Hai epery badeh!
Gue update nih. Sorry kalo nunggu lama, sibuk banget soalnya.
Oke terima kasih. Selamat membaca!
Minggu pagi ini keadaan Tatu sudah seperti biasanya. Wajahnya cerah, riang, dan ceria kembali. Pagi ini dia ada janji dengan Dokter Renal untuk bersedia datang ke Rs, tapi entah acara apa itu.
"Weeh. Udah rapi banget mau kemana nak?" Tanya papanya.
"Aku ada acara sama Dok. Renal pa. Boleh?"
Tok..Tok..Tok
Suara pintu diketuk. Mamanya yang sudah berada didepan pintu siap untuk menyambut tamu pagi ini.
"Assalamualaikum." Salam dok. Renal dibalik pintu sana
"Waalaikumsalam"
Setelah berpamitan dengan orang tua Tatu. Berangkatlah mereka berdua.
"Om..."
"Om..."
"Emang ada acara apaan sih di Rs?"
"Hari ini hari kanker nasional Tu" jawab dok. Renal
"Terus hubungannya sama gue apa?"tanyanya lagi
"Karena disana ada anak penderita kanker yang kenal sama kamu"terangnya
"Anak kanker?... kenal gue? .... siapa?" Tanyanya penasaran
"Kamu bisa lihat nanti" balasnya seraya tersenyum.
Tak memakan waktu lama mereka telah tiba di Rs dan berjalan menuju ruangan khusus kanker.
"Selamat pagi" sapa dok. Renal saat memasuki ruangan tersebut. Disana telah tampak sesosok gadis sebaya dengan Tatu dengan wajah putih pucat, dengan kupluk biru muda, dan mengenakan piyama khas Rumah sakit sedang tersenyum memandang kedatangan keduanya. Wajahnya tampak tak asing dipandang Tatu, dia mencoba memutar kembali ingatannya kebelakang mengingat siapa gadis itu. Disana memang ada beberapa anak yang berusia sekitar 8 dan 10 tahunan.
Gadis itu melambaikan tangan dengan senyum tenang dan antusias kearah Tatu.
"Selamat pagi semuanya. Gimana kabar kalian pagi ini?" Begitu kira-kira sapaan Dok. Renal disana.
"Pagi... baik dok" jawab seorang anak lelaki mungil diatas kursi rodanya.
"Faris semangat sekali pagi ini. Hari ini saya mengajak seorang Kakak disana" sambil menunjuk ke arah Tatu. Dok. Renal mendekat ke arah gadis itu yang hanya terdiam dan mencoba mengingat dari tadi.
"Kenalkan kakak cantik ini namanya Kak Tatu" dia memperkenalkannya.
"Hai kakak" sapanya mereka serempak.
Acara perkenalan telah selesai. Kini adalah acara dimana Seorang narator menceritakan kisah inspiratif untuk mereka.
Semua terfokus bermain dengan visualisasi mereka masing-masing.
Tak lama sosok tubuh mungil Faris melemah terkulai lemas dan matanya tertutup. Beberapa dokter spesialis membawanya keruang lain termasuk dokter Renal. Kisah perceritaan kini telah selesai namun dokter Renal belum juga menampakan wajahnya, apakah keadaan Faris memburuk?
Tapi dia tak ingin berlarut atas fikirannya, dia melihat gadis yang melambaikan tangan tadi hanya duduk diam diatas kursi rodanya seakan sedang memikirkan sesuatu. Tatu kian penasaran siapa sebenarnya gadis itu, Acara telah selesai beberapa orang telah pergi kembali ke ruangan mereka. Tapi gadis itu tetap diam menatap kuku-kuku tangannya yang pucat.
"Hey. Kenapa kamu gak balik ke ruangan kamu?" Tanya Tatu.
Dia menoleh dan tersenyum terpaksa. "Apa Faris akan baik-baik saja?"
"Faris pasti baik-baik saja" jawabnya mencoba menguatkan.
"Kamu apa kabar?" Tanya gadis itu seraya menyentuh tangan kanan Tatu.
"Aku baik. Emmh.. nama kamu siapa?"
"Kamu udah lupa sama aku?" Tanyanya balik
"Hah.. gue emang gak tau lo siapa" mulai lah karakternya.
"Ini aku... Alya, temen Sd kamu" teman SD? Dia mencoba mengulang ingatannya ke beberapa tahun lalu.
"Alya? Lo beneran Alya?" Tanyanya
"Iya. Temen sebangku kamu selama 6 tahun kita SD" jawabnya
Tiba-tiba Tatu menunduk dan memeluk tubuh gadis didepannya. Rasa tak percaya dia bisa bertemu lagi dengan sahabatnya ini.
"Gue kangen banget sama lo Ya.. lo kemana aja?" Tanyanya sedikit terisak.
"Gue disini Tatu,di depan lo.. gue jugaa kangen sama lo" keduanya berpelukan sambil menangis haru.
Tatu mengendurkan pelukannya seraya menyeka air matanya dan kembali bersuara "lo.. ngapain di ruangan ini?"
"Kayak yang lo liat" jawabnya
"Ya.. maafin gue.. selama 6 tahun gue jailin elo terus dan selama ini gue gak ngabarin lo, ga dateng kerumah lo dan ngajakin lo makan es krim..." kata-katanya terputus.
"Dan jahatnya lagi gue gak pernah jengukin lo. Gue gak nyari tau keadaan lo gimana.. maafin gue" lanjutnya.
"Tatu gue gapapa. Gue bahagia liat lo disini, nemuin gue... gue bahagia banget tu"
"Sekarang tolong ajakin gue makan es krim dong" pinta Alya mencairkan suasana.
"Gue nyuruh om beli es nya yah" diambilnya ponsel di kantung kanan celana denimnya. Dan mulai mengetikan beberapa pesan untuk Dok. Renal.
Setelah beberapa detik
"Kita ke taman aja yuk. Om ada di sana katanya"didorongnya kursi roda Alya dan berjalan menuju taman dengan sesekali mereka menceritakan kekonyolan Tatu saat masa SD yang membuatnya tertawa sendiri mengingatnya.
"Nah itu dia Om nya" tunjuknya kearah Dok. Renal yang sudah duduk di kursi taman.
"Itu mah Dok. Renal" gumam gadis bernama Alya itu
"Om mana es krim nya?" Tanyanya
"Jadi Dok. Renal ini Om kamu tu?" Tanya Alya
"Bukan sih.. Tapi gapapa anggep aja Dokter ini my prince, my uncle or siapa aja lah" diambilnya sebuah kantung plastik dari tangan Dok. Renal, dirogohnya isi plastik itu " nih es krim coklat kamu.. ini buat Om" diberikannya masing-masing es krim itu kepada dua orang di depannya.
"Kamu?" Tanya Dok. Renal
"Dia gak suka rasa vanila atau pun cokelat Dok" jawab Alya karena dia tau kalau temannya ini tak begitu suka dengan es krim berperisa vanila atau pun cokelat.
"Mau dibeliin yang lain?" Tawar Dok. Renal
"Gak usah gak usah. Gue Toilet dulu yah" gadis itu meninggalkan taman dan menuju Toilet Rumah sakit.
"Kamu teman Tatu saat kecilkan?" Tanya Dok. Renal
"Iya"
"Kamu tau hal yang dia sukai?"
"Ekhem.. maksud dokter? Apa dokter bukan Om nya? Terus dokter siapanya?" Rentetan pertanyaan penasaran dilontarkan. Kemudian Dok. Renal menerangkan yang sebenarnya.
Dan Diceritakannya panjang lebar hingga meluber menceritakan apa yang ditakuti, dibenci, atau disukai Tatu sebelum Tatu kembali dari Toilet.
Sebagai penebus rasa kangen kalian, gue update 2 part nih ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda Tanya (?)
Dla nastolatkówKurasa cinta sejati tak ada, Hanya ada dalam cerita legenda.