Happy reading...
Woohyun sedang menikmati waktu sorenya dengan duduk dipinggiran pantai. Angin sejuk pantai sore hari membuatnya semakin menikmati waktunya ini. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang datang dan menutup matanya dari belakang. Tanpa diberitahupun Woohyun tahu siapa orang yang tengah menutup matanya ini. Ia mengetahuinya dari aroma strawberry yang menguar dari tubuh orang yang ada di belakangnya. Seraya tersenyum, Woohyun melepas tangan itu dari matanya dan menoleh kebelakang. Saat ia menoleh, ia juga mendapat sebuah senyum manis, yang bahkan senyuman itu mampu mengalahkan manisnya madu
#abaikan
"Kau sudah lama disini hyun?" tanyanya sembari mendudukan dirinya disamping Woohyun.
"Ani, aku baru saja sampai Gyu." Jawab Woohyun kepada orang yang diketahui bernama Sunggyu itu.
Senyum tak pernah lepas dari bibir seorang Nam Woohyun, dari pertama kali Sunggyu mendudukan dirinya disamping Woohyun.
"Kau kenapa hyun, kok senyum-senyum gitu, ada yang salah dengan wajahku?"
"Ada Gyu." Jawab singkat Woohyun.
"Mwo!! Benarkah! Apa yang salah dengan wajahku?" Sunggyu yang panik mendengar penuturan Woohyun barusan, segera meraba-raba wajahnya. Takut-takut memang ada yang salah dengan wajahnya.
Melihat Sunggyu yang panik karena ucapannya barusan, membuatnya terkekeh geli melihat ekspresi panik Sunggyu. Menurutnya ekspresi Sunggyu terlihat lucu kala ia sedang panik.
"Wajahmu terlalu manis dan cantik Gyu untuk seukuran namja uke, itulah kesalahan diwajahmu." Woohyun berkata sembari menangkup wajah manis Sunggyu. Dan perkataan Woohyun barusan, berhasil membuat wajah Sunggyu merona bak kepiting rebus.
Sunggyu yang mendapat pujian dari pujaan hatinya tersebut, hanya bisa tersenyum dan memalingkan wajahnya dari Woohyun karena malu.
"Hey tak usah malu seperti itu Gyu, karena aku berbicara yang sebenarnya, karena kau memang manis dan cantik. "
Bluuuuuussshh
Oh tuan Nam, nampaknya kau selalu berhasil membuat Sunggyu merona. Lihat saja pipinya semakin merona semerah tomat.
Setelah puas menggombali Sunggyu, kini Woohyun menarik tangan Sunggyu untuk sekedar berjalan-jalan di pinggiran pantai. Mereka berjalan-jalan dipinggiran pantai menikmati senja. Saat mereka tengah bejalan, terlintas sebuah ide dibenak Sunggyu untuk menjahili Woohyun.
"Awwww kakiku...!!" Pekik Sunggyu tiba-tiba.
Woohyun yang panik lansung mensejajarkan dirinya dengan Sunggyu berjongkok dan ikut memegang pergelangan kaki Sunggyu.
"Mana yang sakit Gyu, bagian mana yang terkilir?" Panik Woohyun.
Sunggyu tersenyum geli melihat Woohyun panik. Sambil terus berpura-pura memegangi kakinya. Namun sedetik kemudian, Sunggyu menyiramkan air laut kearah Woohyun, membuat Woohyun menghentikan kegiatannya memijati kaki Sunggyu. Tapi saat Woohyun melihat kearah Sunggyu, orang yang dicarinya sudah tidak berada di tempatnya semula. Sunggyu berlari menjauh dari Woohyun sembari tersenyun penuh kemenangan karena berhasil mengerjai Woohyun. Namun Woohyun juga tak tinggal diam, Woohyunpun mengejar Sunggyu. Sunggyu yang melihat Woohyun mengejarnya, ia pun menambah kecepatan beelarinya berusaha menghindar dari kejaran Woohyun. Namun Sunggyu kalah cepat dari Woohyun, sehingga Woohyun dengan mudah menangkap Sunggyu. Posisi Sunggyu kini berada dalam dekapan Woohyun, nafas mereka masih memburu akibat aksi kejar-kejaran barusan. Tak lama, Woohyun membalik tubuh Sunggyu agar menghadap dirinya. Lalu Woohyun menempelkan keningnya dengan kening Sunggyu, mereka saling menikmati terpaan nafas hangat yang keluar dari hidung keduanya yang mengenai kulit wajah mereka. Tak lama, Woohyun mengikis jarak antara wajahnya dengan wajah Sunggyu. Sunggyu yang mengertipun langsung memejamkan matanya dan menikmati kecupan lembut bibir Woohyun. Awalnya hanya sebuah kecupan, namun pada akhirnya Woohyun melumat habis bibir Sunggyu. Dan tanpa diduga, kini Sunggyu mengalungkan tangannya keleher Woohyun. Merasa pasokan oksigen diparu-paru menipis, mereka menyudahi ciuman mereka. Masih dalam jarak wajah yang sangat dekat, mereka saling menatap dan tersenyun mengingat apa yang barusan mereka lakukan.
"Saranghae nae sarang uri Gyuie."
"Nado saranghae Hyunie."
Kembali Woohyun memberikan sebuah kecupan singkat dibibir Sunggyu dan memeluk Sunggyunya dengan sangat erat.
"Hyunie, bolehkah aku meminta satu permintaan padamu?" Tiba-tiba Sunggyu bersuara dengan masih dalam posisi memeluk Woohyun.
"Katakan apa permintaanmu Gyu, asal aku sanggup akan aku kabulkan permintaanmu." Ujar Woohyun sembari mencium puncak kepala Sunggyu.
Awalnya,Sunggyu sempat ragu untuk mengatakannya, namun pada akhirnya Sunggyu mengutarakan keinginannya itu.
"Hyun, aku ingin jika suatu saat nanti aku tak lagi disisimu, aku ingin kau terus melanjutkan hidupmu dengan baik. Dan yang perlu kau tahu, bahwa aku sangat sangat mencintaimu melebihi apapun didunia ini."
Setelah berkata demikian, tanpa menunggu tanggapan dari Woohyun, Sunggyu langsung mengecup bibir Woohyun. Dan perlahan bayangan Sunggyu menghilang dari hadapan Woohyun.
"Gyu andwae, jeball jangan pergi... Gyu... Kim Sunggyu...!!"
"Hyun, Woohyun-ah sadarlah...!"
"Gyu jeball jangan pergi, Gyu...!!" Woohyun akhirnya sadar dari pingsannya, ia menatap kesamping dan mendapati Key menatap khawatir kearahnya.
"Akhirnya kau sadar Hyun, gwaenchana." Tanya Key khawatir. Pasalnya Key melihat bahwa Woohyun kini dalam keadaan yang tidak baik.
Dengan reflek, Woohyun memeluk Key. Menumpahkan segala rasa sedih yang ia rasakan saat ini. Key yang mengerti keadaan Woohyun, hanya memgelus punggung Woohyun. Menunggu Woohyun menuntaskan tangisnya dan baru ia menanyakan apa yang membuatnya bisa sesedih ini.
"Key-ah... Gyu!" Akhirnya Woohyun bersuara disela-sela isak tangisnya.
"Wae Hyun, kenapa dengan Sunggyu?" Tanta Key.
"Aku memimpikannya Key... Dimimpi itu Sunggyu seolah-olah ingin pergi jauh meninggalkanku." Woohyun berkata sambil terisak.
Key yang mendengar penuturan Woohyun langsung melepaskan pelukannya dan beralih menatap dan memegang pundak Woohyun.
"Woohyun-ah, itu hanya sebuah mimpi, dan kau tahukan kalau mimpi itu hanya bunga tidur, jadi apa yang Sunggyu katakan dimimpimu itu belum tentu benar adanya." Key berkata berusaha meyakinkan Woohyun.
"Tapi Key, dimimpiku apa yang Sunggyu katakan terasa nyata Key-ah. Aku takut jika itu benar-benar terjadi."
"Aku tahu apa yang sedang kau rasakan sekarang Hyun, tapi bukan berarti kau harus mempercayai mimpimu itukan? Aku yakin jika Sunggyu tak akan pergi meninggalkanmu. Lebih baik sekarang kau kembali tidur agar besok bangun badanmu segar. " Ucap Key masih berusaha meyakinkan Woohyun.
"Tapi Key.... "
"Tak ada tapi-tapian, turuti apa ucapanku." Key memotong ucapan Woohyun sembari menyelimuti kembali tubuh Woohyun.
Other side
"Hyung kurasa kau harus tinggal bersamaku." Ucap Minho pada Sunggyu.
"Apa memang harus aku tinggal bersamamu? Tapi bagaimana caranya aku mengatakan pada Myungsoo bahwa aku harus tinggal bersamamu?"
"Itu masalah yang gampang hyung, aku yang akan berbicara pada Myungsoo nanti. Yang terpenting saat ini adalah dirimu hyung, aku tak ingin nanti terjadi sesuatu yang tak terduga pada dirimu hyung." Ucap Minho seraya meyakinkan Sungyu agar ia mau tinggal bersamanya.
"Baiklah jika ini semua demi kebaikan diriku.... Akupun tak ingin membebani orang-orang yang aku sayangi... "
Tbc
Hai hai aku datang bawa lanjutan cerita gaje bin absurdku...
Dan aku yakin tak ada yang nunggu lanjutan cerita inikan.... Sudah kuduga...
Maaf jika ceritanya semakin gaje dan ngawur... Dan maaf juga ga bisa bikin adegan romantis woogyunya yaak..Eh iyaa hari ini aku ultah loh btw...
Ga ada yang mau ngucapin selamat gitu... #plak #abaikan #gaadayangtanyaOkelah ga usah berlama-lama aku cuma minta voment nya ajja jangan sampe lupa...
Maniac Woohyun 😘😘😘😘
