Bila nanti saatnya tlah tiba. Ku ingin kau menjadi miliku.. berjalan bersamamu dalam terik dan hujan. Berlarian kesana kemari dan tertawa. Namun bila saat berpisah tlah tiba. Ijin kan ku menjaga dirimu, berdua menikmati pelukan diujung waktu. Sudilah kau temani diriku?
***Hanya menunggu 3 hari lagi sekolah akan kembali sebagai fungsinya.
Karena tatu sangat bosan tiap hari gini-gini aja dia iseng-iseng buka sosial media facebook yang entah kapan terakhir kali dibuka.
145 pemberitahuan
198 pesan
1356 permintaan pertemanan.
'Wiih banyak juga. Gak salah gue selama hampir satu semester gak gue buka' ucapnya dalam hati.
Dimulai dari permintaan pertemanan. Dilihatnya dengan teliti satu persatu akun yang men-add nya.
'Ah kebanyakan orang gak dikenal' katanya kesal.
Dikliknya ikon search. Dia mulai menulis 'Juna Andara' kemudian search. Selesai! Muncullah beberapa akun atas nama juna. Tapi hanya ada satu akun dengan nama Juna Andara. Klik. Dikliknya akun tersebut. Oh tidak! Dia mulai stalking. Stop tatu stop!! Dia tidak mendengarkan Author terus saja di scroll kebawah. Kemudian dia terhenti disebuah status. Tiba-tiba tawanya meledak didalam kamar. Membuat suaranya menggema disana. Apa sebenarnya yang dilihatnya? Lucu kah?
"Ada apa nak?" Teriak mamanya dari bawah
"Gak papa ma" timpalnya tak kalah keras.
"Makan dulu sini" mamanya kembali bersuara.
Ditutupnya ponsel pintarnya. Dan diletakan diatas nakas dengan kasar. Dan berlalu dengan berlari kearah mamanya diruang makan. Dan matanya terbuka sempurna kearah meja makan. Apa yang membuatnya begitu? Masakan mamanya kah? Atau orang yang duduk disana bersama papa dan mamanya.
"Ayo sayang kemari..." sambil mengisyaratkan nya agar duduk disebelah mamanya. Yang otomatis bersebelahan dengan pria itu.
"Ada tamu ma?"
"Iya sayang nak renal.."
Dia hanya tersenyum tipis kearah gadis itu.
Dia memulai makan siangnya. Dengan suapan demi suapan yang dibuat besar. Mungkin tujuannya agar dok. Renal ilfeel dan segera pulang.
"Udah selesai. Masakan mama enak.." dan segera berdiri untuk kembali kekamarnya. Namun saat dia menginjakan kakinya dianak tangga pertama dia terhenti dan seperti sesuatu terjadi padanya. Darah segar mengalir dari hidungnya, dan ditutupnya oleh tangan kanannya. Namun nahas, darahnya semakin meluber hingga menodai lantai ditangga. Segera dia berlari kekamarnya tapi tangan yang penuh darah terlihat oleh orangtuanya.
Membuat mamanya berlari menuju kamar anaknya.
"Astaghfirullah nak, apa ini?" Mamanya memekik.
Ketika pintu dibuka pemandangan yang pertama dilihat adalah ruangan bertisu penuh darah.
Perlahan didekatinya putri semata wayangnya yang terduduk dibawah jendela.
"Kamu kenapa sayang?" Mamanya mengelus lembut pucuk kepalanya.
"Aku gapapa.. tapi jangan bilang papa" pintanya memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda Tanya (?)
Teen FictionKurasa cinta sejati tak ada, Hanya ada dalam cerita legenda.