Yoongi serasa sesak. Jantungnya masih belum baik akibat peluru yang mengoyak ujung jantungnya.

Yoongi mengetatkan genggamannya pada Ryujin. Dan satu tangannya ia gunakan untuk meremas baju pada dada kirinya. Menggeram kesakitan dengan keringat yang mulai bercucuran. Ryujin terbangun.

"Yo-Yoongi? Ada apa?? Hey kau baik baik saja? Sebentar aku panggil dokter." Ryujin melepas genggaman tangan mereka dan berlari keluar kamar rumah sakit.

Yoongi memperhatikan punggung Ryujin yang melangkah semakin jauh dengan pandangan yang kabur, antara menahan tangis dan kesadarannya mulai hilang. Dalam otaknya berputar seluruh kejadian yang selalu ia ingat.

Mengingat saat bermain air di sungai. Mengangkat tubuh mungil Ryujin dan menjatuhkannya ke air. Saling dorong dan mencipratkan air.

" Hey! Pakaian dalam mu kelihatan tau?! Kau tidak malu?" Mengingat saat ia meledek Ryujin.

"Rupanya adikku jago bermain basket. Wahh hebat.." mengingat saat ia memergoki Suga yang ternyata jago bermain basket dan merangkulnya saat pulang.

"Aku punya masalah banyakkk Hyung. Kau tidak akan membantu. Malah jika kau akan membantuku aku akan menyusahkanmu. Aku tidak mau kau terganggu." Saat mereka bertengkar.

Mengingat saat detik detik mereka berpisah.

Dan mengingat bagaimana Suga mengatakan bahwa Suga sangat menyayangi Yoongi disaat nyawanya akan pergi.

Yoongi merasa sungguh gagal menjadi kakak yang baik.

Dan satu lagi. Sebuah kalimat yang berputar putar di otaknya selama beberapa hari ini.

" Wawww kalian tidak sadar jika kalian terlibat cinta segitiga. Lalu, siapa yang kau pilih Ryu...."

Cinta segitiga? Hoseok???

Dokter dan beberapa perawat datang tepat disaat Yoongi sempurna menutup kedua matanya. Terlihat garis lurus dan suara berdengung panjang dari monitor disamping ranjang Yoongi.
Ryujin dan yang lainnya tau apa yang terjadi selanjutnya. Ya. Pandangan menunduk dari sang dokter dan gelengan kecil darinya.

Ryujin berontak dan menarik kerah dokter yang terdiam itu.

"Kembalikan Yoongi! Aku mohon..." Ucapnya sambil menangis.

"Ssst..." Hoseok merengkuh tubuh mungil Ryujin dan menepuk-nepuk punggungnya pelan. Sementara yang lainnya menunduk. Seokjin yang menggenggam erat pergelangan tangan Jimin yang menangis. Namjoon yang menunduk dan menepuk pundak Jungkook dan Taehyung yang akan menangis.

Tuhan. Aku bahkan belum benar benar mengatakan bahwa aku mencintai dan menyayanginya...
-Yoongi


"Waktu kematian 20 Juni 2017 pukul 9 malam."

Fin-

Eitss masih ada epilog😄
Vomentnya jangan lupa okayy😊😊😊

Baechuuu

Don't Say Sorry[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang