part 15

6 1 0
                                    

Sudah 3 hari berselang setelah kejadian di parkiran kemarin, Juna masih melakukan hukumannya di lahan kosong sepulang sekolah.

Dari balik jendela gedung yang bersebelahan dengan lahan itu tampak seorang gadis sedang memerhatikan yang tengah dilakukan Juna.

"Jangan cuma diliatin, aku rasa kamu harus bantu dia"suara seseorang mengagetkannya dan menoleh kearah empunya

"Ngagetin"responnya dengan menoleh sebentar

"Kamu udah 3 hari lho, diem terus begini" katanya lagi

"Gue mau pulang. Duluan kak" balasnya sebelum meninggalkan ruang kelas yang sudah mulai sepi

***

Masih dalam keadaan yang sama seperti kemarin, pemandangan sore hari sepulang sekolah adalah sosok lelaki dengan peluh di sebuah lahan.

"Kak. gue bantu ya, boleh" ujar seorang gadis yang nyaris membuat jantung Juna loncat dari tempatnya karena kedatangannya yang tiba tiba cukup mengagetkan.

"Gak usah, ini udah sore lho. Lebih baik kamu pulang"tolaknya tanpa menatap lawan bicaranya

"Gapapa, biar gue bantu... gue bersihin yang sebelah sini ya, kayaknya belom lo bersihin"balasnya ragu, dan mulai mencabut satu persatu tumbuhan liar di sana.

"Lebih baik kamu pulang, nanti tangan kamu kotor" tolaknya lagi

"Lo dihukum juga gara gara gue kan? Harusnya gue yang ada di sini tiap pulang sekolah"sahut Tatu

"Dan harusnya kamu minta bantuan orang lain saat itu, bukan bertindak sendiri. Kamu tau saya panik liat kamu dipukul sama Teo sampe pingsan, hidung kamu berdarah" jelas Juna panjang kali lebar.

"Kamu tau, Teo itu mantan nara pidana. Dia bukan orang yang bisa kamu ajak bercanda dengan lelucon bodoh yang sering kamu lakuin ke saya atau Nessa. Dia itu biadab" jelasnya lagi

"Lo kenal dia?"

Dan mengubah air muka Juna menjadi semakin horor, dengan mata membulat dan wajah yang memerah.

"Nggak, saya gak kenal" jawab Juna sekenanya.

"Hukuman saya gak akan beres kalo kamu gangguin saya terus, sekarang kamu pulang"perintah Juna

"Gue ke sini cuma mau bantuin lo. Itu aja, udah" balas gadis itu keukeuh

"Terserah" Juna tampak frustasi dia mengacak rambut kasar dan kembali pada hukumannya lagi.

15:58 wib

Hari sudah tampak sore, langit mulai menguning dan gerbang sekolah akan segera di kunci, di sekitaran sana sudah tak tampak siswa atau pun guru yang beraktivitas. Hanya ada satu orang satpam berjalan kearah lahan itu.

"Gerbang akan segera ditutup, bersegeralah!!" Serunya

"Udah mau ditutup tuh gerbangnya. Kita pulang sekarang?" Tanya Tatu

Yang dijawab hanya dengan anggukan oleh Juna, beberapa detik berselang mereka sudah berjalan kearah pintu utama, dan sebelumnya membersihkan tampilan mereka dahulu.

"Ini udah sore, kalo sore gak ada angkot. Saya antar kamu aja" ujar Juna saat berada di gerbang, dengan mengendarai sepeda motornya.

Tanpa menunggu aba-aba yang ke dua kalinya, Tatu sudah duduk manis di jok belakang motor Juna.

Motor yang Juna kendarai sudah melesat membelah jalanan sepi sore itu dengan gerimis mengiringi perjalanan mereka.

"Ujannya makin gede, menepi sebentar gapapa?" Tanya Juna.

Tanda Tanya (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang