Ryujin tak sadarkan diri. Pria bersurai pirang itu membius dan membawanya. Bersama juga Hoseok dan Yoongi. Bedanya Hoseok dan Yoongi tidak dibius. Hanya saja wajah mereka lebam karena pukulan." Ryu..." Ucap Yoongi patah patah.
" Hoseok.. apa kau baik baik saja?" Kini Yoongi dan Hoseok diikat di kursi. Memunggungi satu sama lain dengan badan yang diikat." Khawatirkan Ryujin saja.. aku tidak apa- apa.."
Ryujin mulai menggerakkan kepalanya. Sadar.
Saat matanya terbuka ia terperanjat karena tangannya terikat dan mulutnya tertutup lakban.
Ryujin mengedarkan pandangan. Yoongi mennatapnya. Begitu juga Hoseok. Ryujin menangis..
" Jangan takut.. kubilang ada kita yang akan menjagamu.." Ucap Yoongi. Hoseok memberikan senyum termanisnya. Lebih tepatnya mencoba untuk tersenyum dengan manis.
" Bagaimana ini hyung??" Tanya Hoseok.
" Kita tanya apa maunya?" Ucap Yoongi.
Tak lama kemudian pria bersurai pirang itu datang dengan tongkat besi di tangannya, topi yang menutupi hampir seluruh bagian rambutnya, serta masker hitam yang menutupi seluruh wajah kecuali matanya. Menatap mereka bertiga satu persatu.
Pria itu datang ke arah Ryujin.
" Jangan mendekatinya.." Ucap Yoongi. Sementara Hoseok mencoba untuk membuka ikatan tangannya yang tidak begitu erat.
" Lama tidak bertemu Ryu... Bagaimana kabarmu?? Merindukanku??" Pria itu mengusap pipi kanan Ryujin. Ryujin menendang tulang kering pria itu.
" Jangan kurang ajar padanya." Ucap Hoseok penuh penekanan.
" Jika kau berani menyentuhnya, jangan harap jika kami keluar dari sini kau akan selamat."
" Apa maumu??" Yoongi." Wawww kalian tidak sadar jika kalian terlibat cinta segitiga. Lalu, siapa yang kau pilih Ryu...."
" Jangan membuat omongan. Simpan saja mulutmu itu. Katakan apa maumu?" Emosi Yoongi sudah memuncak. Ryujin hanya dapat melihat mereka sambil menangis.
" Siapa kau sebenarnya. Dari tatapan matamu seperti tidak asing." Tanya Hoseok sambil memicingkan mata dan menatap mata pria bersurai pirang itu. Menguliti pandangannnya.
" Mungkin kau mengenalku. Mungkin Ryujin juga mengenalku. Dan kau Yoongi, kau sangat mengenalku mungkin." Yoongi dan lainnya terkejut. Pria itu membuka masker hitam dan topinya. Mengarahkan rambut depannya ke arah belakang.
" SUGA?!!" Ucap Hoseok dan Yoongi. Ryujin hanya bisa melotot tidak percaya.
" Maksudnya apa ini?!! Hah?!" Yoongi sudah sangat emosi.
" Mama sama papa nyariin kamu Ga..."" Hah. Sejak kapan mereka peduli dengan aku."
" Mereka nyari kamu kemana mana. Sehabis papa mukul kamu, kamu pergi ga balik balik. Mama nangis terus, papa ngerasa bersalah."
" Halah... blsht!"
Suga berjalan ke arah Ryujin dan duduk di depannya.
" Jangan menangis..." Ucap Suga sambil mengerucutkan bibirnya dan mengelus puncak kepala Ryujin.
Jijik. Batin Ryujin.
Ryujin menggerang mencoba berbicara. Hingga wajahnya memerah.
" Apa kau mau berkata sesuatu padaku?" Gadis itu mengangguk lemah.
" Baiklah. Biar ku lepas."Suga melepas lakban yang menempel di mulut Ryujin. Yoongi dan Hoseok menarap waspada.
Lakban itu terlepas.
" BGST!! MAKSUD KAMU APAAN GA?!!" Gadis itu menendang lutut Suga hingga suga jatuh.
Suga menampar Ryujin. Yoongi dan Hoseok menatap heran.
" Maksud aku??"
" Aku cinta sama kamu. Tapi kamu nolak aku gitu aja. Aku memutuskan untuk ngelupain kamu. Tapi ga bisa. Ini adalah satu satunya jalan, cara agar kamu selalu bersamaku." Ryujin meringis karena bekas tamparan Suga tadi langsung diapit oleh ibu jari dan jari telunjuk Suga." Dengan cara menyakitinya??" Tanya Yoongi.
" Dengan menyiksa? Memukul?"
" Kamu bilanng mengungkapkan rasa cinta??? Udah sinting ya?" Yoongi mendesah pelan. Melirik Suga." Dari dulu emang aku sinting. Baru tau?"
Kini ikatan tangan Hoseok mulai mengendur dan.
Lepas.
Tapi dia tidak segera berdiri dan lari. Dia diam hingga Suga keluar dari ruangan itu.
Baechuuu

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Sorry[✔]
Fiksi Penggemar" Berikan dia untuk ku cintai atau aku akan mengambilnya dengan paksa" -Msg " Katakan berapa yang harus ku berikan untukmu? Aku akan membayarnya dan biarkan dia tetap aman bersamaku.." -Myg