Shadow (Introduce) Nineteen; [2/3]

2.9K 416 58
                                    

A/N; ternyata masih kepanjangan kalo dibagi jadi dua part. Jadi mau ga mau harus dijadiin tiga part 😅


'I can fake a smile, I can pretend to be happy, I can do a lot of things. Why? Because I have to do that.'


Author POV


Tangan mungilnya memang bergerak pelan menyisir surai panjang miliknya. Matanya memang menatap pantulan dirinya dari cermin berukuran besar. Namun percayalah, isi kepalanya sedang melalang buana, memikirkan apa saja yang sudah terjadi pagi ini. Setahunya dia tidak melakukan hal aneh apapun, dia juga tidak memohon pada sang pencipta agar sesuatu yang baik datang padanya.

Bahkan dia terlalu tidak beruntung untuk mendapatkan semua kebaikan itu. Rasanya masih tidak dapat dipercaya, Eunha benar-benar mencari alasan mengapa Jungkook sampai bersikap seperti itu padanya. Sedikit menakutkan mengingat ia sendiri tidak pernah bisa mengerti bagaimana jalan pikiran lelaki itu.

Eunha masih ingat bagaimana wajah dingin itu berbicara tanpa menatap ke arahnya, atau bagaimana mulut itu mengeluarkan kalimat pedas. Dan sekarang yang ia dapatkan adalah seorang Jeon Jungkook memasuki kamarnya lalu-akh! Untuk bagian itu Eunha rasa tidak perlu dijelaskan lagi.

Yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana Jungkook bisa tahu alamat rumahnya sementara lelaki itu tidak pernah berkunjung kemari sekalipun. Eunha tidak ingat jika dia pernah memberitahu Jungkook tentang alamat rumahnya. Eunha cukup yakin Jungkook hanya tahu jika dia tinggal berdekatan dengan Jaehyun, itu saja.

Dan lagi, bagaimana bisa Ibunya mengijinkan lelaki itu masuk ke kamarnya?

Ini gila.

Iya, dia sudah berkata seperti itu beratus bahkan beribu kali. Namun dia serius, ini benar-benar di luar ekspektasi.

'Apa yang kau permasalahkan, Eunha? Bukankah ini artinya hubungan kalian akan mengalami kemajuan?'

Benar, itu memang baik dan Eunha merasa senang bukan main. Tapi tetap saja rasanya aneh. Gadis itu bisa merasakan aura terpaksa ketika Jungkook bersikap cukup lembut bila di hadapannya. Dan itu adalah poin yang membuatnya bingung.

"Anggap saja Jungkook salah minum obat. Benar, anggap saja begitu. Dia tidak normal untuk hari ini."

Jengah, menyudahi monolog singkat kemudian beralih pada ransel berwarna pink pastel yang sudah bertengger di atas ranjang lalu mengaitkannya pada kedua lengan dan mulai berjalan keluar. Eunha baru akan berbalik usai mengunci pintu kamar ketika mendapati seseorang ternyata menunggunya.

Jeon Jungkook—orang itu, kembali membuat keanehan dengan berdiri apik sembari menunggunya. Eunha semakin bergidik ngeri. Bukan apa-apa, dia hanya takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada kepala kekasihnya itu.

Sungguh, Eunha merasa tak apa bila harus diperlakukan bukan seperti kekasih. Akan lebih menakutkan jika dia melihat sikap Jungkook yang berubah secara mendadak. Dia pikir semua orang juga akan memikirkan hal yang sama.

Sedikit gugup, Eunha bertanya. "A-apa yang kau lakukan disini?"

Jungkook berbalik, menegapkan tubuh yang tadi bersandar pada dinding ketika mendengar suara lembut milik Eunha. Ia kemudian memandang gadis itu dari atas hingga bawah, Eunha sudah mengenakan seragam yang cukup rapi mengingat gadis itu selalu mengenakan seragam dengan caranya sendiri.

"Bukankah kau menyuruhku untuk menunggu di luar?" tanya Jungkook balik. Sebenarnya dia bisa menangkap raut kebingungan dari wajah sang kekasih. Iseng, Jungkook melangkah maju bermaksud untuk menakuti Eunha dan berhasil, gadis itu terkesiap segera mengambil langkah mundur.

Shadow [Eunkook] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang