Selasa
Pagi hari yang yang ditunggu dari kemarin pun tiba, dengan antusias Tatu berangkat sekolah diantar papanya, ah biasa lah dia anak manjah
Dia turun dari mobil sedan hitam dan berjalan dengan gontai. Hingga sampai lah dikelas X AK yang masih sangat amat sepi.
"Ni kelas Horor banget dah" gerutunya
"Kenapa Tu?"tanya seseorang di belakangnya
"Eh, lo Al. Gue kira ni kelas gak ada penghuninya"
"Lagi pada kumpulan buat acara besok"terang Amalia
"Kumpulan? Acara? Emang besok ada apaan?"
Amalia memutar mata jengah"makanya sering sering nongkrongin mading, udah ah aku mau kumpulan Basket dulu. Bye!" Ditinggalnya Tatu seorang diri di dalam kelas sendirian.
"Gak jelas, apaan dah. Tapi, gue coba liat mading dulu dah"
Dia berjalan sendirian menyusuri koridor sambil mainan game di ponsel dan sesekali dia heboh sendiri. Saking fokusnya dia memainkan game dan...
Bugh
Tubuh mungil itu menabrak seseorang
"Eh, kalo jalan liat-liat dong!" Bentak anak lelaki yang ditabraknya
"Lagian lo lawan arus, gue kan gak tau kalo ada orang" Tatu membela diri
"Lagian lagian. Fokus sama jalan!" Sambil ngambil ponsel Tatu dan memasukannya kedalam saku rok gadis itu dan kembali berjalan
"Kampret banget lo!" Teriak toa gadis itu. Namun hanya dibalas sunggingan bibir oleh sang empunya.
'Anak baru kali tuh orang, gak tau siapa gue' gerutunya sepanjang jalan hingga tiba di depan mading.
"Oh... ada lomba Basket toh. Kok Amalia gak bilang yah"
Saat dia menoleh kesembarang tempat dia mendapati lelaki yang tadi ditabraknya menarik tangan Amalia secara paksa.
"Weh apa apaan nih, gue gak boleh diem aja" dan segera berlari mengejar mereka kearah parkiran
"Mau apa lagi? Aku udah bilang jauhin aku, jangan pegang-pegang!" Berontaknya
"Gue udah bilangkan. Gue bakal balik buat lo"
Di balik deretan mobil parkiran muncul lah Tatu dengan tampang ganas yang siap menerkam
"Woy! Lo ngapain temen gue, hah?!" Nada tinggi nan melengking pun ia kumandangkan.
Dua pasang mata itu kini beralih menatap Tatu.
"Elo? Ngapain disini?"dengan nada sinis dan mata melotot
"Mau jadi jagoan?"lanjut lelaki itu lagi
"Lo udah nabrak gue, bentak-bentak gue, dan sekarang lo jahatin temen gue di tempat sepi begini" sahutnya tak kalah sinis
"Pengecut"ejek gadis itu dengan menambahkan penekanan.
Lelaki itu melenggang melangkah menghampiri gadis itu "maksud lo?"
"Iya, lo itu pengecut. Beraninya sama cewek" balasnya dengan tatapan mengejek ke arah lawan bicaranya.
Tangan lelaki itu terbuka dan terangkat tegak dan siap untuk meluncurkan tamparan "lo bilang gue pengecut?"
Tatu baru ingin mencekal tangan kekar lelaki itu, ketika tiba-tiba suara teriakan yang mengagetkannya terdengar nyaring.
Selanjutnya, semua yang terjadi di luar batas kesadaran Tatu. Hanya dalam sepersekian detik, tubuhnya tersentak membentur paving sebagai lantai parkiran.
***
Perlahan, Tatu membuka matanya yang entah kapan tertutup, yang menjadi pemandangan pertamanya adalah ruangan bercat putih bersih, dengan brangkar bersprai putih, beserta dengan perabotan medis yang mendominasi. Dan tak ditemukan barang seorang pun di sana.
"Ini rumah sakit, uks apa surga?" Matanya terus menyisir seluruh ruangan guna mencari tau dia sedang ada dimana
Clek... tiba tiba pintu terbuka dan memunculkan seorang perempuan dengan raut wajah khawatir
"Kamu udah bangun? Udah baikan? Kamu gapapa kan? Aku minta maaf karna kamu mau nolongin aku, kamu jadi begini dan.." pembicaraan belum selesai Tatu memotong"Udah gapapa, gue udah baikan kok .gue udah bangun dari tadi malahan, lo gak perlu khawatir lagi, yang perlu lo khawatirin itu diri lo sendiri Amalia" potongnya
"Tapi kamu gak tau dia itu gimana, aku udah pernah libatin kak Harys, lalu kamu.. dan sekarang harus kak Juna juga"
"Tunggu, tunggu..Kak Harys? Juna? Terlibat? Maksud lo gimana?"
"Tadi pas kamu udah pingsan gara gara dipukul dia, kak Juna panik liat kamu pingsan dan dia berantem" dengan nada ragu Amalia menceritakan kejadian tadi
"Terus?.. " belum selsai Tatu mengucap, tiba tiba pintu uks terbuka lebar dan menayangkan 3 orang perempuan berkacak pinggang dan raut frustasi mendatangi ruangan tersebut.
"Eh, kalian berdua udah bikin Juna babak belur, masuk BK dan kena hukuman gara gara berantem ngebela lo. Dan lo malah santai santai di sini, enak banget lo?!" Bentaknya
"Juna berantem? Ngebela gue? Lo berdua boong kan ya?" Tanyanya tak percaya
"Terserah lo! Ayok gaes, kita pulang. Males gue ketemu kampret terus" Nessa and the geng pun melenggang pergi dari ruang itu dan menyisakan kesunyian disana.
"Juna dimana?" Tanya Tatu memecah keheningan
***
Di lahan seluas 2X lapangan futsal, tepatnya di belakang gedung kelas XAk. seorang lelaki tengah asik mencabut rumput liar dengan tangan kosong di sana. Keringat di wajahnya dan kotoran tanah mengubah penampilannya, yang semula rapi dengan kemeja dan celana abu abunya kini telah kotor oleh noda tanah.
Dari pintu masuk lahan tersebut berdirilah seorang gadis tengah memerhatikan lelaki itu beberapa saat sebelum dia benar benar melangkah mencoba mendekat ke sana.
Tiba tiba tersodor sebuah botol air mineral dari arah kanan atas
"Gue tau lo haus, nih minum." Ujar gadis itu
"Tau dari mana kalo saya haus?" Tanya Juna tanpa melihat si pemberi botol
"Keringet lo udah ngejelasin semuanya kok" hening kembali
Juna hanya terduduk diatas rerumputan itu sambil meminum air yang Tatu berikan
Gadis itu ikut duduk di samping Juna dan menyodorkan sehelai sapu tangannya.
"Lap keringet lo" tapi tak ada respon dari Juna
"Ini ambil" tetap dengan keadaan sebelumnya
"Gue gak suka liat orang keringetan sampe kotor kena tanah kayak gini" sambil menglap sisa keringat di dahi dan pipi Juna.
Tenggorokan Juna searasa tercekat, karena wajahnya dan gadis itu berhadapan dengan dekat.
Segera dipalingkannya wajah gadis itu dari Juna yang sedang mematung.
"Udah sore. Gue harus pulang, maaf karna gue lo jadi dihukum" kalimat terakhirnya sebelum dia benar benar meninggalkan lahan itu beserta seorang lelaki yang masih diam seribu bahasa.
Saya rasa jantung dan otak udah mulai gak sinkron. Otak udah memerintahkan jantung berdeguplah dengan seperti biasanya kamu berdegup, tapi dia tetap bergemuruh-Juna
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda Tanya (?)
Novela JuvenilKurasa cinta sejati tak ada, Hanya ada dalam cerita legenda.