Part 16

20 2 0
                                    

Holla!!

Ai kambek egein gaes, kangen pan sama cerita gue? Oke, gue apdet nih..

Hepi reding :-*

*

Author pov

Hari minggu adalah hari bersantai nasional, pasalnya semua aktivitas dihentikan untuk hari ini, kebanyakan orang mungkin menggunakan hari ini untuk berolahraga atau membersihkan rumah. Tapi tidak untuk Tatu, di pukul 08 ini dia masih dibuai mimpi dan bercengkrama dengan kasur dan selimutnya.

"Astaga, anak gadis jam segini masih ngebo.. bangun. Ayo cepat bangun!" Suara nyaring itu bagaikan jatuhan BOOM nuklir Hiroshima tempo dulu.

"Apaan sih ma... masih ngantuk ini" jawabnya dengan menutup tubuhnya dengan selimut hingga menutup wajahnya.

"Kalo dalam 5 menit kamu gak turun. Gayung mama studi tour nih ke kamar kamu"ancam mamanya.

Karena tidak ingin hal buruk menimpa akhirnya Tatu yang mengalah, dengan sangat malas dia bangkit dari kasurnya, dan menuju ruang makan. Dengan mata yang masih merem-melek dia menggeret kursi dan langsung meneguk segelas susu dihadapannya.

"Ma, minggu depan aku gak mau di masakin sarapan banyak-banyak. Ini namanya pemborosan ma" ujarnya dan menyendok sepiring nasi di atas meja.

"Siapa yang nyiapin ini semua buat kamu?" Kata mamanya.

"Terus?" Tanyanya lagi dan kembali menyendok nasi di piringnya

"Itu yang di depan kamu" Sambil menunjuk orang di depan Tatu dengan dagunya.

"Sia..pa.?" Sebuah kata yang tiba tiba menjadi terbata saat dia melihat siapa yang ada di depannya kini.

Dengan mata membulat sempurna dan mulut yang menganga yang dipenuhi oleh nasi goreng disana.

"Oh. May. Gat" katanya segera berlari kembali ke kamarnya.

Orang didepannya kini hanya terkekeh kecil, melihat kelakuan Tatu saat ini. Dan orang itu adalah Renal, dokter muda itu sedang sarapan bersama papa dan mamanya.

Dia sangat malu saat melihat bayangannya yang dipantulkan cermin di kamarnya.

Pasalnya dia masih menggunakan piyama tidur, rambut berantakan, masker mata pandanya di atas kepala dan sendal tidur merah mudanya. Belum lagi karya seni yang dia buat dipipinya saat tidur.

Gue malu banget, njir!

Tapi kenapa gue harus malu? -katanya dalam hati

Hatinya menjerit kata MALU tapi dia berusaha meyakinkan diri untuk tidak malu. Memikirkan bahwa orang tadi melihatnya dalam keadaan paling buruk, membuatnya menuju kamar mandi dan menyalakan kran air di bathup-nya. Dan melakukan ritual berendam, dia merendam tubuhnya yang masih berbalut piyama dan masker mata panda yang tersampir di kepalanya.

*

"Minggu depan?"tanya Tatu kaget

"Iya, minggu depan saya berangkat"jawab Renal meyakinkan

"Yah, gue gak ditelaktir lagi dong"ujarnya melas, sambil meninggalkan Renal di ruang tamu.

"Saya akan kembali" balasnya, walaupun sebenarnya tidak akan terdengar oleh gadis itu

*

Kenapa gue kesel gini sih? Padahal bagus kalo dia pergi-Tatu

Dia masih mondar mandir di kamarnya di depan cermin. Dengan raut kesal sembari menggigiti ujung kuku tangannya.

Masih dengan fikiran yang berkecamuk, dia berteriak dalam hatinya. Entah dari kapan rasa tak rela itu muncul, hingga dia lelah dengan sendirinya.



Segitu aja dulu ceritanya. Gimana Tatu nya? Anehnya makin nambah yah?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tanda Tanya (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang