Prolog

48 10 0
                                    

Laki-laki dengan surai coklat dan mata hitam bulat sempurna tengah memetik pelan gitar dipangkuannya, memainkan alunan melodi yang sendu terdengar. Matanya perlahan menitikkan bulir bening yang mengalir perlahan di pipi mulusnya. Dia tengah menangis di sela-sela suara petikan gitarnya.

"Oppa, ayo makan. Aku sudah menyiapkan makan malam." Panggil seorang gadis dibalik pintu kamar laki-laki itu.

"Sebentar. Aku akan turun sebentar lagi." Balasnya tanpa merubah sedikit pun posisinya.

"Aku tunggu, Oppa." Suara langkah kaki gadis itu pun terdengar menjauh dari kamar laki-laki itu.

Laki-laki itu pun berdiri, menghapus sisa air matanya yang masih mengalir di pipinya. Merapikan sedikit pakaiannya, memastikan tak ada sisa-sisa tangisnya.

Setelah dirasa cukup, ia membuka gagang pintu coklat itu dengan pelan dan keluar menemui adiknya yang sudah menunggunya dari tadi.

Seulas senyum terpancar dari gadis 15 tahun yang duduk di meja makan, menyiapkan segala sesuatu untuk kakak laki-lakinya itu.

"Oppa, kau mau ini ?" Ucap gadis itu menunjuk daging panggang di hadapannya.

Laki-laki itu mengangguk pelan, membiarkan adiknya mengambilkan makanan untuknya.

Laki-laki itu tersenyum mengambil piring yang disodorkan oleh adiknya.

"Gomawo, Young Ri-ah."

"Sudah lama aku tak melihat senyum mu, Oppa. Ayo makan."

Mereka pun akhirnya makan dengan tenang tanpa ada satu patah pun keluar dari mulut mereka. Hening...

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Annyeonghaseyo
Masih nge-blur yak ?
Sengaja, biar pada penasaran.
Kkkk~ mianhae 😂

-Raffyuu-

Soul Of MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang