Shadow (Introduce) Four;

4.6K 473 39
                                    

▪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tak habis pikir bagaimana bisa sesulit ini, serumit ini. Seseorang yang ingin ia pahami justru terlalu susah untuk digenggam. Dia tahu mungkin arti menggenggam disini terlalu berlebihan sementara orang itu tidak mungkin meliriknya. Bukan dengan tangan, dia hanya ingin menggenggam orang itu dengan pandangan.

Itu saja.

Jikapun masih melampaui batas maka ia tak merasa keberatan harus melakukannya secara diam-diam. Hati dan perasaannya masih saja sama, tetap beku bahkan setelah menerima perlakuan tak terduga dari seseorang yang ia targetkan. Air matanya masih juga sama, kering bahkan tak berniat untuk menguap sama sekali.

Tapi jauh dari semua itu, disini ada poin paling penting yaitu ketika hatinya menjerit. Seakan memberitahu apa yang tengah ia alami berbulan-bulan ini terasa sedikit asing. Dia mungkin masih tegar, tapi tak menutup kemungkinan akan pecah begitu saja.

Kondisi yang tempat untuk menggambarkannya yaitu, didalam sana ada bagian yang tergores tak kasat mata. Tak bisa dilihat dengan mata telanjang saking tipisnya bentuk goresan itu.

Setiap saat lewat didepannya, berjalan disampingnya, dunianya seakan terpusat pada satu titik. Berputar pada poros yang tanpa ia sadari memberi dampak cukup mengagetkan.

Berkali-kali, dia meyakinkan pada dirinya sendiri agar bisa melewati semuanya. Berkali-kali pula ia menggaris bawahi perihal dirinya yang hanya menginginkan orang itu. Bahkan jika harus tak bisa bernafas, ketika berada dihadapannya.


***

Terhitung sepuluh menit sejak matanya menjelajah sekelompok kalimat yang disusun dalam barisan-barisan rapi. Eunha selalu saja larut ketika membaca, jangan harap gadis itu akan menjawab ataupun meladeni perkataan seseorang ketika ia sedang tenggelam dengan kegemarannya satu ini.

Kali ini ia sengaja memilih tempat terbuka untuk mendapatkan feel yang lebih mendalam. Gadis itu tidak berselera saat Yuju dan yang lain mengajaknya untuk mengisi perut. Nafsu makannya memang menurun akhir-akhir ini entah kenapa.

Sejujurnya, dia lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam demi menyelesaikan satu buku kesukaannya ketimbang mengisi perut dengan kudapan ringan sebagaimana yang Yerin lakukan.

Seperti sekarang, Eunha baru sadar kalau bahu sebelah kirinya terasa berat. Ia tidak menyadari sejak kapan sisi itu menambah bebannya. Selama ini yang ia tahu, bahunya selalu terasa sama, tidak seperti sekarang.

Bersamaan dengan kepalanya yang menoleh, Eunha mendapati Jaehyun tengah menutup mata dengan kepala bertumpu di bahu sebelah kiri miliknya.

"Pantas saja."

Kali ini apalagi yang Jaehyun lakukan hingga meluangkan waktu untuk tidur saja tidak bisa.

Gadis itu cukup tahu bagaimana kebiasaan Jaehyun ketika malam hari. Bukan melakukan hal-hal aneh, tapi lelaki itu akan dengan setia menyiapkan mata demi memainkan game dari playstation pemberiannya tahun lalu.

Shadow [Eunkook] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang